Kringg kringg
Suara alarm di nakas sangat mengganggu tidur pulas Mona,dengan terpaksa Mona harus membuka matanya dengan rasa kesal.
"Etdah bisa diem dikit ga sih,ganggu Tuan putri lagi tidur aja."omel Mona sambil mematikan alarm lalu kembali tidur lagi,tak lama terdengar suara kegaduhan dari arah pintu yang di gedor dengan keras supaya penghuni didalam itu terbangun.
"Monaaa bangun woyy lo itu udah kelas sebelas,ck kebo lo,malu noh sama ayam,"omel Rafael--kakak Mona sambil masuk kedalam kamar dan menyibak selimut yang menutupi sebagian tubuh Mona.
"Ih bang Rafa Mona ngantuk bangett, Mona ga sekolah dulu ya bang? Kan hari ini hari pertama masuk jadi kan free,"kata Mona masih dengan mata yang tertutup.
"Nggak,pokoknya lo harus masuk, cepetan"
Melihat tidak ada sahutan dari Mona,timbul ide jahil dipikiran Rafa,dia sangat suka melihat wajah adik kecilnya ini kesal,uhh sangat menggemaskan.
Dengan gerakan sepelan mungkin Rafa mengangkat Mona untuk dibawa ke kamar mandi,emang dasar kebo ya gitu kalo dibuang ke rawa-rawa pasti tidak akan terbangun pikir Rafa.
Lalu diletaknya Mona di bath up yang masih belum terisi air,kelihatan dari wajah Mona anak itu masih tidak menampakkan ciri ciri ingin bangun,langsung saja Rafa menyalakan air shower,dan Rafa pun berlari meninggalkan kamar mandi sambil menghitung,pasti sesudah ini akan ada teriakan membahana.
Satu...
Dua...
Ti---
"HUAAAA DINGINN, BANG RAFA JAHATT MONA GA SUKAA DASAR ABANG KURANG AJAR!" teriak Mona menggelegar.
Setelah sampai di bawah baru lah rafa bisa tertawa sekencang mungkin,pasti wajah adiknya itu sudah memerah padam betapa lucu muka adiknya itu,langsung saja dia menghampiri mommy dan Daddy nya yang sudah berada di meja makan.
"Pagi mom dad" sapa Rafa ketika sudah sampai di meja makan,lalu mencium pipi mommy dan Daddy nya sekilas lalu duduk di samping mommynya.
"Kamu ini Rafa udah gede masih aja suka ngejahilin adek kamu" omel mommy nya sambil mengoleskan selai di roti untuk Rafa.
"Lagian mom dia kalo ga digituin mana mau bangun,udah kaya kebo."
"Hush omongannya,Emang kamu apain tadi adikmu?"tanya madona.
"Rafa pindahin ke bath up terus Rafa nyalain air dingin" jelas Rafa,Madona hanya menggeleng melihat kebiasaan anak sulungnya ini,entahlah mengapa teman-teman rafa disekolah banyak yang mengatakan bahwa Rafa ini irit bicara,atau istilahnya dingin padahal anaknya ini sangat jahil dan cerewet apabila sudah dirumah,terutama dengan adiknya.
"Bagus bang itung itung buat balas dendam Daddy ke mona karena kemarin dia masukin garam ke kopinya Daddy,"dukung arjuna--daddynya.
"Ih daddy anaknya bukan ditegur malah di dukung"kesal madona, sedangkan Arjuna dan Rafa hanya menunjukkan cengirannya dan bertos ria.
"Ekhem" terdengar suara deheman dari arah tangga,disana Mona sedang menyilangkan tangannya di depan dada berusaha menunjukkan gaya angkuhnya supaya kelihatan marah,tapi itu malah membuat kesan gemas di mata keluarganya.
Mona sudah rapi dengan seragamnya, tak lupa memakai bandana di kepalanya,bandana favoritnya yang dipakai setiap hari saat akan pergi ke sekolah ataupun acara diluar sekolah.
Mona berjalan ke meja makan, "pagi mom"sapa nya kepada mommy tak lupa mencium pipi mommy nya sekilas dan langsung duduk di kursi.
"Ohh jadi Daddy ga di sapa sama dicium juga nihh?," Rajuk Arjuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMON
Teen Fiction'kehilanganmu lebih perih dari pada melupakanmu.' ----- Hidup itu memilih. Memilih untuk tetap stay di tempat dengan masalalu yang terus menghantui atau memilih beranjak dari masalalu dengan seseorang yang memberi kehidupan baru. Dia Mona Florencia...