"Huaaaa..."tangis Agni. Shilla yang ada di sebelahnya menutup telinga. Mata gadis itu meliar ke sana ke mari untuk memastikan tidak ada orang yang melihat mereka di situ. Bukan apa, tapi biasanya pantai adalah tempat favorite orang ramai untuk liburan. Kalau ada yang melihat Agni menangis seperti itu, bisa-bisa dia dituduh membuli Agni.
"Aduhhh...Ag! Udah dong. Loe kenapa nangis gak jelas seperti ini sih? Udah deh ya nangisnya. Kita tuh lagi di pantai Agni, kalau ada yang ngelihat loe nangis bombay seperti ini. Pasti mereka mengira kalau gw itu ngebuli loe atau gak mukulin loe"
"Emang loe tega ya ngelihat sahabat cantik loe ini di keroyok sama orang-orang?" ujar Shilla yang masih saja sempat-sempatnya narsis.
"Huaaaaa!!!"bukannya diam, Agni malah mempertambah volume tangisannya.
"Agni! Agni! Loe itu kenapa sih, hah? Hey, loe kenapa Ag? Kesurupan? Ya ampun"Shilla mengguncang tubuh Agni sebelum menepuk jidatnya.
"Gw...gw itu patah hati, Shill!! Huaaaa!"Agni menangis lebih kencang lagi dan parahnya lagi gadis tomboy itu duduk di pasir sambil buang-buang pasir ke udara. Shilla menggaruk kepala, bingung dengan sahabat satunya itu.
"Hey, loe bisa berenti nangis dulu gak sih? Ceritain ke gw apa masalah loe biar gw gak bingung seperti ini, Ag"
"Aduhhh...heran gw sama loe. Setau gw loe itu bukan cewek yang cengeng. Tapi kenapa sekarang loe tiba-tiba nangis gak jelas seperti ini?" Shilla frustasi. Agni menghapus air matanya.
"Jadi...jadi gini Shill. Gw...gw itu...gw itu diputusin sama Lintar. Huaaaa..." Shilla menepuk jidatnya lagi.
"Udah, udah! Aduhhh...kalian itu bukannya saling cinta ya? Dan...setau gw Lintar itu cinta banget kan sama loe? Terus, dia kenapa tiba-tiba mutusin loe? Kalian lagi ada masalah?"
"Gw...gw juga gak tau Shill. Jadi...jadi kemarin tuh ya setelah pulang dari sekolah, dia nelfon gw. Gw mulanya senang tapi...tapi tiba-tiba dia bilang " Ag, maaf ya tapi sepertinya hubungan kita harus sampai di sini aja. Gw udah gak cinta lagi sama loe Ag". Gitu, Shill"jelas Agni sambil menirukan suara Lintar.
"Aneh"
"Emang aneh, Shill. Apalagi dia gak pakai aku-kamu, dia langsung pakai gw-loe, Shill" Agni nangis lagi. Shilla memutar bola matanya, kesal. Tiba-tiba dahinya mengkerut.
"Eh, Ag! Lihat deh di sana!" tunjuk Shilla di tengah laut.
"Apaan sih...huaaa"
"Berenti nangis dulu Ag. Ada yang lebih penting sekarang. Cepat lihat biar gw tau kalau gw itu gak lagi mimpi!"
"Apa sih yang lebih penting dari hati gw yang lagi sakit ini, Shill. Perasaan gw itu..."
"Ada duyung yang nyangkut di jaring yang dipasang para nelayan Ag!" potong Shilla dengan cepat. Agni dengan cepat menghapus air matanya lalu berdiri dan melihat ke arah yang ditunjuk Shilla.
Shilla benar! Di tengah laut, tepatnya di mana para nelayan memasang jaring penangkap ikan. Terlihat sesuatu yang berekor dan berbadan manusia sedang berusaha untuk melepaskan dirinya. Dan mereka menganggap itu duyung karena tidak ada ikan yang mempunyai ekor berwarna seperti makhluk yang nyangkut di jaring nelayan.
"Ayo kita bantu dia Ag!"
🐚🐚🐚
"Kamu harus dihukum Via"
"Tapi Bunda itu bukan..."
"Kamu mau menyalahkan kakak kamu? Iya?! Jangan coba menyalahkan sesiapa, Via! Itu salah kamu karna kamu tidak mendengar nasehat" Sivia memandang kakak kembarnya yang duduk di sebelah bundanya dengan penuh rasa marah dan benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Mermaid
RandomKisah cinta diantara manusia dan makhluk yang bernama duyung. "Dapatkah kita bersama jika ada perbedaan diantara kita?"-RiFy "Kita harus saling menyayangi dan mempercayai walaupun kita berbeda"-AlVia " Mencintai diri mu dengan tulus tanpa memandang...