Shilla menatap peluit emas yang Ify serahkan padanya. Begitu juga Agni yang menatap rumput laut emas dengan wajah yang jijik. Sepertinya gadis tomboy itu tidak suka dengan makanan laut.
"Fy, ini beneran? Kamu nyuruh kami berdua makan rumput laut ini?" tanya Agni masih saja dengan ekspresi jijik melihat rumput laut itu.
"Iya Ag. Kalian harus memakan rumput laut emas itu baru kalian bisa ikut kita berdua ke sana"
"Cepetan makan rumput lautnya. Jadi kita bisa ke Oceania dengan cepat. Aku juga takut kalau kita telat, akan ada manusia yang menemukan kita berdua. Nanti kita berdua tidak disuruh lagi untuk ke permukaan" ujar Sivia. Shilla dan Agni berpandangan.
"Udahlah Ag. Gak usah difikirin. Makan aja rumput lautnya"
"Tapi Shill, gw kan..."
"Ada apa Ag, Shill? Kok kalian tidak mau memakan rumput lautnya? Apa kalian ragu kita berdua akan meracuni kalian?" tanya Ify. Gadis duyung itu agak berkecil hati jika memang itu yang ada difikiran kedua teman manusia mereka.
"Erm...gak gitu Fy. Jadi sebenarnya...aku itu gak suka sama seafood. Itu sebabnya aku agak ragu untuk memakan rumput laut ini" jelas Agni. Ify tersenyum. Ternyata apa yang difikirkannya tidak benar.
"Tenang saja Ag. Rumput laut emas ini tidak ada rasanya, bukannya seperti rumput laut biasa yang ada rasa lautnya"
"Gitu ya Fy"Ify mengangguk.
"Sudahlah Ag. Ayo makan rumput laut itu dan kita pergi ke kerajaan kami. Tapi sebelom kalian makan rumput lautnya, kalian harus ada di air dulu bukan di pantai seperti ini. Ayo" Ify dan Sivia sedikit menjauh agar Shilla dan Agni bisa menjejakkan kaki mereka di air laut.
Setelah mereka sudah menginjak air laut. Mereka berdua pun memakan rumput laut emas itu dengan Agni yang menutup hidungnya karna tidak suka akan makanan laut. Sementara Ify dan Sivia memeriksa sekeliling mereka, memastikan bahwa tidak ada manusia yang melihat keberadaan mereka dan melihat perubahan Shilla dan Agni.
"Whooaaa.." jerit Shilla dan Agni bersamaan karna kaki mereka sudah berubah menjadi ekor duyung. Shilla dengan ekor unggunya dan Agni dengan ekor kuning lumutnya.
"Shill, Ag, ayo masuk ke laut. Setelah itu kita akan menjelaskan kenapa kalian berubah menjadi duyung" ajak Ify. Shilla dan Agni langsung membuntuti Ify dan Sivia.
🐚🐚🐚
"Jadi gitu Shill, Ag" Shilla memberi isyarat "jadi aku bisa berbicara di dalam air sekarang?"
"Iya. Coba saja kalau kamu tidak percaya" Shilla menelan salivanya.
"Ini keren"Shilla menutup mulut, kaget. Agni juga kaget.
"Gw benar-benar bisa ngomong di dalam air, Ag. Loe coba deh, asik tau gak" senang Shilla. Peluit emas yang ada pada Shilla, otomatis menjadi kalung setelah dia menjadi duyung.
"Beneran?"Agni juga menutup mulut, kaget.
"Wahhh...ternyata memakan rumput laut emas itu enak ya. Kita bisa berbicara dan berubah menjadi duyung seperti ini. Gw seneng banget Shilla" heboh Agni sambil berenang pelbagai macam gaya. Dia sedikit kesulitan karna sekarang dia bukan memakai kaki untuk berenang, melainkan memakai ekor.
"Tapi kalian ingat ya. Jangan sampai ada manusia lain yang memakan rumput laut emas itu karna itu sangat berbahaya apalagi kalau manusia itu punya niat jahat. Begitu juga dengan peluit emas itu Shill, kamu harus menjaganya dengan baik" Shilla mengangguk lalu mengecek saku celananya.
"Huaaa...Ify aku udah menghilangkan peluit emas itu. Giman dong?!" tiba-tiba Shilla menangis. Tapi air matanya tidak kelihatan karna dia berada di dalam air. Agni menepok jidat Shilla. Ify dan Sivia terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Mermaid
RandomKisah cinta diantara manusia dan makhluk yang bernama duyung. "Dapatkah kita bersama jika ada perbedaan diantara kita?"-RiFy "Kita harus saling menyayangi dan mempercayai walaupun kita berbeda"-AlVia " Mencintai diri mu dengan tulus tanpa memandang...