[END] BL - Screen Partner

4

Ketika mereka berempat masuk ke studio, para kru hampir selesai bersiap-siap.

Xu Zheyi melihat sekeliling di set up. Ruangan itu memiliki dua kamera, monitor layar besar, dan meja panjang yang dipasang di belakang kamera utama. Meja panjang duduk empat orang, dan di depan kamera ada sofa ganda kecil.

Karena pemberitahuan sebelumnya bahwa akan ada audisi hari ini, semua orang membuat persiapan yang diperlukan di rumah, jadi penata rias hanya bertanggung jawab untuk menutupi wajah berkilau mereka. Ini menyebabkan pekerjaan persiapan selesai dengan sangat cepat, dan tak lama kemudian, mereka berada di depan staf, dipasangkan ke dalam dua kelompok untuk mulai memotret. Ketika Xu Zheyi masuk, ekspresinya jelas agak tidak menyenangkan, tetapi di depan kamera, semua emosi yang tidak menyenangkan itu terselip dari pandangan.

Xiang juga seorang aktor yang berdedikasi, jadi ketika fotografer meminta agar dua orang memeluk dan mencium topless, sementara bertindak seperti pasangan sungguhan, dia akan melakukannya.

Di akhir syuting dengan Xu Zheyi, dia memberikan obrolan ringan. Xu Zheyi entah bagaimana menanggapi senyuman itu, dan kemudian menarik napas dalam-dalam. Jika dia hanya telanjang, dia memiliki cukup banyak pengalaman, tetapi dia berciuman dengan jenis kelamin yang sama ... hanya membayangkan itu membuat tulang belakangnya tergelitik.

Xu Zheyi perlahan berdiri di depan kamera, dan layar dengan setia mencerminkan sosoknya kepada para pengamat.

Otot tubuh bagian atas yang telanjang tidak dikembangkan, tetapi teksturnya sangat indah. Tidak ada satu pun jejak berat badan berlebih, ditambah tinggi 180cm-nya, yang berbaris di samping sosok 160cm dari Xiang adalah kontras yang baik.

Melihat dia datang, Xiang jelas memasang wajah bau, tetapi ketika fotografer mulai menekan rana, ekspresi dan gerakannya menjadi sangat antusias dan manis. Xu Zheyi juga berhasil berpose secara alami di sampingnya.

Bisa jadi itu karena ada sedikit perbedaan antara sosok Xiang dan rata-rata wanita, Xu Zheyi tidak merasa canggung dalam pelukannya. Dia secara tidak sadar membiaskan wajahnya ketika mencium bibirnya, tetapi efek foto itu sangat bagus. Ini menyebabkan jeda panjang di meja sebelum beberapa orang berbisik dalam diskusi.

"Xiang mungkin terlalu berat baginya untuk ditangani, tetapi Ruka siap bermain," fotografer itu mengumumkan.

Xu Zheyi menutup matanya, dan membiarkan penata rias mengaplikasikan kembali foundation dan bedak di wajahnya untuk mengurangi kilau. Setelah selesai dia membuka matanya untuk menemukan bahwa Ruka datang di sampingnya. Tubuhnya yang tinggi membawa penindasan terhadap Xu Zheyi, yang diam-diam mendapati dirinya mundur setengah langkah. Tinggi Xu Zheyi biasanya dianggap cukup tinggi, tetapi Ruka melebihi dia dengan setengah kepala.

Di samping putih pucat Xu Zheyi, tubuh bagian atasnya yang telanjang berwarna cokelat, dari dadanya sampai ke daerah perutnya, di mana otot-ototnya sangat seksi. Ditingkatkan oleh pencahayaan, tampilan samar bayangan yang menyoroti sosok perusahaannya sangat menggoda. Berbeda dari kelopak mungil Xiang, tubuh Ruka memancarkan udara pria yang agresif. Tidak mungkin Xu Zheyi dapat meyakinkan dirinya bahwa ini adalah wanita yang tinggi. Pada saat yang sama dia juga kesal untuk menemukan bahwa di sisi Ruka, rasa keberadaannya dengan cepat menyusut.

Jumlah kecil momentumnya benar-benar hancur. "Zheyi, kamu harus memasang sedikit ekspresi, kamu adalah sepasang kekasih, bukan musuh."

Lelucon fotografer pada mulanya hanya untuk meredakan ketegangan Xu Zheyi, tetapi ke telinga Zheyi, kedengarannya seperti kecaman yang tidak puas. Gerakannya menegang, dan dia hampir tidak bisa tertawa. Untuk sesaat, dia bahkan takut pada kamera.

Melihat bahwa keadaan Xu Zheyi kurang tepat, fotografer mengambil beberapa foto, lalu mengeluarkan instruksi untuk berciuman, memutuskan untuk mengakhiri pekerjaan fotografi dua orang sebelumnya. Ruka dengan provokatif menatap lensa, dengan kasar menangkap dagu Xu Zheyi, dan menciumnya.

Gerakan dan sudutnya sangat cerdik. Hanya dengan menggunakan bibirnya untuk membungkus bibir bawah Xu Zheyi, hasil layar tampak seperti ciuman yang intens dan mendalam.
Fotografer itu akhirnya puas, dan dengan penuh semangat mulai mengambil foto.
Xu Zheyi yang berdiri di depan kamera harus menyeka bibirnya, merasa sangat frustrasi. Dia tahu dia telah mengacaukan.

Bahkan jika dia gagal mengikuti audisi untuk GV, dia sangat frustrasi sehingga dia tidak bisa berbicara; seperti itu adalah kejutan mencium seorang pria.

Dia pergi ke kamar mandi, mencuci wajahnya dan mencoba untuk tenang. Ketika dia kembali ke studio lagi, semua jepretan telah selesai dan layar monitor menunjukkan foto-foto yang terakhir diambil, dan banyak orang yang menonton. Ah Li berdiri di sana dan melihat dia datang, dan berbisik kepadanya, "Kamera menyukai pria itu."

Di layar ada foto-foto mitra Xu Zheyi dan Ruka, dan pengaruhnya lebih baik daripada yang bisa dibayangkan Xu Zheyi. Sayangnya, berdiri di sisi Ruka, dia seperti papan tubuh manusia; ekspresinya lamban, dan anggota tubuhnya kaku.

Ruka hampir tidak membutuhkan ekspresi, dan gerakan yang ditarik oleh foto itu menarik — lensa itu mencintainya.

“Aku baru saja mendengar bahwa mereka telah memutuskan,” Ah Li berbisik, “Xiang dan aku akan menjadi kelompok, dan kau dan Ruka. Segera mereka akan melakukan wawancara video untuk menetapkan peran dan pengaturan karakter. "

Mendengar bahwa dia masih memiliki kesempatan untuk tampil, Xu Zheyi menghela nafas lega dan berkata dengan tulus, "Terima kasih."

Tidak perlu memberitahunya informasi semacam itu. Dia telah berada di lingkaran ini selama bertahun-tahun, hanya ada segelintir orang yang antusias.

"Meskipun kelihatannya aneh untuk mengatakan ini, kuharap aku bisa bekerja denganmu lain waktu aku punya kesempatan." Ah Li tersenyum malu.

Xu Zheyi tersenyum sopan, tetapi dalam hatinya berpikir, itu tidak akan pernah terjadi.