Bel pulang berbunyi semenjak 15 menit yang lalu, sheilin masih didalam kelasnya menunggu abangnya sean pulang.
drrtt
drrtt
handphone sheilin bergetar,menandakan ada line masuk. Ternyata benar abangnya lah yang mengirimi pesan itu.
seano.sryasntr : abang gabisa pulang cepet ce, maaf yaaaa
sheilin yang melihat pesan tersebut merasa kesal,dan dia mengetikkan sesuatu
sheilin.dmsntra : Emang kenapaa bang?terus celin pulang gimanaaaa?
seano.sryasntra : dianterin temen abang mau ngga? soalnya supir lagi jemput mama dibutik
Sheilin mengerutkan keningnya tanda dia bingung.
'Temen abang yang mana nih?'
sheilin.dmsntra : Iyaudah bang gapapa, asal celin bisa pulang uda laperr
seano.sryasntra : iyaudaa ce, ntar abang suruh temen abang ke kelas kamu. Love you😙
sheilin.dmsntra : iyaaa,love you too❤
setelah itu sheilin meletakkan handphonenya disebelah tangannya yang dilipat, dan dia menelungkupkan kepalanya karena lama menunggu.
setelah sekitar 20 menit sheilin menunggu, ada suara langkah kaki yang mendekat.
Sheilin langsung menegakkan tubuhnya, lalu melihat ke arah pintu."Haii" sapanya
"Ka- kak" ucap sheilin terbata bata karena terkejut melihat siapa yang akan mengantarnya pulang.
lelaki tersebut hanya tersenyum manis kepada sheilin,dan menarik tangan sheilin agar berdiri.
"Kakak yang nganter gue pulang?" tanya sheilin
" iyaa bawel" ucapnya
Setelah sampai tempat kevin memparkirkan sepeda motornya, kevin mengukurkan tangannya berniat membantu sheilin menaiki sepedah itu.
Uluran tangan kevin disambut baik oleh sheilin.
Dalam perjalanan maupun kevin ataupun sheilin tidak ada yang membuka suara, semuanya diam
Sampai kevin tidak tahan dengan keadaan awkard ini."mau makan dulu ngga?" Tanya kevin
" makan dirumah aja deh kak, gue capek banget mau turun" jawab sheilin diselingi cengengesnya
"Yaudah pegangan dong" kata kevin
Bingung karena kevin menyuruhnya berpegangan, sheilin lalu memegang pundak kevin agar tidak jatuh dari sepedah motor itu karena kevin menambah kecepatan laju sepedahnya.
"Kok disitu" katanya
"kan ini pegangan kak"kata sheilin
"Ya disini lah" ujar kevin, sambil membawa tangan sheilin untuk melingkar ke perutnya.
sheilin diam, tidak ada kata kata yang keluar dari mulutnya."gue boleh minta id line lo ngga?" tanya kevin
"Buat apa kak?" jawab sheilin sedikit berteriak, karena takut tidak terdengar oleh kevin.
"buat pdktan lah, jangan manggil gue kak. kevin aja biar lebih akrab" katanya
"E-eh i-iy-a kak, eh maksutnya kevin" jawab sheilin gugup karena kevin mengatakan seperti itu.
tiba didepan gerbang berwarna putih, menampakkan rumah yang begitu bersih dan megah. sheilin pun turun dari sepeda motor milik kevin.
"makasih kak" ucap sheilin
" kok kak lagi sih" ujar kevin dengan nada sok kecewa
" e-eh maksutnya kev"katanya
kevin yang mendengar kegugupan sheilin hanya tersenyum, dan sedetik kemudian dia mengacak rambut kepala sheilin.
"ID" kata kevin
Sheilin hanya memandang kevin dengan kerutan di dahinya, tanda jika ia tidak mengerti maksud kevin
"ID apa?" tanya nya
"ID line lo lah" ucapnya
Kevin menyodorkan handphone miliknya yang berlogo buah digigit setengah.
sheilin yang melihat handphone tersebut langsung mengetikkan sesuatu, dan sedetik kemudian dia menyodorkan kembali handphone itu kepada kevin."Makasih" ucap kevin sambil tersenyum manis
"sama sama, gamau mampir dulu kev?" Kata sheilin
mendengar pertanyaan yang dilontarkan sheilin, kevin hanya membalas dengan gelengan. lalu dia pamit untuk pulang.
Derum suara sepeda motor terdengar begitu nyaring, menandakan bahwa kevin telah pulang.sheilin menapakkan kakinya memasuki rumahnya, setelah sampai dikamarnya dia langsung merebahkan badannya ke kasur king size miliknya.
"Yatuhann" hela sheilin
"gimana bisa gue pulang bareng kakak ganteng" lanjutnya disertai dengan kekehan kecil.
setelah diantar kevin, sheilin merasa sangat bahagia. tapi disisi lain sheilin memikirkan 'dia'yang berada jauh darinya.
'dia' dimasalalu yang selalu menemani hari hari sheilin, menyebarkan senyum yang menghangatkan siapapun bagi yang melihat. Jika sheilin terus memikirkannya, sheilin akan terus mengingatnya. tak terasa air mata sheilin jatuh membasahi pipinya, karena merasakan pipinya basah sheilin mengusapnya dengan ibu jari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Rain?
Science Fiction"Jangan berharap pelangi dimalam hari, karena mau sederas apapun hujan yang turun dan mau seterang apapun bulan bersinar. Pelangi tak pernah menyapa malam." Ujar seorang gadis Pria tersebut menolehkan kepalanya, dan detik itu juga pria tersebut berl...