-Awal-

174 11 4
                                    

iBIGHIT Junior High School

Sekolah menegah pertama yang tepat berada disebuah kota kecil di daerah Daegu. Dekat dengan satu-satunya mall di kota ini yang hanya sebesar supermarket di Seoul, dekat juga dengan pasar tradisional yang kumuh. Dan dekat dengan taman kota.

Sekolah dengan lahan yang sangat terbatas karena tepat ditengah pemukiman padat. Yang bahkan beberapa siswanya terpaksa upacara di lantai atas.

Seperti aku dan teman-temanku yang upacara dilantai atas. Dengan tangan melipat dibelakang punggung dan dengan kaki yang sedikit terbuka.

PROK PROK PROK

Suara tepuk tangan riuh dari anak yang upacara dari lantai bawah.

"Apa katanya? Kenapa pada tepuk tangan?" Tanya teman yang upacara disampingku seraya seraya setengah berbisik.

Aku menaikkan bahuku.

Ya kami upacara dilantai atas wajar saja bila kami tidak dapat mendengar ucapan kepala sekolah kami. Karena sound system yang biasanya digunakan hari ini rusak. Jadi kepala sekolah hanya berkata tanpa menggunakan microphone.

Ah ya..
Perkenalkan.
Namaku Min Yoonji Yolanda Sari. Aku murid kelas satu. Ah.. Salah. Sekarang aku murid kelas dua. Aku naik kelas.. Ucapkan selamat ya :))

>>>
Upacara selesai.
Aku dan teman-temanku bergegas keluar dari kelas untuk mencari kelas kami yang baru, murid kelas akan di oplos (acak).

"Murid kelasnya diurutkan berdasarkan nilai tau! Kalau kamu masuk kelas A ya kamu pintar berarti. "
Ujar salah satu temanku.

"Tau dari mana?" Tanyaku

"Upacara tadi sayang. Makanya upacara dilantai bawah supaya kedengeran. "

Lalu aku bergegas meninggalkan temanku.

Cerewet

Aku tepat didepan kelas dengan bertuliskan VIII F

Urutan kelas paling akhir. Kelas yang tanpa dioplos pun memang dikhususkan untuk murid yang luar biasa. Kelasnya berada tepat disamping ruang kepala sekolah.

Lalu aku melihat daftar murid yang masuk kelas tersebut.

Tidak ada namaku. Ternyata nakalku tidak keterlaluan.

Lalu aku berjalan menuju kelas yang tuliskan VIII E

Kelas untuk murid yang sedikit lebih baik dari kelas yang sebelumnya.
Aku melihat daftar murid yang masuk kelas tersebut.

Tidak ada namaku lagi.

Lalu aku satu-satu mendatangi kelas lainnya secara abjad -terbalik

Dan sampai kelas B namaku tidak ada.

Aneh. Apa aku dikelas A. Masa? Pintar darimananya diriku ini?

Lalu aku masuk kedalam kelas dengan bertuliskan VIII A di depan pintu.
Aku melihat daftar siswa di kelas itu.

No. NAMA
30.  MIN YOONJI YOLANDA SARI

Bagus. Urutan terakhir.

"Permisi.."
Ucapku sambil masuk kedalam kelas itu.

Semua melihatku.
Semua bangku sudah penuh.
Kecuali diujung belakang sana.
Tepat disamping seorang laki-laki yang sedang menatap jendela.

Lalu aku duduk di bangku kosong itu.
Aku menatap teman sebangku-ku itu.

Tampannya.. Tipeku ini..

Lalu...
"Ehh.. Kepala gua kesangkut eh! Tolongin!! Woy! "
Teriak seorang anak laki-laki yang duduk didepanku dengan kepalanya yang tersangkut diantara kursi miliknya dan teman sebangkunya.

Bagaimana bisa?

"Ahahaha!! Mampus lu!! Mati! Sana! Mati! "
Ujar teman sebangku-ku sambil menekan-nekan kepala anak laki-laki yang tersangkut itu.

Tertawa terlalu terbahak-bahak
Suara cempreng
Tidak swag sama sekali
Bukan tipeku.

TBC

"My Deskmate" [[MINYOON]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang