Bunda,
Aku tahu kamu sedang tahu keadaan aku kali ini
Kerna aku tahu kamu melihat anak mataku tika berbicara tadi,
Berkaca
Merah
Seakan menahan sesuatu.
Sungguh anakmu ini sedang sakit,
Terlalu sakit.
Bunda,
Tiuplah azimat doamu diubun ubun anakmu ini,
Agar semangat dan jiwa baru meresap dalam tubuh ini,
Sungguh jiwa anakmu ini hilang entah kemana.
Aku seperti boneka yang patuh arahan.
Kesana...iyaaa
Kesini...iyaaa
Bunda,
Terima kasih kerna memberi aku peluang meresapkan titis mutiara di bahumu meski kamu tidak jelas atas alasan apa tangisan ini.
YOU ARE READING
PENA Si KOSONG
PoetryWhat brings us to tears, will lead us to grace. Our pain is never wasted.