BAGIAN 2

25 4 2
                                    

Disarankan play media diatas biar nyes krenyes.
Jung Seung Hwan- If it is you🎵

22Agustus2013

Dan hari ini adalah puncak dari semua rasa sakit dari kisah ini, ketika aku baru saja sampai sekolah, namun Somi dan Seojeong menghadang jalanku menuju kelas.

"Ada apa nih?"Ujarku heran.

"Eumph..Yeon gue mau ngomong sama lo, maaf ya kalo omongan gue ini nyakitin. Eumph.. tadi malem Sehun nembak gue, dan gue mau nolaknya gak enak kan? Terus lo gimana? Lo setuju gak kalo gua pacaran sama Sehun?"Ujar Somi tanpa ada rasa penyesalan sedikitpun.

Semudah itukah, akhir dari cerita ini?

Dengan kamu yang keluar sebagai pemenang?

Dan aku sebagai pecundang?

Nyatanya aku bukan strong woman..

Aku bisa apa sekarang?

Menentang perasaan kalian berdua?

Aku tak sejahat itu..

"Ya- yaudah terima aja kalo lo masih suka, iya bener kok kan gaenak Sehun udah perjuangin perasaannya buat lo masa di tolak?"Ujarku gugup, dan aku sudah dapat merasakan air mataku sebentar lagi akan jatuh.

Seolah sedang ditarik dari gravitasi bumi yang kini sedang kupijak, seperti halnya pula melayang tanpa arah tujuan dengan sejuta perasaan sesak. Aku tak tahu apa yang harus ku perbuat, bahkan untuk sekedar bernafas saat ini pun terasa sulit.

"Lo gapapa kalo gue terima Sehun? Sumpah gua gak enak banget sama Sehun masalahnya. Dia nembak gua malem-malem lagi. Kan so sweet gitu" Ujar Somi dengan tatapan memohon.

Gak usah nanya kalo lo temen gue, sahabat gue.. pasti lo tau perasaan gue saat ini!

"Gak apa-apa kok, btw gue kekelas duluan ya. Tas gua berat nih"Ujarku dan langsung berlari menuju kelas, tanpa fikir panjang. Tapi yang aku sadari yaitu airmata sudah mengalir deras di kedua pipiku saat ini.

Somi, disaat kamu menanyakan aku tentang jawaban, disitu pula aku menyerah. Kamu pasti tahu bagaimana perasaanku, tapi kamu masih saja menuntutku memberikanmu jawaban. Kamu memikirkan perasaannya, tapi apakah kamu memikirkan perasaanku?

------

23Agustus2013

Mereka resmi pacaran, tepat tadi malam saat jam 22.08, sepertinya memang sudah dipersiapkan oleh Somi agar sama dengan tanggal kemarin.

Di kelas aku hanya dapat menunduk, aku tak ikut gabung dengan mereka. Bahkan saat pelajaran aku sama sekali tak fokus.

Aku dapat melihat rona kebahagiaan keduanya, Somi dan Sehun sama-sama bahagia. Buktinya Somi yang kemarin-kemarin lebih banyak diam kini kembali berbaur dan dapat tertawa lepas.

Dan kini aku yang merasakannya..

Teman-temanku yang lain memang merasa iba denganku, tapi mereka juga mensupport hubungan mereka berdua.

Karena bagaimanapun mereka sama denganku, tak dapat memaksakan perasaan yang ada. Tapi bahkan saat ini aku tak tahu harus bagaimana menyikapi hal ini? Karena bagiku, tidak ada yang tahu bagaimana perasaanku saat ini.

Ketika seorang teman, ah ralat sahabatmu datang padamu dan dia bilang orang yang kita suka menyatakan cinta padanya, dan dia juga suka pada orang yang sama kita suka?

Tenggelamkan aku sekarang kumohon! Bahkan mengingatnya sungguh menyesakkan untukku.

-------

Setelah bel pulang berbunyi aku berpapasan dengan Sehun, dan dia mencoba memberhentikanku dengan memanggil namaku.

"Ada apa Hun?"Ujarku tanpa ekspresi.

"Gue cuma mau bilang jangan ganggu hubungan gue sama Somi, itu aja."Ujar Sehun tanpa sesal dan datar pula.

Detik itu juga seakan duniaku berputar tanpa henti. Setega itu kah dirimu Hun? Apakah selama ini aku benar-benar mencintai orang yang salah?

"Oh, tenang aja gue tahu diri kok. Udah itu doang?"balasku singkat. Dan dia hanya mengangguk.

Kemudian aku berjalan mendahuluinya dengan debaran nyeri tak menentu.

--------

4september2013

Semakin hari Sehun dan Somi semakin lengket saja, bahkan Somi sudah tidak memperdulikan perasaanku. Apalagi Sehun, jangan ditanya lagi. Biarkanlah, mungkin mereka memang sedang bahagia dengan kisah cinta mereka yang kini dirajut.

Dan sepertinya aku mulai mengikhlaskannya, demi sahabatku yang sedang berusaha menggapai kebahagiaannya diatas sakitku. Dan juga orang yang kucintai yang berusaha mencari kebahagiaannya sendiri tanpa memperdulikan aku. Dan mungkin ini adalah akhir penantianku, penantian tak berujung pada seorang Oh Sehun. Semoga berbahagia untuk kalian, Sehun dan Somi~

Aku mencintaimu Hun,

Chaeyeon.

•••••••

Begini sakitkah mencintaimu? Aku menyayangimu tulus dari hatiku. Bahkan sekedar untuk mencintaimu dalam diam saja sudah cukup, tapi apa? Kamu malah menyuruhku berhenti mencintaimu. Sejahat itukah kamu? Penantianku sebodoh ini? Berharap kamu tahu bagaimana perasaanku sebenarnya? Dan berbalik arah padaku saat ini? Aku tahu kamu memang bukan orang yang sempurna, tapi cintalah yang membuatmu sempurna. Tapi kamu hempaskan cinta yang datang padamu begitu saja, dan kamu buang bagaikan tak ada gunannya. Bahkan untuk sekedar menghargainya pun tidak, aku tahu aku menang bukanlah yang kamu inginkan. Tapi ingat, cinta yang aku miliki takkan pernah kamu dapatkan dari siapapun juga. Dan mungkin jalanku untuk melupakanmu adalah ide bagus, karena semakin aku mencintaimu lebih dalam maka kamu akan membunuhku secara perlahan dengan duri-durimu kaktusku. Tidak ada lagi 2OH sekarang, yang ada hanyalah 2S bukan?

Dan untuk kamu sahabatku, aku tak membencimu. Aku hanya kecewa padamu, kenapa kamu harus berbohong padaku? Kamu bilang dari awal bahwa kamu sudah tidak suka padanya. Kamu caci maki dia baik didepan maupun dibelakangnya, kamu keluarkan sumpah serapahmu untuknya. Tapi ternyata munafik, kamu masih mencintainya. Ingin rasanya aku berteriak saat itu juga melampiaskan semuanya, tapi aku bisa apa. Mungkin memang aku yang jahat padamu? Tapi, bukankah dulu saat pertama kali kalian pacaran kamu yang memutuskannya? Dengan alasan bahwa Sehun tak lebih baik dari lelaki brengsek yang ada? Karena Seojong akhirnya cerita padaku tentang alasanmu memutuskan Sehun waktu itu saat ia tahu akhirnya kamu memilih kembali lagi pada Sehun. Tapi entahlah, Aku hanya dapat mendoakan semoga kamu bahagia~

Dan aku melihat Somi dan Sehun sedang bercanda berdua sambil menuruni tangga, mereka terlihat sangat bahagia sekali. Dan aku hanya dapat tersenyum pahit melihatnya," Ya beginilah akhir dari penantianku, hanya dapat memandangmu dari jauh tanpa bisa menyentuhmu. Dan juga mendoakan kalian semoga bahagia"Ujarku sambil melangkah menjauhi mereka berdua.

Terkadang memikirkan apa arti cinta sebenarnya membuatku muak, egois, munafik, pura-pura, tak punya perasaan, dll.
Kaktus adalah kamu, duri-durimu adalah dia. Sahabatku! Semakin aku mendekatimu, duri-durimu selalu mencoba menusukku secara perlahan. Dan saat aku hampir menyentuhmu, duri-durimu sudah berhasil menusukku.

The end.

Sebenarnya ada kelanjutan dari Cerpen ini, tentang bagaimana kelanjutan perasaan Chaeyeon dan Sehun kedepannya. Tentang perkataan Chanyeol yang akhirnya benar-benar terjadi, dan tentang rasa sakit yang akhirnya berputar haluan pada tempat seharusnya ia berlabuh.

Jadi untuk kelanjutan cerpennya, aku mau minta respond kalian. Kira-kira harus aku post lanjutannya, apa biarin gini aja endingnya? Sad or Happy? Comment ya, Kamsahamnida yeorobun.

Follow my Sosial Media
IG: Auliawulanda
Ahkangsoo
Vhoonieshop
Twt: Snownielpeach.

KAKTUS○OH SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang