Chapter 14

12 17 0
                                    

"Kiy kuy kekantin" ajak Risa, gue yang sekarang posisinya lagi nulis catatan pembayaran uang kas langsung gue tutup, gue ngerasa hidup gue makin sengsara karena kemarin gue mendadak dijadikan bendahara, kenapa juga gue ditunjuk sebagai bendahara kelas gue kan  sebel jadinya nyatet nyatet begituan,  nagih nagih kayak rentenir, takdir gue benara benar suram ya .

"Yaudah kuylah sekalian ngademin pikiran gue gara gara ada yang gak mau bayar kas,  pengen emosi gue"

"Sabar lah Kiy, jalani aja lah " ucap Siska.

"Enak lo cuman ngomong doang,  gue kali yang susah gue kan yang ngelakuin.

"Kiya? " sebelum gue keluar kelas, tiba tiba ada yang manggil gue, guepun yang ngerasa terpanggil langsung nengok gitu aja.

"Eh Ridho kenapa manggil gue? " tanya gue ke Ridho.

Ridho Ardiansyah dia adalah ketua kelas dikelas gue.

"Gue mau ngomong sama lo tentang masalah kelas guekan ketua kelas jadi gue harus ngatur kelas nah gue perlu kerja sama sama bendahara,  gue mau minta waktu buat diskusiin semuanya,  jadi kapan lo ada waktu buat diskusiin masalah ini? " tanya Ridho.

"Oh masalah itu,  entar pulang sekolah gue ada waktu" jawab gue.

"Oke entar pulang sekolah enaknya dimana? " tanya Ridho.

"Ke kafe aja,  kafe deket sekolahan ituloh" jawab gue.

"Oke sampai ketemu nanti" pamit Ridho setelah itu dia bergegas pergi.

gue sekarang udah ada dikantin bersama kedua sahabat gue.

"Lo entar ketemu dikafe sama Ridho berdua? " tanya Risa.

"Iya,  emang salah kalo gue ketemu sama dia kan kita juga mbahas kelas aja" jawab gue.

"Lo gak takut kalo Kak Rangga marah sama lo atau cemburu gitu" Ucap Risa.

"Apa kata lo Rangga cemburu? hahahaha orang suka sama gue aja enggak masa cemburu"tawa gue.

"Kan siapa tau aja Rangga punya perasaan sama lo" ucapa Risa.

"Gue gak tau dan gak mau tau oke,  udah jangan bahas tuh curut lagi bosen gue samn nih topik pembicaraan" ucap gue melanjutkan makan bakso yang sudah hampir dingin.

"Lo jangan kek gitula Kiy,  Kak Rangga itu ganteng loh,  lo beruntung bisa deket sama dia kenapa lo nggak manfaatin ini dengan sedikit membuka hati lo buat dia, gue rasa lo cocok kok sama kak Rangga" jelas Siska.

"Sorry ya gue gak terkesan sama dia,  mau dia ganteng bodoamatlah orang cowok ganteng juga banyak" jawab gue sambil makan bakso.

"Terserah lo lah Kiy,  tp lo jangan benci benci banget sama dia,  takutnya lo malah mendadak jatuh cinta lagi" kekeh Risa.

"Gak akan mungkin lah,  gue gak akan suka sama Rangga" tegas gue ke sahabat sahabat gue.

"Gak ada yang gak mungkin di dunia ini Kiy" ucap Siska.

"Apanya yang gak mungkin" tiba tiba seorang cowok menbuka suara guepun langsung mencari sumber suara itu dan seketika gue melotot karena ada Rangga.

"iniloh kak kan Kiya.. emmmmmmmppp" ucap Siska yang terpotong akibat mulutmya gue bekap pake tangan.

"Gue tadikan lupa gak bayar kang ojek,  trus gue mau cari kang ojek itu tp rasanya gak mungkin,  yakan Ris" bohong gue.

"Oh kang ojek,  kan lo bisa tuh kepangkalannya kenapa harus dicari itu juga mungkin aja,  udah pasti ketemua malah" ucap Rangga.

RAKIYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang