[END] BL - Screen Partner

23

Dari akhir pemotretan terakhir hingga sekarang, tiga hari telah berlalu.

Meskipun tidak dapat dianggap waktu yang sangat lama, sudah cukup waktu bagi Xu Zheyi untuk menyadari bahwa jika dia dan Ruka terus mengembangkan cara ini, jalan hanya akan mengarah pada satu tujuan: kekasih. Dia tidak bisa memaksa dirinya untuk menerima itu.

Dia tidak suka homoseksualitas, dan dia tidak ingin menjadi gay.

Dia tidak bisa menyangkal bahwa ketika dia mendengar Ruka mengaku bahwa dia menyukainya, dia diam-diam senang. Namun, itu karena hubungan antara mereka di GV. Kedua pria memainkan pasangan dalam film dan memiliki kontak fisik yang sangat intim. Itu benar-benar normal untuk mengalami kesalahpahaman semacam itu, ok? Xu Zheyi percaya bahwa jika ada cukup waktu dan jarak di antara mereka, dia akan dapat kembali ke normal— “Achoo!”

Dia tak berdaya berbalik dan menatap pria yang telah menghancurkan rencananya yang sempurna. Ruka masih menunjukkan wajah tanpa ekspresi. Dia basah kuyup, dan hidungnya merah.

"Berikan padaku," perintah Xu Zheyi. Dia membuka handuk, membungkus bola putih halus saat dia membawanya ke dalam pelukannya. Seluruh tubuhnya hangat dan kering; tampak seperti Ruka telah melindunginya dengan sangat baik. Tidak ada satu pun rambut basah di tubuhnya.

Itu terletak di dada Xu Zheyi, kemudian dengan aneh mengangkat kepalanya dan mendorong ujung hidung lembabnya ke wajah pria itu.

Sial, pikir Xu Zheyi. Bagaimana mungkin orang itu tahu dia paling tidak tahan terhadap jenis anjing berbulu ini?

“Saya memungutnya di jalan. Saya telah membaptis dan divaksinasi, dan saya pikir Anda mungkin menyukainya. ”Nada Ruka sangat tidak peduli, tetapi matanya sedikit bersalah. Xu Zheyi begitu terperangkap dalam perjuangan psikologisnya sendiri sehingga dia bahkan tidak memperhatikan pandangan itu.

Dia sangat akrab dengan konsep memberi anjing kepada seseorang, karena dia sendiri telah menggunakan trik itu untuk mengejar mantan pacar. Itu adalah perpisahan paling menyedihkan dalam hidupnya sejauh ini, karena dia tidak bisa mendapatkan hak asuh si serak.

Xu Zheyi merasakan ketakutan di dalam hatinya. Dia segera mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia harus menolak Ruka. Anjing ini mewakili umpan Ruka gratis ke rumahnya. Setelah dia setuju untuk menaikkannya, itu akan memberi Ruka alasan untuk berhenti sejak saat itu ...

Bola kecil berbulu itu mengeluarkan rengekan kecil, menggigit lengan bajunya, lalu membengkokkan lehernya untuk menatap Xu Zheyi dengan mata hitam besar dan cerah. Hati Xu Zheyi hampir langsung meleleh. Dia dengan keras kepala menjaga kewarasannya, melemparkan handuk mandi besar di Ruka, dan memerintahkan, "Kamu mandi dulu."

... Itu benar-benar berhasil. Saat Ruka menyiram sampo di rambutnya, dia tidak bisa berhenti berpikir — apakah minumnya juga akan berhasil? Segera setelah saya membayangkannya, sudut-sudut mulutnya yang naik tidak dapat dipaksa kembali ke bawah.

Dia mengeringkan tubuhnya dengan santai dan berjalan keluar, melirik Xu Zheyi. Dia jongkok di depan kotak kardus yang dia temukan di suatu tempat. Ketika dia mendengar Ruka berjalan keluar, dia menjatuhkan handuk yang dipegangnya, dan tanpa memandangnya segera menyatakan, “Saya setuju untuk menjaganya selama dua hari, jadi Anda perlu mencari pemilik. Saya tidak akan menaikkannya. "

Ruka menjawab dengan cara yang tidak terlalu sering, “Oh.”

Di sini kita pergi lagi — suasana hati halus yang Ruka mampu proyeksikan dengan ‘oh’ yang sederhana itu membuat hati Xu Zheyi berdebar. Dia tidak bisa membantu melirik lelaki lain, dan ketika dia wajahnya menghitam dalam sekejap.

"Tidak bisakah kamu mengambil handuk dan menutupinya?"

"Kenapa?" Tanya Ruka sambil dengan bebas membentang dalam semua kemuliaan telanjangnya, "Itu tidak seperti Anda belum melihatnya. ”