RETALIATION 2 [MARKJIN]

PROLOGUE

Waktu berlalu terasa begitu cepat. Sepuluh tahun lebih lima bulan lalu merupakan titik penentuan dari pembalasan dendam yang dilakukan oleh sepasang sahabat yang kebahagiaan di masa kanak-kanak mereka di renggut oleh kesadisan seorang paman.

Bukan sampai disitu. Ketika pembalasan dendam keduanya terpenuhi, keduanya masih harus diuji dengan terpisahkan tanpa bertemu tatap satu sama lain. Jinyoung memilih menghilang dari kehidupan Mark akibat lumpuh pada sebagian tubuhnya. Yang membuat Mark memilih hidup sendiri tanpa berminat untuk mencari seseorang dalam hidupnya sambil memenuhi masa hukuman untuk mengabdi pada Negara sebagai salah satu anggota polisi di Seoul.

Itu hanya sebuah cerita masa lalu. Kisah dimana keduanya menutupi perasaan masing-masing dan berpegang teguh jika keduanya harus memegang janji untuk tetap menjadi sepasang sahabat. Sakit? Tidak perlu dipertanyakan. Tujuan hidup mereka saat itu hanya untuk membalaskan dendam keluarga dan menghancurkan organisasi terkutuk yang mungkin kini hanya tinggal nama.

"Sudah malam. Tidakkah kau lelah menatap layar laptop sambil membayangkan masa lalu?" Tanya seorang wanita berbadan dua sambil meletakkan sebuah gelas berisi teh manis hangat disamping layar laptop yang menyala.

"Bagaimana aku bisa lelah jika vitaminku baru saja memberiku energi?" Tanya sang Pria sambil mengalihkan pandangannya untuk menatap wajah si wanita yang sudah duduk di sisi ranjang sambil mengelus perutnya yang belum terlihat terlalu besar itu. Mungkin usia kandungannya baru berusia lima bulanan.

"Jangan mengarang. Itu hanya sebuah teh, Mark Tuan. Cepat selesaikan pekerjaanmu dan istirahatkan badan dan pikiranmu!"

"Kenapa harus mengarang jika itu memang fakta sebenarnya? Aku hanya perlu mensyukuri apa yang bisa aku jalani saat ini. Lain waktu belum tentu keadaannya akan sama,"

Tak ada lanjut dari percakapan dari keduanya lagi. Si wanita tersenyum. Menyukuri jika lelaki yang dulu selalu dikaguminya kini sudah menjadi pemimpin dalam rumah tangganya.

Tak perlu banyak alasan mengapa ia bisa mencintai lelaki itu. yang jelas hanya hatinya yang tahu kenapa menggantungkan hidupnya untuk si pria bernama Mark Tuan.