-Pacarnya? What?-

81 7 0
                                    

"Gunting,batu kertas!" Teriak aku,Jimin,Hoseok,dan Namjoon bersamaan.

"YES! GUA SAMA JIMIN MENANG!" Teriakku semangat dan reflek melakukan tos dengan Jimin.

"Gunting,batu,kertas!" Ujar Namjoon dan Hoseok bersamaan.

"Bangsaaatt..." Teriak Hoseok kecewa.

"Yeahh gua menang~ cepet beliin. Buat Yoonji bakwan goreng dua ribu sambel sepuluh sendok,gua sama Namjoon dua ribu juga tapi sambelnya satu sendok bae lur." Perintah Jimin pada Hoseok.

"Laki kok lemah." Sindirku pelan.

"Gua denger ya anak bangsat." Bisik Jimin tepat di telingaku.

Merinding jijik gua.

"Iyaiya!" Ujar Hoseok lalu pergi keluar kelas.

"Akua gelas jangan lupa!" Peringat Namjoon.

"Iya bangsat! Gua paham!" Teriak Hoseok dari luar kelas.

Lalu tak lama seorang wanita cantik masuk ke dalam kelas.

Wendy Nur Fadhila.

Perempuan tercantik di sekolah ini bisa dibilang.

Sebagai perempuan aku gak iri. Tapi lebih ke berharap terlahir lagi sebagai lelaki supaya bisa pacarin dia.

Dulu dia sekelas denganku di kelas 7. Dan bosan setiap hari banyak lelaki ke kelasnya untuk menyatakan perasaan. Sayangnya di tolak.

Iyalah lelaki jelek gatau diri. Kalau gua cowok aja. Auto di terima.

"Jimin sayaangg..." Teriak Wendy sambil memasuki kelasku dengan senyumnya lalu duduk tepat disamping Namjoon.

Aku menatap Jimin dan Wendy bergantian.

Apa-apaan??

"Iya? Kenapa Wendy sayang?" Tanya Jimin lembut.

Aku membelakkan mataku terkejut.

"I-ini.. Bekal aku buat kamu. Hehe.. Di makan ya.. Nanti pulang bareng aku ya.." Ujar Wendy sambil menunduk malu.

Aku syok.

"Iya sayang... Terimakasih.." Ujar Jimin sambil tersenyum sangat manis. Tapi aku melihatnya jijik.

"Iya.. Bye.." Ujar Wendy. Dan saat Wendy akan pergi dari kelas. Tangannya di tahan Namjoon.

"O-oh.. Namjoon?" Ucap Wendy heran.

"Woah keasikan sama dia, lu lupa sama gua Wen?" Tanya Namjoon.

"G-gak gitu.." Ujar Wendy menunduk.

"Gausah gangguin cewek gua bangsat!" Teriak Jimin emosi sambil menarik lengan Namjoon.

"Cih! Dasar lu laki--"

"EPRIBADEHH... COGAN HADIR!" Teriak Hoseok saat masuk ke dalam kelas.

Lalu Wendy seketika berlari keluar mengabaikan keadaan sekitar.

"Perempuan murahan." Sindir Nayeon yang duduk tepat di samping bangkuku.

"Yeon! Lu katain Wendy lagi. Gua jamin hilang nyawa lu." Ancam Jimin.

"Cih. Faktanya gitu lu bela." Sindir Namjoon.

"Apasih lu!" Emosi Jimin.

"Apa?! Mau ngajak berantem?" Tantang Namjoon.

Sontak Jimin menggebrak meja dan mulai mencengkram kerah pakaian Namjoon.

"Gausah sok berantem Jim! Kalau bukan karna elu gua sama Wendy  sudah--"

Bruk

Suara gebrakan terdengar kuat tepat setelah Hoseok mendorong Jimin hingga Jimin terjungkal ke belakang.

"Persahabatan lu pada mau ancur apa gegara satu cewek? Nih makan gorengan lu pada! Abisin! Ini pake duit gua!" Ucap Hoseok emosi.

"Dan elu Yoonji."

"Eh? Kenapa Hoseok?" Tanyaku heran.

Serius Hoseok dengan tatapan dan suara tajam itu menakutkan.

"Gausah minta jemput bapak elu."

"Kenapa?"

"Lu pulang bareng gua."

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"My Deskmate" [[MINYOON]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang