Prolog

122 27 34
                                    

           Seluruh siswa-siswi berdesakan di depan mading utama, semuanya berusaha untuk melihat nama dan kelas masing-masing. Ada yang sudah berlari ke kelas baru, ada juga yang masih sibuk menunggu.

"Doa gue gak terkabul," kata Frisca pasrah.

"Seneng kan sekelas sama gua lagi?"

Ia berdecak kesal, "Amit-amit. Lo tau? Gue sampe bangun tengah malem, sholat tahajud dan berdoa supaya gue gak sekelas sama lo lagi."

             Pengacakan kelas. Beberapa murid ada yang senang, dan ada yang sedih. Sedihnya karena harus berpisah dengan teman yang sudah menemani kita selama satu tahun. Senangnya bisa mendapatkan pengalaman baru dan tentu saja mendapatkan gebetan baru.

            Bagi Frisca, pengacakan kelas adalah harapan satu-satunya agar ia tidak satu kelas lagi dengan Zaenal. Sungguh, hidup  Frisca tidak tenang selama satu tahun belakangan. Ditambah, hari ini ia harus mendapatkan kenyataan pahit bahwa Frisca dan Zaenal satu kelas lagi.

"Lu seneng kan sama gua lagi? Mau sebangku ga?" Goda Zaenal seraya merangkul bahu milik Frisca tanpa izin.

Ia membuang muka, berusaha untuk tidak menatap wajah menyebalkan itu. Tangan Zaenal ia lepas paksa, "Ogah!"

Wajahnya berseri, "Oke. Kita sebangku, dadah!"

Ampuni hambamu ini ya Allah.

----------------------------------------------------

Hope u enjoy it.

1 Nov 2018.

Btw tgl 10 Nov ziyah simulasi Unbk heuheu.

Ig: fzyhftryh

My Kampret BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang