Friendship

721 80 38
                                    

"Sudah lama sekali sejak terakhir kali kita mengadakan meet up." Leeteuk membuka suara ditengah-tengah acara makan siang mereka. "Bagaimana jika kita pergi ke cafetaria bersama sabtu malam nanti?" Usulnya yang membuat beberapa orang dimeja itu tampak berpikir.

"Kau pikir itu ide yang bagus, Teuki Noona?" Donghae bertanya penuh keheranan. "Dengan keadaan teman-teman kita yang sedang tidak akur seperti ini?" Katanya lagi melanjutkan.

"Justru itu Hae-yah, aku ingin mempertemukan semuanya dan membicarakannya baik-baik."

"Semua yang duduk disini rata-rata memiliki kepala batu. Ryeowook serta Kyuhyun adalah yang berada diurutan paling atas." Heechul menimpali sembari menyendokkan kuah soup ke mulutnya.

Siwon dan yang lainnya mengangguk setuju. "Kyuhyun bahkan belum meminta maaf kepada Donghae setelah insiden pemukulan waktu itu."

"Seriously?" Kibum terkejut. "Ku pikir dia sudah minta maaf."

"Aku tidak mempermasalahkannya lebih lanjut. Maksudku, kita semua tahu dia sedang dalam mood marah dan tidak ada yang bisa menghalanginya ketika dia menjadi gila." Dengan menggidikkan bahunya acuh Donghae terlihat seolah benar-benar tidak peduli tentang itu lagi.

Diantara keenam manusia yang berkumpul itu semuanya berdecak kagum dengan ke-fleksibelan Donghae. Pria penyuka nemo itu adalah pria yang baik hati dan jarang sekali menyimpan dendam. Wajar jika banyak orang yang suka berteman dengannya.

Eunhyuk sendiri hanya bisa menampilkan senyum bangganya tatkala sang pria mendapat tatapan takjub dari teman-teman disekelilingnya.

"Dan ngomong-ngomong soal Sungmin, aku khawatir dengannya. Dia terlihat lebih kelam dan gelap." Eunhyuk menyuarakan pendapatnya. "Dia suka merenung sendirian dan jarang bicara."

Gadis paling tinggi diantara mereka hanya bisa menghela nafasnya lelah. Mengurut pelipisnya yang tiba-tiba saja berkedut sakit. "Kau tahu sendiri kan Hyukkie bahwa kedatangan Ryeowook tentu akan mengubah segalanya."

Heechul langsung kehilangan selera makannya ketika membicarakan soal cinta segi empat antara Kyuhyun, Ryeowook, Sungmin dan sepupunya Yesung. "Gadis kecil itu akan selalu menempati posisi teristimewa dihati Kyuhyun. Tidak peduli tentang waktu tiga tahun dia menghilang begitu saja,"

Kedua mata itu mengamati mata satu per satu teman-temannya. "Pada akhirnya semuanya hanya akan kembali pada posisi semula. Yang istimewa akan tetap menjadi istimewa, dan yang lainnya hanyalah pemeran pengganti selama ia pergi."

"Kak Heechul benar." Gadis paling kalem diantara mereka itu setuju dengan apa yang dikatakan oleh Heechul. "Sungmin bisa dengan mudah kehilangan Kyuhyun. Tapi aku melihat betapa Ryeowook mencintai Yesung Oppa." Jeda sejenak. "Lalu aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.." ia kehilangan kata-katanya.

"Jika saja... jika saja Sungmin dan Yesung tidak segila itu. Hal rumit ini tidak akan pernah terjadi." Leeteuk mendesah pasrah.

"Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan Ryeowook dan Kyuhyun lakukan jika mereka tahu kebusukan yang selama ini ditutup-tutupi oleh kita." Semuanya bergidik ngeri mendengar perkataan Heechul.

"Apakah kita salah?" Siwon mencoba bertanya. "Kita hanya tidak ingin ikut campur." Lanjutnya putus asa.

"Orang memiliki sudut pandangnya masing-masing Siwon." Jawab Leeteuk mencoba memberi pengertian. "Jika kita melihat dari segi pertemanan yang kita jalin, tentu kita saat ini telah berada diposisi yang benar. Kita tak ingin semuanya menjadi lebih kacau,"

"...namun disatu sisi, kita seolah membodohi Ryeowook dan Kyuhyun. Kita membiarkan mereka bergulat dengan rasa benci dan kecewa mereka masing-masing." Katanya dengan nada yang begitu dalam.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang