Dia

41 5 2
                                    

Brukk

Rena terjatuh dan mendongakan kepalanya. Dia kaget dengan apa yang ia lihat sekarang. Tubuhnya diam susah di gerakan dan matanya masih fikus ke satu titik.

Rena menabrak kakak kelas yang cool itu.

"Dek?",ucapnya dingin penuh tanya.

Rena terbangun dari lamunannya. Pipinya memerah. Rena langsung berdiri dan meminta maaf walaupun mukanya sangat tidak memungkinkan untuk di pandang. Rasa malu, senang, takut bercapur jadi satu.

"Ma... Maaf kak, tadi saya gak liat liat", ucap Rena agak terbata bata.

"Hmmm", Angga menggabggukan kepala dan langsung pergi entah kemana.

Rena hanya diam mematung di koridor kelas. Entah apa yang dia pikirkan. Rena lupa dia kan harus ke kamar mandi. Dia langsung mengacir ke kamar mandi saking kebeletnya.

***

Sampai di kelas saat pelajaran BK Rena masih melamun dan senyum senyum sendiri tak jelas. Sampai Bu Ninda menyadari Rena melamun.

"Rena!", panggil Bu Ninda agak membentak.

Rena yang tadinya masih melamun memikirkan kejadian tadi terlonjak kaget.

"I.... I ... Ya bu", ucap Rena gagap.

"Ngapain kamu tadi, senyum senyum gak jelas, emng ibu lucu apa??" , ucap Bu Ninda mengeraskan suaranya. Rena hanya cengengesan tak jelas yang membuat para siawa bingung dengan perlakunya.

"Anu .. Anu bu", ucap Rena bingng.

"Anu apa?!", Bu Ninda membentak dengan anak didik yang satu ini.

"Anu Ibu lucu banget hari ini, cantik jg", jawab Rena sambil cengar cengir.

"Pasti nanti Pak Damar bakal kecantol bu", ucap Rena mengalir tanpa dosa mengatai guru. Semua anak tau Bu Ninda suka Pak Damar guru olahraga di SMA nya. Lagi pula Bu Ninda masih muda sekitar 23 th nan.

"Aaa kamu bisa aja", ucap Bu Ninda mengubah raut wajahnya menjadi wajah irang yang tersipu malu. Siswa lainnya hanya bisa menahan tawa melihat guru BK nya itu. Mereka tidak mau kena semprot Bu Ninda yang kalo memarahi susah berhenti nyrocos mulu dan yang mendengarnya pun gak kuat dengan suara cemprengnya.

***

Tet... Tet....

Bel istirahat berbunyi. Mereka anak anak sableng sudah sampai di kantin. Rena berbeda hari ini dia menampakan wajah yang sangat senang, sampai sampai temannya mengira dia sudah gak waras sekarang.

"Ren!", panggil Rara dengan melempar sendok ke kepala Rena.

"Awwww!, apa sih Ra usil amat", ucap Rena mendengus.

"Lo sih kayak orang stress senyum senyum gak jelas", ucap Rara menjelaskan.

"Emang lo kenapa sih Ren?", Ratih nylonong tanya aja.

"Enggak papa", ucap Rena sambil cengar cengir.

"Kenapa, cerita gak!!", ucap Rara memaksa.

"Iya iya", pasrah Rena.

Rena menceritakan semua kejadian yang dialaminya. Rena ngakak dengan ekspresi teman temannya.

"Anjirrr, beneran lo!, jangan bercanda", ucap Ratih tidak menyangka.

"Iya", ucap Rena tersenyum.

***

Bel pulang berbunyi semua anak sudah di jemput orang tuanya. Rena menunggu Pak Bowo. Lalu ada pesan dari Pak Bowo bahwa anaknya sakit dan harus pulang kampung. Akhirnya Rena menunggu di halte bis. Ada motor ninja merah berhenti di depannya.

"Kak Angga", ucap Rena melonggo.

Angga menggangguk lalu melepas helm yang di pakainya. Rena masih tampak kaget.

"Lo Rena kan? Anak 11 Ipa kan? , yang tadi nabrak gue?", ucapnya yang membuat Rena masih diam terpaku.

"Woi", ucapnya sambil melambai lambaikan tangannya di depan muka Rena.

Rena kaget, lalu ia menggangguk.

"Iya kak", jawab Rena singkat.

"Lo lagi nunggu bus dari tadi? Jam segini mana ada bus yang lewat"

"Iya", Rena memang cuma beberapa kali naik bus jadi tidak tau jadwal bus yang ia akan naiki.

"Lo ikut gue aja, gue anterin", ucap Angga menawarkan.

"Ga usah kak, takut ngrepotin"

"Udah ayok!", ujar Rangga sambil menarik tangan Rena lalu memasangkan helm. Rena hanya menahan merah di pipinya.

"Naik"

"Oke, tapi kak aku pake rok pendek"

"O iya, nih pake jaket gue aja buat nutupin kaki lo", ucap Angga sambil melepas jaketnya. Rena langsung memakainya.

Aku hanya tidak menyangka Kakak kelas yang di sukai kakak kakak cantik mau nganterin gue? Dadaku sesak saking senengnya :v

Sunyi mereka tidak ada yang mau membuka pembicaraan, Angga hanya menyakan arah rumah Rena.

"Stop kak!", ucap Rena sedikit berteriak. Angga menghentikan motornya.

"Makasih kak udah mau nganterin, maaf ngrepotin"

"Iya sama sama, gue pulang dulu"

Angga langsung pergi meninggalkan Rena dengan tancap gas nya. Rena hanya memandang kepergian Kakak kelasnya itu yang walau badboy tapi dia pintar dan baik hati.

Rena terseyum mengingat kejadian hari ini yang membuat jantungnya meloncat loncat. 💕💕

Badboy Feel In LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang