REUNI

786 68 19
                                    

Sejak kepulangannya melaksanakan tugas negara sebagai laki-laki yang mencintai tanah airnya. Kim Bum kembali melakukan aktivitasnya sebagai seorang aktor kenamaan Korea. Meskipun saat ini ia masih vakum dari dunia penuh kamera itu, tetapi saat ini dirinya masih aktif membagikan kabar dan menyapa fansnya melalui media sosial. Beberapa hari lalu dirinya juga menerima beberapa cinta dari fansnya dalam acara ulang tahunnya.

Keadaan yang sekarang mengurung seluruh masyarakat di seluruh dunia membuatnya mematuhi aturan pemerintah untuk tetap beraktivitas dari rumah. Meskipun saat ini negara kelahirannya itu sudah menerapkan peraturan new normal dan beberapa aktivitas sudah dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Kim bum tersenyum bahagia melihat banyaknya cinta yang ia terima dari komentar2 fansnya di laman instagramnya. Ia tidak menyangka jika masih banyak orang yang mengingatnya dan menunggunya untuk segera comeback drama. Sebenarnya ia juga merindukan menunjukkan aksinya di depan kamera, tetapi beberapa kali ia sudah menolak beberapa tawaran untuk bermain drama.

Kim bum masih betah dengan buku bacaannya sebelum bel apartementnya berbunyi. Ia menghentikan kegiatannya dan membukakan pintu bagi tamunya, yang sebenarnya adalah menejernya.

"Kau tidak keluar?"

"Memangnya mau kemana, hyung?"

"Kukira kau membutuhkan udara segar, setelah terkurung beberapa bulan."

"Malas saja jika sendirian. Oh ya, tumben sekali sekarang sudah kesini, ada apa?"

"Oh ya ada kabar bagus untukmu, aku menerima beberapa tawaran untuk comeback dramamu." Ucap Sung woo dengan antusias. Ia sudah bosan berdiam diri tanpa aktivitas.

"Apakah kali ini dramanya memiliki alur yang 'normal'?"

"Aish... memangnya ada alur cerita yang tidak normal?"

"Beberapa naskah yang lalu itu tidak normal hyung."

"Ya..ya.. baiklah kali ini aku kira ini norma, aku sudah menyeleksinya dengan seksama dan teliti, sesuai dengan keinginanmu." Sung woo menyerahkan beberapa bendelan kertas kepada Kim Bum.

Kim bum mencoba memeriksanya beberapa bagian di setiap naskahnya. Ia mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.

"Baiklah, aku akan membaca ini secara seksama. Aku akan menentukan pilihanku paling lambat lusa." Sung woo menganggukkan kepalanya dan segera pamit untuk pergi.

****
Kim bum dan sung woo berjalan di sebuah koridor gedung penyiaran. Ia memiliki janji dengan sutradara, produser dan beberapa pihak penting dalam suatu penggarapan drama. Ia sudah memutuskan satu drama sebagai comebacknya ia ke dunia layar kaca.

Ia sudah mempertimbangkan dengan matang2 drama yang ia pilih. Bukan hanya menyukai alur ceritanya yang simple, tetapi ia juga menyukai naskah itu karena terdapat cerita yang kompleks di dalamnya.

Hampir 2 jam kim bum dan semua orang yang berkumpul di dalam ruangan itu untuk berdiskusi, hingga mendapatkan keputusan yang baik. Meskipun hingga kini, kim bum belum mengetahui siapa lawan mainnya kali ini, karena produser mengatakan jika lawan mainnya sedang menghadiri sebuah pemotretan dan akan mengadakan diskusi lain waktu.

***
Setelah mengadakan diskusi dengan para pemain sutradara, produser, penulis naskah, crew dan semua pemain diminta datang untuk melakukan reading.

Kini sudah berkumpul beberapa orang di dalam ruangan tersebut termasuk kim bum, namun acara masih belum dimulai dikarenakan menunggu pemeran utama wanita dalam drama tersebut.

Tidak berapa lama pintu di ruangan tersebut diketuk dan masuklah 2 orang wanita berbeda usia. Kim bum menatap terkejut begitupun dengan 2 gadis tersebut. 

OS/TS BUMSSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang