Hi
jaebum langsung mengambil jaketnya serta menyambar kunci mobil milik jinyoung
mobilnya lagi minim bensin hehe
dia mengkhawatirkan nayeon. pikirannya hanya tentang nayeon sekarang, sebenarnya sudah dari beberapa hari yang lalu nayeon selalu bercerita tentang masalah hubungannya dengan seungcheol ini pada dirinya
setiap hari
mendengar kicauan nayeon barusan di telepon sepertinya hubungan mereka berdua sudah diunjung tanduk?
jaebum tidak ingin berpikir macam macam tentang nayeon ataupun seungcheol. dia tidak peduli tentang bagaimana pun hubungan mereka, yang dia pedulikan sekarang hanya nayeon. engh, kalian tau kan bisa sebrutal apa nayeon saat mabuk?
jaebum keluar dengan tergesa gesa. mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, sebenarnya dia juga masih meraba dimana keberadaan nayeon sekarang. dia hanya ingat dimana tepatnya apartement seungcheol
jaebum menurunkan kecepatannya saat dirasa dia cukup dekat, dia berhenti di club yang dirasa cukup menarik perhatiannya. club yang megah dan berkelas, mungkin disinilah nayeon sekarang
jaebum menggunakan masker serta topi nya sebelum keluar mobil, cukup riskan untuk berada di tempat seperti ini
saat masuk, bau alkohol serta suara jedag jedug langsung menyambut jaebum. tidak ingin berlama lama, dia langsung saja mencari keberadaan nayeon
"dia lagi mabok kan ya? apa di bar kali tuh anak ya?"
jaebum langsung berjalan cepat kearah bar dan benar saja nayeon sedang disana, mengorek ngorek tas dengan panik lalu menangis
jaebum menghela nafas lalu berjalan mendekati nayeon
"ga ada uang huhuhu ga punya uang"
"biar saya yang bayar" jaebum langsung merogoh kantong jaketnya, mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar berbotol botol minuman yang sudah ditegak habis oleh nayeon
"lo minum sebanyak itu mau mabok, apa mau cari mati sih?!" jaebum menarik tangan nayeon, nayeon hanya diam mengikuti sambil menunduk walau sempoyongan. sesekali ia menitikkan air mata
"kebiasaan banget sih lo nay, masalah lo tuh gabakal selesai cuma dengan alkohol!" jaebum menggerutu sambil berjalan ke parkiran
"seungcheol jahat" nayeon cemberut lalu menangis lagi
jaebum berhenti lalu menatap nayeon prihatin. kacau, mungkin itu satu kata yang menggambarkan keadaan nayeon saat ini
"nay, udah ya. lo jangan nangis lagi" jaebum mengusap air mata nayeon "balik sama gue ya?"
jaebum menuntun nayeon lagi, saat sudah berada di mobil jaebum langsung membuka pintu depan untuk nayeon sementara nayeon hanya menuruti apa yang dilakukan jaebum
"seungcheol..." lirih nayeon lagi, dia meringkuk mencari posisi terbaik sebelum terlelap tidur
jaebum menghela nafas lagi, apa dia harus bicara empat mata dengan seungcheol? ia tidak tega melihat keadaan nayeon sekarang
jaebum mendekati nayeon, membetulkan posisi tidurnya serta memasangkan sabuk pengaman. jaebum mulai menjalankan mobil dengan kecepatan sedang, tidak ingin membuat nayeon terganggu
▪▪▪▪
"nay?" jaebum menepuk pelan lengan nayeon "kita udah sampe dorm lu nay, bangun"
nayeon pun mulai bangun, matanya terasa sangat berat sekarang. saat ia bangun dan melihat jaebum, dia langsung tersenyum bahagia
"seungcheol???? lo disini? jadi bener kan yang tadi itu cuma mimpi? lo gak nyelingkuhin gue kan?!" nayeon tertawa girang
"hah? nay gue jae-
"gue kira kita beneran putus tau!!" nayeon cemberut lalu tersenyum bahagia lagi "tapi gue seneng itu cuma mimpi, gue tau lo sayang sama gue! gak mungkin kan lo khianatin gue?!"
jaebum diam, mungkin berakting untuk menyenangkan nayeon tidak akan membuat dia susah kan?
"i-iya ekhm iya, gue sayang sama lo nay" jawab jaebum kaku, nayeon langsung kegirangan
"ayuk kita keluar, gue bikinin coklat panas kesukaan lo di dalem" nayeon dengan semangat membuka pintu, walau pada akhirnya dia sempoyongan sendiri
jaebum yang melihat nayeon kesusahan langsung keluar menyusul nayeon "lo gapapa?" tanya jaebum
"gapapa kok cheol, cuma pusing sedikit" nayeon mengangguk serta tersenyum lebar
"yaudah, mau langsung masuk aja?" tawar jaebum, risih juga dia berada di dekat nayeon sekarang
"engggg, peluk duluuuuuu" nayeon merentangkan tangannya sambil bertingkah lucu
"hah? apasih nay, gak ih" tolak jaebum mentah mentah
"lo lo sayang lagi ya sama gue?" nayeon mulai sendu lagi, jaebum lagi lagi tidak tega dan pada akhirnya dia memeluk nayeon dengan lembut
cukup lama, karna nayeon tidak ingin melepaskan pelukannya
"mau cium" nayeon memajukan bibirnya imut
"hah? apasih nay? udah gila? enggak ya gue gamau" jaebum makin merasa risih
"jADI BENER KAN LO KHIANATIN GUE SAMA HYOJUNG! LO TIDUR SAMA DIA! LO UDAH GASAYANG SAMA GUE!" nayeon langsung berteriak penuh emosi
"nay gak gitu- aduh gimana ini woy?!" jaebum frustasi sendiri
"kalo gitu cium gue sekarang cheol"
"nay, please jangan gini gue bukan seungcheol gue jaebum. jae.bum, gue ga mau cium cewek lain selain dahyun. gue gamau nyakitin perasaan dia" tegas jaebum
dan nayeon malah menangis lagi "seungcheol jahat, mending lo mati aja cheol"
nayeon melihat ke sekelilingnya dan menemukan sebuah tongkat, jaebum langsung ketar ketir "hah? nay lo mau ngapain anjir"
nayeon mengambil tongkat itu dengan cepat lalu berjalan ke arah jaebum dengan penuh emosi
"okay, okay! gue bakal cium lo, okay? lo taro tongkat itu sekarang" jaebum mengangkat dua tangannya sementara nayeon tersenyum dan membuang tongkat itu
jaebum meneguk saliva gugup, ia melihat sekeliling dengan takut. okay aman ga ada siapa siapa
jaebum mulai memegang dua rahang nayeon dan mengecup singkat bibir tebal
nayeon"cuma kecupan? lo biasanya gak gini cheol, lo beneran berub-
ucapan nayeon harus terpotong karna jaebum mulai mencium bibirnya kembali, kali ini bukan hanya sekedar kecupan
jaebum melumat bibir nayeon, begitu pula sebaliknya
dua anak manusia itu dipenuhi nafsu sekarang, tidak ingin memikirkan hal lain selain apa yang mereka lakukan sekarang
dan dahyun, melihat itu dari kejauhan
KAMU SEDANG MEMBACA
Think Twice 2.0
Fanfictionwhen everything get complicated series kedua dari "think twice 1.0 [fakestagram+groupchat]" 23sept18, tzurnalistic