Prolog

210 43 31
                                    

Seorang gadis yang begitu sederhana penampilannya memilih duduk di pojokan ruang rapat. Ia malas mengutarakan pendapatnya di forum. Karena menurutnya, percuma ia berkoar-koar jika pendapatnya tidak akan didengar dan diterapkan. Ya, walaupun pada dasarnya apa yang dikatakannya selalu benar. Namun, begitulah manusia. Mereka akan menomorsatukan orang-orang yang kaya dan populer. Berbeda sekali dengan dirinya yang hanya memiliki modal beragumen sebuah pendapat dan analisa.

Gadis itu kini mulai bosan. Ia memilih mengambil ponselnya yang ada di dalam tasnya. Mengecek dan mengobrak-abrik isi dari ponsel itu. Tetap kebosanan menghampiri dirinya. Bahkan lebih tinggi.

Ia menekat aplikasi pesan dan mengacak-acakkan isinya. Sampai ia menemukan satu nama kontak. Dan ia teringat akan sesuatu.

"Virginia Oline?"

"Ya!"

"Hai! Maaf, ya, sedikit telat!"

💐

Maafkan daku yang menambah cerita baru. Padahal cerita lama belum siap-siap. Feelnya aku nggak dapat di lapak 3 biji di luar sana. Maaf bingitz.
Semoga di sini aku bisa dapat feelnya ya. Selamat membaca 👋💪

Fall In Love : Awal Pertemuan [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang