"Kau tahu alasan kenapa Tuhan menciptakan omega dengan kemampuan terbatas?"Pria tampan berlesung pipi sedalam samudra itu tersenyum penuh arti, lalu memeluk lebih erat punggung kecil dihadapan nya. Ia menyandarkan dagu itu di bahu si omega, sembari mengangguk pelan.
"Tentu saja..." ucap nya lirih.
"Benarkah? Apakah karena penciuman kami yang lemah? Kau tahu omega hanya bisa mendeteksi bau Alpha"
Pria yang lebih tinggi itu menggeleng santai.
"Lalu kenapa?"
Entitas manis dalam pelukan si Alpha memiringkan kepala nya. Ia menatap lekat manik hazelnut itu, terlihat tertarik dengan jawaban yang akan dilontarkan belahan jiwa nya.
Pria tampan itu pura-pura berpikir sejenak, lalu dengan lihai mencuri kecupan di bibir tebal semerah plum milik kekasih nya.
"Tentu saja karena omega adalah makhluk paling istimewa yang Tuhan pernah ciptakan"
Ia mengelus pipi tembam itu seraya menghapus bekas saliva yang membasahi bibir erotis si omega.
"Cih"
Pria pendek bersurai gray ash itu menggerutu kesal sembari melipat kedua tangan di dada. Ia mengutuk.
"Bodoh sekali, karena sesaat tadi aku percaya bahwa kau akan menjawab ku dengan serius"
"Terima kasih atas omong kosong mu, Tuan Rapper Jenius"
Jimin menekan setiap kata dalam kalimat nya. Si Alpha hanya bisa tertawa renyah melihat sarkasme menggemaskan mate nya. Wajah tampan itu ia sembunyikan di lekukan leher omega sembari berbisik rendah dengan suara baritone paling sensual yang ia miliki.
"Keterbatasan hanyalah stigma yang diciptakan masyarakat karena mereka tidak mau mengakui betapa istimewa nya seorang omega"
"Seperti Jiminie, omega paling luar biasa yang pernah kutemui karena telah melampaui segala keterbatasan nya dan menjadi tempat pulang bagi entitas rendahan seperti ku"
"Aku percaya semua omega mempunyai jalan masing-masing untuk menghancurkan keterbatasan itu dan dapat menjadi tempat kembali untuk mereka yang sangat membutuhkan nya"
Senyuman kecil mengembang dengan indah di bibir tebal si Alpha. Kilauan mentari senja yang secara dramatis menimpa wajah tampan itu menyebabkan lesung pipi RM terlihat berkali lipat lebih bersinar di mata omega nya.
Park Jimin terkesima. Jantung nya bedegup kencang tanpa komando.
Melihat reaksi si omega yang tidak terduga, senyum itu seketika berubah menjadi seringai nakal.
"Oho, Apakah Jimin-ku jatuh cinta lagi dengan belahan jiwa nya yang gagah nan tampan ini?"
RM menutup muka nya yang memerah setelah mengucapkan kata-kata tersebut. Jimin menarik kedua pergelangan tangan RM lalu menggigit pipi si Alpha dengan gemas.
"Kau juga makhluk paling luar biasa yang pernah ku temui"
Mereka menatap dengan dalam, bola mata satu sama lain. Omega itu tersenyum sangat manis hingga kelopak nya berbentuk bulan sabit sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight My Way (KookJin)
FanfictionBagai serangga yang dimangsa oleh Venus Apa artinya kehidupan ketika kita menyerahkan sepenuhnya kepada nasib ? I'll fight my own way Jungkook X Seokjin (Kookjin) Top Jungkook Bottom Jin Omegaverse au