Setiap hari jumat di setiap sekolahan pasti ada amal jumat. Begitu juga di Zelga. Petugas amal jumat masuk ke dalam kelas demi kelas. Alangkah mulianya itu petugas. Yang lain pada belajar, dia mengorbankan waktu demi amal jumat yang akan dikumpulkan ke kas masjid sekolah. Gimana pun, gue mengapresiasi kinerja petugas amal jumat itu, meski mungkin di hati mereka berteriak girang karena udah jalan-jalan pas jam pelajaran, ditambah kalau pelajarannya rada horor, bonusnya juga bisa sambil lihat-lihat gebetan, hahaay. Betapa buruknya prasangka gue ini ya.
Eniwe, gue cuma mau menceritakan ada hal yang menarik dari petugas amal jumat ini. Petugas ini biasanya cowok, kenapa cowok? Ya karena dianggap kuat untuk nenteng kotak amal dari kayu yang lumayan berat, apalagi kalau isinya recehan semua. Selain cowok, biasanya mereka bagian dari pengurus Rohis. Orangnya silih berganti. Tapi di antara mereka yang silih berganti, ada duo cowok kacamata yang jadi perhatian gue.
Kacamata pertama, cowok tinggi, dengan wajah kalem. Pembawaannya tenang dan enggak banyak tingkah (kelihatannya sih). Belakangan gue tahu namanya Kak Agung. Setahun di atas gue. Kak Agung, selain pengurus Rohis juga anggota band. Doi sering manggung di podium Zelga. Pegangannya bass. Bass yaaa, bukan Bas kom yang suka ngecengin Elsa, enggak ada hubungannya lho.
Nah kalau lagi manggung, doi itu juga kalem. Dan diam-diam, temen gue ngefans sama Kak Agung. Tapi demi menjaga statusnya sebagai seorang secret admirer, maka akan gue rahasiakan siapa temen gue yang ngefans sama Kak Agung kalau lagi manggung. Kalau gue sih ya biasa aja. Lagian selera gue kan rada aneh. Kalau dipikir gue emang ga terlalu punya gebetan sama cowok Zelga sih. Tapi pas gue inget lagi, ternyata gebetan gue itu tukang foto kopi deket Zelga yang sipit-sipit sak iprit gitu deh, sama tukang mi ayam deket Zelga yang mukanya perasaan gue sih mirip Rano Karno. Yaah begitulah selera gue waktu itu. Proletar banget kaaaan.
Balik lagi ke Kak Agung ya. Gue sama sekali enggak pernah kenalan. "Kak Agung, hai..nama gue...," Enggak! jadi gue tahu Kak Agung, tapi Kak Agung ke gue, "Siape lo!" (kira-kira gitu) wajarlah ya, kan Kak Agung artis. Tergabung dalam grup Ahhe. Salah satu geng anak band ter-fenomenal di jamannya. Jadi anggep aja, gue semacam grupis, atau penonton penggembira.
Nah, cowok kacamata satunya lagi selain Kak Agung juga jadi pengamatan gue. Tingginya jauh di bawah Kak Agung, wajahnya unyu banget, imut gitu deh. Tapi beda kelakuan sama Kak Agung yang kalem. Kak Adi, akhirnya gue tahu namanya. Kak Adi itu rada pecicilan, akut sih enggak, tapi mendekati. Kak Adi juga bagian dari Ahhe. Tapi gue enggak pernah lihat doi satu panggung sama Kak Agung pas ngeband. Eh, tapi gue pernah ding lihat dia ngeband, band tabok. Band tabok a.k.a rebana. Nah itu yang gue tahu aksi panggungnya Kak Adi.
Baik Kak Adi maupun Kak Agung buat gue sih enggak terlalu menarik perhatian. Kan gebetan gue tukang foto kopi sama tukang mi ayam itu tadi. Jadi ya gue biasa-biasa aja. Tapi ternyata ada lho temen gue yang ngefans juga sama Kak Adi. Gue agak nyengir juga. Iya sih, diperhatiin Kak Adi manis juga, ada lesung pipitnya gitu deh, matanya juga rada sipit. Tapi tampang baik nya itu lho. Ya ampuun, kalau gue sih enggak ah punya pacar yang mukanya manis dan baik kayak Kak Adi. Enggak ada muka nakal-nakalnya meeen. Jadi berasa polos-polos gimana ya. Kurang greget gitu. Nanti yang ada kalau Kak Adi jadi pacar gue, dia bakalan terintimidasi sama gue, dia nangis dipojokan lagi.
Oh iya, lagipula cowok impian gue itu selain yang mukanya agak sedikit nakal, tapi juga berasa laki banget gitu lho bray! Misal, dia suka olahraga tantangan. Kayak rafting, climbing, rappelingan, atau minimal hiking deh. Tapi Kak Adi? Adakah dia punya nyali manjat dinding kayak Spiderman? Manjat pagar sekolah aja doi jiper.
Tapi entah kenapa, gue sering lihat Kak Adi dalam segala suasana, tsaaah. Misalnya, dia lagi di sekretariat rohis, ngepel, bersih-bersih, atau di ruang guru lagi diminta guru buat bantuin ngoreksi hasil ulangan, lagi ngumpul-ngumpul sama Ahhe, atau lagi jailin temen ceweknya...eeeh. Nah yang khas dari Kak Adi itu matanya yang sipit dibalik kacamatanya, sama senyumnya yang manis. Gue objektif banget lho menilainya. Wajar aja kalau temen gue sampai krenyes-krenyes sama Kak Adi. Kalau gue sih biasa aja lihatnya. Hati gue enggak icikiwir tuh liat senyum dia yang katanya manis itu.
Hingga pada suatu waktu gue mendapati sesuatu. Cowok yang gue bilang enggak punya nyali buat olahraga tantangan, ternyata jadi mahamurid pecinta alam yang malah hari-harinya diisi sama panjat dinding kayak Spiderman. Rappelingan dengan kepala di bawah duluan, berasa punya nyawa puluhan atau gimana. Yah, gue mendapatinya dengan sesuatu yang enggak pernah gue duga. Jadi, malam ini gue mau membisikkan sesuatu di telinga cowok yang udah bikin gue terkejut.
"I love you Kak Adi," eits..jangan pada baper ya, eeeeaaaaaaa.
***
YOU ARE READING
BEO ZELGA
HumorKarena Zelga terlalu indah buat dibuang, terlalu sayang kalau enggak dikenang. Meski nasib naas kadang menghampiri gue, tapi gue punya seribu satu tameng buat menghindarinya, dan alhamdulillah gue selamet sampai detik ini. Karena segala sesuatu itu...