Prolog

23 3 2
                                    

22 Desember 2010

"Anak kurang ajar" teriakan murka pak Hasanuddin menggema di seluruh sudut ruangan disertai tangis dari Mira istrinya.

"Tahu apa kamu tentang cinta? Hah?" Geramnya sambil menjambak Surai panjang putri sulungnya.

"Kau masih anak bau kencur! Tak patut untuk menasehatiku. Lebih baik kau tutup saja mulutmu"

"Iya yah, aku memang hanyalah gadis 10 tahun. Bahkan tak sampai setengah dari umurmu. Tapi setidaknya aku tahu cara menghargai, walau tak pernah dirimu ajarkan"

Plak

"Sudah yah sudah. Ibu yang salah yah, ibu kurang pandai dalam mendidik anak. Ibuu-"

"Engga bu-"

"DIAM!" Teriak Mira murka

"Ibu kecewa sama kamu. Ibu Ndak pernah ajarin kamu untuk membangkang nduk" Tangis Mira

"Aku sayang sama ibu, aku benci setiap ingat ayah sakiti ibu, aku benci tiap tetangga berkumpul dan membicarakan tentang keluarga kita yang ga pernah bisa akur. Aku benci Bu aku benciii" Isak putri sulungnya itu.

"Tutup mulutmu itu." Teriak Hasan

"Kenapa? Hah? Malu didengar tetangga? Selama ini ayah gamalu teriak teriak dan tampari ibu didepan tetangga, kenapa sekarang jadi ma-" ucapannya terpotong saat sang ayah menampar dirinya lagi.

"Kau! Keluar kau dari rumah ini." Murka Hasannudin

"Iya kalau itu mau ayah. Aku juga sudah muak berada disini"

***

Is it Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang