Usai pertemuan singkat itu, entah dorongan dari mana Oline mulai membuka hati untuk dimasuki oleh perasaan cinta. Ia membuka hati selebar-lebarnya jika memang Petra ingin memasukinya. Petra berhasil meluruhkan keteguhan hati gadis kecil nan imut itu. Dirinya sadar, bahwa ia telah jatuh cinta pada Petra di pandangan pertama. Dan kini, ia percaya bahwa adanya cinta yang tumbuh saat tatapan mata yang pertama.
Sesampai di rumah, Oline langsung membuka bungkusan kado yang diberi oleh Petra. Dengan senyum yang merekah, ia membuka kado tersebut dengan cepat.
"Dari siapa itu?" tanya mama Oline menegur anaknya yang duduk di atas kasur dan sedang membuka bungkusan kertas hijau itu.
"Dari teman, Ma," jawab Oline tanpa melihat ke arah mamanya.
Walaupun hanya diberitahu dari teman, mama Oline tetap tahu apa maksud kado itu ada di tangan Oline. Jelas itu bukan dari teman biasa. Terlebih ini bukanlah hari ulang tahun Oline atau pun bulan kelahiran Oline. Mama Oline tidak terlalu memusingkannya, ia tak pernah melarang anaknya untuk dekat sama siapa pun. Asalkan bisa menjaga diri dan tidak membuat rusak nama baik keluarga. Ia berusaha menaruh kepercayaan untuk semua anaknya. Karena prinsip yang ia ketahui, jika seorang anak terus dikekang dengan segala peraturan dan ancaman, anak itu akan semakin menjadi-jadi.
Senyuman Oline saat membuka kado itu memudar. Isi kado tersebut adalah boneka yang disukai kakaknya. Bukan boneka yang ia sukai. Namun, senyuman itu kembali mengembang. Saat ia mengingat kebaikan hati Petra yang telah memberikannya kado special di saat pertamakalinya mereka bertemu.
Langsung saja ia memotret kado tersebut dan memasangnya di profil aplikasi chatnya. Dan ia menyematkan caption yang membuat ia geli sendiri saat membacanya.
Terima kasih kadonya Bang Petra. Ya ... sebenarnya ini salah sasaran. Tapi, Oline tetap suka. Terima kasih ❤
Tak lama dari itu, Petra mengkomentari foto itu dengan cepat. Ia penasaran maksud kalimat salah sasaran tersebut.
Petra : Salah sasaran apanya, Dek?
Itu bukan boneka kesukaan Oline. Oline sukanya Hello Kitty, bukan Doraemon. : VirginiaO
Petra : Eh, Abang nggak tahu. Kalau nggak suka, buang aja, ya.
Emang Oline ada bilang nggak suka, ya? : VirginiaO
Petra : Hm ... enggak, sih.
Ya sudah! : VirginiaO
Petra : Jangan lupa makan siang, ya. Abang masuk dulu. Ada kelas.
Oke. Abang juga jangan lupa makan siang. : VirginiaO
Oline tersenyum membaca chatingan mereka. Seketika cara Oline merespon Petra berubah begitu saja. Petra berhasil menggoyahkan segala pertahanannya. Di dalam hati Oline, aku harus bisa mendapatkannya. Sebelum orang lain yang menjadi kekasihnya.
Oline terus memandangi boneka Doraemon yang di tangannya terdapat gundukan berbentuk pensil. Entah apa maksud Petra memilih boneka itu. Tapi Oline yakin, suatu saat ia pasti menyadari suatu hal yang tak tersurat.
💐
Tepat pukul 19.30 WIB. Oline dapat notifikasi pesan masuk dari aplikasi chat berwarna hitam polka putih itu. Ia membukanya dengan cepat. Dan di sana, sebuah pesan masuk dari orang yang ia tunggu-tunggu terpatri cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love : Awal Pertemuan [Terbit]
Ficção AdolescenteSudah terbit. Untuk pembelian bisa pc . . Ini cerita yang ringan. Belum ada konflik di dalamnya. Judulnya saja Awal Pertemuan. Ini hanya kisah pertemuan dua insan yang berbeda kelamin. Semoga suka dan tertarik. Selamat membaca ^^ ===============♡♡==...