Love

Part 2 ~ That girl

Luhan menghentikan kegiatan nostalgianya sejenak saat mendengar bunyi bel dari arah pintu depan.

klek

"Oh kau ?.." Ia terpaku melihat si gadis asing yang bertemu dengannya di bis tiba-tiba datang kerumahnya. "annyeong haseyo, emm bolehkah aku masuk ?" ucap gadis itu ramah. Tersadar dari kebodohannya, luhan menggaruk tengkuknya yg tidak gatal lalu mempersilahkan si gadis berponi masuk ke rumahnya.

"silahkan duduk disini.." Luhan berlari ke arah dapur mengambilkan beberapa cemilan dan minuman untuk si gadis. Ia pun kembali membawa nampan berisi satu cup bubble tea dan sepotong red velvet -karena ia tidak punya cemilan lain.

"maaf tapi siapa kau ? bagaimana bisa tau rumahku ?"

"ah .. sebenarnya aku mengikutimu sejak di bus, Luhan-ssi ~" kedua mata gadis itu membentuk bulan sabit saat tersenyum membuatnya terlihat semakin perfect di mata Luhan.

'ah apa yang kau pikirkan Luhan !'

~

Hayoung mengaduk-aduk sepiring tteokbokki di depannya dengan perasaan kalut. Disampingnya, namjoo memakan makanan di depannya dengan semangat, "ya.. kau tidak menghabisnya ?" tanya-nya dengan mulut yang penuh.

hayoung menggeleng, "ani.. aku tidak lapar joo ~ hilangnya diari itu membuat selera makanku menghilang"

"pabo ~ (stupid)" Namjoo memukul kepala temannya itu pelan, membuat sang empunya meringis kesakitan. "jika itu berharga untukmu, maka jagalah dengan baik. Kau ini.." timpalnya.

"setelah mengikuti lomba membuat puisi tadi siang, aku terburu-buru hingga lupa membawanya.." air wajah hayoung berubah keruh "Min young, pasti sangat kecewa padaku ~"

Namjoo kini menghela nafas panjang, " sudahlah, lagipula kau tidak sengaja menghilangkannya dia pasti mengerti.."

"keundae (but) aku sudah berjanji padanya.. aku harus mencari orang itu joo. Dan satu-satu caraku menemukannya adalah buku itu. Eotteokaji (what should I do)~~" hayoung mengacak rambutnya frustasi.

"berdoalah agar seseorang menemukannya lalu mengembalikannya, kau menulis namamu dan Min young bukan ?" Namjoo melunak, sekesal apapun ia pada sahabatnya. Tapi jika menyangkut Min young ia pasti mengerti.

~

Seorang pemuda tampan dengan rambut brown honey turun dari mobil mewahnya. Tentu itu mengundang decakan kagum dari setiap orang yang melihatnya, bahkan ada yang sengaja berhenti hanya untuk mengagumi pria berparas bak malaikat itu.

seolah sadar telah menjadi bahan perhatian, ia memakai sebuah sunglasses hitam yang malah membuat dirinya terlihat lebih sempurna.

drrt drrt

lelaki itu melihat layar handphone-nya. Ia tersenyum saat melihat nama gadis itu tertulis disana. Ck sayang, sepertinya dia sudah mempunyai kekasih.

"yeoboseyo, aah arraseo. aku akan menjemputmu ~"

"..."

"8 malam ? arra, aku akan membelikan ice cream untukmu.."

"..."

"nee, jangan sampai kau selingkuh dengannya .."

Lelaki itu tertawa kecil mendengar omelan dari gadisnya diseberang sana, "ok.. aku percaya~ ne annyeong"

Ia mengakhiri pembicaraannya dengan senyum kecil yang terpatri dibibirnya. Lelaki itu memasuki sebuah cafe bergaya minimalis bermaksud membelikan ice cream untuk kekasihnya.

"Omo ! Bukankah itu.. Oh Sehun !"

~

Hayoung Side

Aku menaikan sebelah alisku sesaat setelah Namjoo meneriakan nama 'oh sehun'  dengan wajah yang sumringah. Oh Sehun, model terkenal yang namanya tengah melejit bak roket saat ini.

