Mulai hari ini, tugasku adalah membiasakan diri.
Bangun pagi dan memulai hari tanpa ada ucapan atau pengingat kegiatan dari dirinya lagi. Terbiasa mandiri, sebab yang bertanggungjawab penuh untuk memulai hariku dengan sempurna adalah diriku sendiri.
Kenangan tentangnya tersisa di mana-mana, tak lupa sekadar inisial nama atau ingatan kegiatan bersamanya yang tak sengaja terselip di balik buku-buku sekolah, di diktat-diktat kuliah, bahkan di bangku kafeteria. Tidak boleh larut seperti ini, sebab yang bertanggungjawab penuh atas prestasi dan kesehatan tubuhku adalah diriku sendiri.
Mulai hari ini, tugasku adalah membiasakan diri.
Termasuk menekan tombol hapus saat sudah separuh jalan mengetik cerita tentang hari ini yang kulalui, dia tidak berkewajiban untuk mendengarkan. Lain waktu mungkin bisa kuceritakan tetapi tidak dengan tiba-tiba. Harus dengan basa-basi yang didahulukan, sebab aku kembali harus belajar untuk menyimpan bagi diriku sendiri. Segalanya sudah berubah, aku tidak ingin salah satu dari kita terbebani rasa bersalah.
Malam tiba, dan biasanya aku punya banyak sekali kisah yang membutuhkan telinga. Sudah saatnya aku kembali membuka diri. Dunia tidak hanya dirinya, tanpaku dia juga bisa bahagia. Aku pun akan sama.
Mulai hari ini, tugasku adalah membiasakan diri.
Mengerti.
Jika aku dan dia bukan lagi kita.
Perpisahan tak selamanya menyedihkan, aku jadi punya kesempatan dan waktu lebih banyak untuk melihat sekitar. Untuk pada akhirnya kembali mengapresiasi diriku sendiri yang lagi-lagi menemaniku saat aku ditinggal pergi.
—9996