Aku mengangkat beberapa ranting di sisi kolam. Berusaha mengambil daun-daun tanpa membuat badan ini basah. Air kolam terlihat kekuningan, mungkin karna warna daun kering yang sudah lama menumpuk.
Aku harus memberi kabar ayah soal keadaanku, mungkin kakek memiliki telepon dirumahnya.
Aku berlari kecil untuk menghampiri rumah kakek. Barang-barangku aku letakkan di depan rumah. Tidak begitu banyak membawa barang, berfikir bahwa aku bisa mendapatkan pakaian disini, atau mungkin kakek punya baju yang bisa aku gunakan.
Aku mencoba membuka carrier merah, memeriksa buku diary, nomor telepon ayah ada di halaman paling akhir.
Bruakk! Suara kayu dihantam oleh sesuatu. Aku terkejut, seketika aku menoleh ke arah datangnya suara. Suara gonggongan anjing menjerit dari dalam kandang. Ia marah, suara nya semakin keras. Ternyata anak anjing lucu berwarna coklat tua.
Aku dianggap pengganggu pikirnya. Ia tetap memasang muka insecure, kira kira 5 meter dari pintu rumah, tepat disamping kandang sapi.
Aku berusaha menenangkan diri, menunjukan rasa tidak takut dan cemas. Aku mulai bertanya, mungkinkah anak anjing ini yang menunggu rumah kakek selama tidak berpenghuni. Ia tetap mengeluarkan suara yang keras, ya keras untuk ukuran anak anjing mungkin kecil bagi kita manusia.
Perlahan-lahan aku palingkan badan hingga menghadap kolam ikan. Sehingga tidak langsung bertatapan dengan anak anjing tersebut. Ia mulai bingung dan merasa 'permainan' ini sudah tidak seru lagi.
Aku berusaha mendekati nya perlahan. Ia masih berdiri, menjaga pertahanan diri. Aku mengelus kepalanya secara perlahan.
Pertahanan diri nya mulai kendur, ia mulai menikmati sentuhan tangan, kemudian aku menggendongnya.
Anak anjing ini berwarna coklat. Aku ingin tahu apa yang ia makan selama ini sebelum aku datang ke perkebunan. Aku memperhatikan kandang nya, ada sebuah tempat makan dan sisa makanan anjing.
" hei, apakah kau Sonny?" teriak seseorang dari kejauhan.
"Ah, anjing ini mungkin lapar, aku setiap hari berusaha memberinya makanan, aku kira ia adalah anak anjing kakek mu dulu. Oh, maaf aku adalah Zack, yang akan mengambil barang-barang hasil kebun."
Aku menyalami tangannya, " aku Sonny, salam kenal Zack, kalau begitu kita akan bertemu setiap hari."
“Anak anjing ini sangat menyukai tulang, jadi aku berusaha memberinya, itupun kalau aku menemukan tulang. Baiklah Sonny, aku harus pergi ke tempat lain untuk mengambil barang, setiap hari aku akan datang ke kebun mu pukul 05.00 sore, usahakan semua nya sudah terkumpul, karna aku tidak akan menunggu," Zack pun pergi.
"aku pikir, kau perlu nama, kau akan aku panggil Keanu!" ia menggongong.
Masuk kerumah, tidak begitu besar. Ukuran rumah ini seluas 4x4 meter. Jika kita masuk, disebelah kanan ada televisi, kotak peralatan berkebun ada di sudut tepat disamping televisi. Ditengah kamar ada meja, mungkin kakek makan dan menulis di atas meja ini. Kasur untuk tidur ada di sudut kamar, berlawanan dengan pintu. Sepertinya tidak ada telefon yang bisa digunakan. Kalau tidak ada telefon, aku akan mengirimkan surat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harvest Moon : Back To Nature
LosoweSony datang dari kota untuk mengurus Kebun yang ditinggal oleh kakeknya. Berusaha sebaik mungkin agar diterima oleh kota kecil bernama Mineral Town. Ini bentuk pelampiasan saya yang selalu mengulang-ulang main harvest moon : Back to nature.