Tidak ada yang tidak tahu namanya kurasa.

Anehnya, Namjoo begitu terpaku saat melihat kebelakangku -kami duduk berhadapan, dan saat aku berbalik.

'oh ya tuhan, dia tampan sekali'

Itu memang Oh Sehun. Dia sepuluh kali lebih tampan dari yang aku lihat di majalah. Postur tubuhnya tinggi, dengan kemeja hitam yang entah kenapa terlihat begitu cocok di tubuhnya yang atletis. Oh Sehun ~

Sehun sepertinya tengah membeli... es krim ? huh aku baru tahu selera namja keren sepertinya adalah ice cream sundae with strawberry jam. Sungguh manly sekali kkk ~

"yak ! apalagi yang kau tunggu ?" Joo memukul lenganku, ish kenapa dia hobi menyiksaku sih.

"apa maksudmu ? aku tidak menunggu apapun !"

"hey didepanmu ada Oh Sehun yang terkenal, kenapa kau tidak meminta fotonya ?"

Hell no, dia pikir wajahku setebal kulit badak apa ? siapa yang bisa tahan untuk tidak fansgirling ria didepan namja setampan itu. Dan itu sangat memalukan, bagaimana jika Sehun menertawakanku ...

Ah tidaaakkk !

"yak ! kau pikir semudah itu meminta fotonya ? dia adalah model terkenal yang akan debut menjadi aktor. Kau pikir dia mau memberikan foto dan tanda tangannya ?" ocehku. Tanpa sadar orang yang menjadi topik pembicaraan berjalan mendekat ke arah kami ...

"tentu, aku tidak keberatan.."

~

Luhan side

Ternyata gadis ini bernama Eunji, ia baru pulang dari New York beberapa hari yang lalu. Ia bilang ayahnya berdarah barat dan ibunya korea. Pantas saja rambutnya tidak hitam, tidak juga di cat seperti milikku. Matanya juga beriris coklat muda, membuatnya terlihat cantik.

Eh apa aku bilang cantik ?

huft oke oke aku memang menyukai parasnya. Eunji bilang pukul 8 malam nanti sahabatnya akan datang untuk menjemputnya. Yah padahal aku masih ingin bersamanya.. aish Lu Han apa yang kau pikirkan sebenarnya !

"Oppa ? Luhan oppa ?"

"Eh, waeyo eunji~ya ?" jawabku kikuk. Pasalnya ia sedang memandangiku dengan kedua bola mata besarnya dengan lucu.

Ia tersenyum, "aniyo.. oppa tadi melamun ~ apa ada yang kau pikirkan ?"

"eo ? eopseo ! jinjja eopseo (nothing), hehe.." dan inilah yang membuatku betah menatapnya lama-lama. Ia selalu mengakhiri pembicaraan dengan senyum manis.

"really ?" raut wajah tiba-tiba berubah, seolah ia mengingat akan sesuatu. Ia merogoh tas kecil yang sedari tadi dibawanya. Dan...

"buku itu ? darimana kau menemukannya ?"

Eunji meletakan buku bersampul coklat yang sedari tadi kucari di meja. "aku menemukannya terjatuh di bis, dan.. aku juga menemukan foto ini"

"foto ap-"

"aku harus pergi ke Beijing, mianhae.." namja kecil itu menatap penuh sesal kearah yeoja bersurai hitam yang menangis tanpa suara.

yeoja itu menarik lengan bajunya seakan tak mau anak lelaki itu pergi.

"uljima, aku pasti kembali.. aku akan kembali. Tunggu aku ne ?" gadis kecil itu mengangguk. Dan sang anak lelaki tersenyum walau ada rasa tak rela meninggalkan first lovenya itu.

ia mengeluarkan sebuah album foto. Berisi semua fotonya saat berlibur bersama keluarga dan gadis kecil itu.

"ini.." ia memberikan selembar fotonya dan gadis itu "agar kau terus mengingatku..".

~

"Love.."

Seketika itu juga buku dalam genggaman Luhan terjatuh ke lantai yang dingin.

to be continue