Pagi menjelang, matahari menampakkan cahayanya yang begitu terang dan menyilaukan mata. Seorang pria tampan masih bergelut dengan selimut tebalnya, ini musim gugur udara cukup dingin meskipun mentari tidak absen untuk menerangi bumi.
Ia menggeliatkan tubuhnya dan membuka mata hazelnya, berkedip untuk beberapa saat agar kesadarannya segera kembali. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Ia tidak melihat istri cantiknya di kamar itu. Lalu ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Tidak lama langkah kaki pelan terdengar menuju kearahnya, ia tersenyum manis. Mahluk mungil kesayangannya sedang berjalan menuju kearahnya.
Mahluk imut dengan busana hijau cerah yang sedang mengembungkan pipinya itu adalah putrinya dengan istri cantiknya yang dinikahinya 3 tahun lalu.Putrinya segera menuju kearahnya, kim bum segera mengangkatnya dan mendudukan putrinya itu ke pangkuannya.
"lauren, sudah bangun sayang?" Kim bum mengecupi pipi gembil milik putrinya. Dan gadis cilik itu hanya menganggukkan kepalanya.
"Mommy, dimana sayang?"
"Mom, ada di dapul. Mom tadi suluh olen bangunin daddy."
"Hm... daddy sudah bangun sayang, kalau begitu lauren tunggu daddy disini, daddy mandi dulu ya?".
Lauren hanya mengangguk, kemudian ia turun dari pangkuan ayahnya.
Setelah kim bum masuk ke kamar mandi, sesosok wanita cantik itu memasuki kamar dan tersenyum melihat putrinya sedang bermain dengan beberapa boneka barbie yang memang ditaruh di kamar orang tuanya.
"Sayang, daddy kemana?"
"Daddy mandi mom." Ucap lauren.
Wanita dengan postur tubuh mungil itu, berjalan menuju jendela kamarnya dan membuka gorden, sehingga kamar tersebut menjadi lebih terang karena intensitas cahaya lebih banyak masuk.
Setelah membereskan kamarnya, suara pintu kamar mandi terbuka. Suami tampannya sedang mengeringkan rambutnya dengan masih memakai bathdrobe. Ia tersenyum menemukan istrinya sedang menemani putri kecilnya.
"Kau sudah selesai, oppa?"
"Hm.. apa kau baru selesai sayang?"
"Ne, aku sudah memasakkan makanan kesukan oppa. Dan sekarang kita sarapan, sebelum makanannya menjadi dingin."
"Baiklah, kau duluan ya. Nanti aku menyusul setelah aku selesai."
"Ne, aku akan siapkan semuanya di meja makan. Segeralah turun, kasihan oren takutnya dia sudah lapar. Sayang, ayo kita turun." Ajak wanita mungil tersebut pada putrinya.
Lauren segera turun dari ranjang dan berjalan mendahului ibunya, meskipun tangannya masih digandeng oleh ibunya itu.
Kim bum segera menyelesaikan ritual paginya. Ia tampak terlihat tampan dengan pakaian cassualnya. Atasan kaos berwarna putih dipadukan dengan celana pendek selutut. Ia benar-benar terlihat tampan dalam situasi dan kondisi apa pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
OS/TS BUMSSO
Romanceone shoot/two shoot/three shoot bercerita tentang hubungan bumsso dan seokyu penasaran, baca aja tiap partnya... happy reading guys...