" Kyungsoo! Cepat turun dan makan sarapanmu!" Seru Luhan yang tengah sibuk meletakan beberapa lauk di atas meja, dia tersenyum puas saat melihat hasil karyanya yang begitu indah dan tidak akan bertahan lama saat anak itu bangun dari tidurnya dan melahap semuanya seperti sapi gila yang kelaparan.
"DO KYUNGSOO!" Jeritannya yang kedua sepertinya masih saja tidak berhasil membangunkannya, tidak ada tanda-tanda anak itu membuka pintu kamarnya yang membuat Luhan langsung berjalan kearah kamar gadis itu dan meringsek masuk kedalamnya.
Sesuatu yang berbeda dari kondisi di luar kamarnya, membuat siapapun mungkin akan bergidik ngeri kecuali dia tentunya. Sudah dia duga ada yang tidak beres mengingat saat dia pulang dan kondisi rumah sangat baik-baik saja tapi namun ternyata tidak di kamar gadis yang sekarang sedang tidak sadarkan diri dengan separuh badannya berada di lantai dan kakinya yang tergantung di kasur. Sudah tabiat gadis itu yang tidak peduli pada apa yang ada di sekitarnya hingga tiap kali rumah kecil ini dia tinggal, dia akan berwujud seperti kapal pecah. Sekarang dia tahu dimana kebusukan yang di simpan anak ini karna memang yang belum dia jamah hanya kamar anak ini yang sudah seperti tempat pembuangan sampah.
Gadis itu membeku seketika saat tiba-tiba gadis itu menggerayangi kakinya dan sesuatu yang keluar dari mulutnya, desahan aneh yang seharusnya tidak ia dengar yang membuat bulu kudunya meremang seketika,
" Ah. . Andwae. . Ah. . .Kai~a. . .aa"
" YAK!! DO KYUNGSOO!!"
***
Kyungsoo hanya bisa merintih sambil mengunyah sarapan sambil melototi Luhan yang pura-pura tidak tahu bahwa gadis itu tengah menatapnya dengan hawa membunuh yang sangat tajam setelah Luhan menendangnya hingga rahangnya memar dan bibirnya berdarah akibat tergigit.
" Apa kau diam-diam menjadi anggota gengster? Demi tuhan." Dumel gadis itu yang masih tetap memasukan makanan kedalam mulutnya. Sepertinya tandangan itu tidak menyurutkan nafsu makannya meskipun tidak segila biasanya.
" itu salahmu sendiri, bagaimana bisa kau mengigau seerotis itu. Sebenarnya apa yang ada mimpimu itu huh?! Kau tidur dengan pria?"
" eoh" jawab gadis yang langsung mendapat hantaman kedua, kali ini tepat di kepalanya.
" APPO!" jerit gadis itu tak terima saat Luhan memukulnya.
" Bisa kau waras sedikit?! Lalu siapa Kai?"
" Suamiku"
"Yak!"
***
Luhan kembali masuk kamar Kyungsoo kamar yang masih sama mengenaskan sejak dia temukannya tadi pagi dan sekarang sudah di tinggalkan oleh tuannya. Yang bisa dia lakukan hanya menghela nafas. Satu persatu dia memungut kertas-kertas yang berserakan dan memasukan sampah ke kantong plastik besar, belum lagi baju-baju kotor yang mungkin berumur lebih dari satu bulan yang langsung ia lempar kekeranjang pakaian. Setelah ini dia harus memberdayakan tenaga Kyungsoo mengingat setiap hari liburnya hanya gunakan untuk membereskan rumah. Pekerjaannya sebagai penulis dan mengurus anak dan suaminya saja sudah sangat melelahkan.
Luhan sedikit terkejut sesaat setelah membuka tirai dan jendela kamar Kyungsoo yang membuat cahaya meringsek masuk kedalam kamar gadis itu dan memperlihatkan dengan jelas apa yang ada dikamar gadis itu, dimana sebuah lukisan cukup besar memenuhi dinding kamar itu belum lagi tempelan gambar wajah orang yang membentuk pohon keluarga yang memenuhi hampir satu bagian tembok kamar gadis itu.
Lukisan itu cukup terlihat nyata walau hanya dengan goresan pensil yang membuatnya terlihat seperti potret dengan empat orang pria dan satu orang perempuan. Tak perlu bertanya kepada si pembuatnya, gadis di gambar itu jelas Kyungsoo sendiri dan pria yang berdiri di sampingnya dan terihat sangat posesif mencengkram pinggang gadis itu dengan tatapan tajam dan dingin itu tentunya pria yang selalu dia sebut suaminya, Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agape : The dream of 100 days
FanfictionDo Kyung soo (GS) Kim Jong in Byun Baekhyun (GS) Park Chanyeol and other OC cover by : IG @Hellowlssk12