3

590 64 16
                                    

Author pov

Pagi tiba, angin pagi ini terasa dingin. Tetapi semua orang menjalankan aktivitas mereka. Begitu pun dengan seorang gadis yang bersemangat untuk membuka caffe nya di hari kedua.

Taehyung ada janji dengan kekasihnya, jadi ia tak bisa menemani Nata membuka caffe.

"Maaf, nyonya. Nyonya tidak usah ikut bekerja. Biar kami saja." Kata salah satu pelayan yang melihat Nata serius mencatat.

"Tak apa. Aku juga ingin ikut bekerja. Merasakan bagaimana menjadi pelayan caffe." Nata tersenyum manis.

"Tapi nyo--"

"Jangan panggil aku dengan embel embel itu. Panggil nama ku, Nata. Aku masih muda." Jelas Nata pada pelayan pelayan itu.

"B-baiklah."

Sejak itu, Min Yoongi--pemilik perusahaan Min Corp--terus menerus berkunjung ke caffe itu.

Ntah hanya sekedar memesan kopi atau kue kecil.

"Pak Yoongi, senang sekali anda bisa datang lagi. Ingin memesan sesuatu?" Tanya Nata sambil memgambil ancang ancang menulis pesanan.

"Seperti biasa." Ucap Yoongi santai.

"Baiklah." Nata terkekeh.

Dan setiap Yoongi datang, ia selalu menduduki meja yang dekat dengan meja kasir.

"Tata, tolong jaga kasir ini sebentar. Aku ingin mengantarkan minuman ini pada orang itu." Kata Nata sambil menunjuk orang yang dimaksud.

"Baiklah." Tata mengangguk.

Nata mengangkat nampan pesanan lelaki yang duduk di meja ujung.

"Permi--"

Buruk.

Ada seorang wanita yang menyenggol gelas ice coffee milik lelaki itu dengan 'sengaja' hingga tumpah dan mengenai jas lelaki itu.

"M-maaf, m-maaf s-saya t-tidak sengaja." Nata menunduk meminta maaf berulang kali tanpa menatap orang itu.

Lelaki ini tersenyum miring.

"Kau ini bagaimana? Bekerja saja tidak becus. Baju ku kotor karna mu." Ucap lelaki itu dengan emosi yang dibuat buat.

"S-saya akan menggantinya." Ucap Nata mantap.

"Kau pikir jas ku ini murah?" Tanya lelaki itu licik.

"Sekali lagi saya minta maaf." Ulang Nata yang kesekian kalinya.

"Kalau begitu, kau ikut aku untuk menggantikan jas ku yang kotor ke toko baju." Jelas lelaki itu mantap.

"Sekarang?" Tanya Nata ragu.

"2 tahun lagi. Ya sekarang lah! Cepat!" Nata langsung memgangguk. Dalam hati ia mengumpat. Jika saja ada Taehyung, pasti masalah tidak akan serumit ini.

Mereka berdua memasuki mobil lelaki itu.

Seharusnya Nata tidak mengikuti kata lelaki itu. Ia tak kenal sama sekali dengan orang yang sekarang duduk di kursi pengemudi.

Nata terus menunduk dan berwaspada jika sesuatu terjadi.

"Hey? Kenapa kau menunduk saja? Lihat aku."

Nata memberanikan diri.

Ia menatap lelaki itu.

Tak asing.

Itu yang ada di otaknya.

"Siapa namamu?" Tanya orang itu tanpa menatap Nata.

"Untuk apa kau tau namaku? Apa kau mau menculikku? Apa kau--"

My bossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang