"Baek, baekhyun! Lihat itu, lihat!!" Sehun berseru heboh, menepuk cukup kuat pundak Baekhyun yang berjalan di sampingnya dan abai akan pelototan yang anak itu berikan padanya karena ia yang sukses menjatuhkan cup ice cream di tangan Baekhyun.
"Waahh.. ia tak putus asa juga rupanya" Baekhyun ikut berhenti dan mengekori arah pandang Sehun ke lapangan hijau di bawah sana, dimana anggota tim bisbolnya sedang melakukan seleksi bagi anggota baru tim bisbol sekolahnya tahun ini. Baekhyun melempar senyum kecil pada beberapa anak yang menyadari kehadirannya juga Sehun disana. Baekhyun adalah kapten tim bisbol. Sulit dipercaya memang, dengan tubuh pendeknya itu ia malah berhasil menyandang posisi kapten selama dua periode berturut-turut, juga dijuluki sebagai pemain bisbol tak terkalahkan.
"Bukankah hari ini seleksi terakhir?" Baekhyun mengangguk kecil mengiyakan, fokus sipitnya tak pernah lepas dari satu sosok di bawah sana, kadang terkekeh kecil saat melihatnya gagal melempar bola dan berakhir dengan Minseok yang mencacinya kesal. Ada yang menarik pada seleksi tim bisbol tahun ini, atau tepatnya ada seseorang yang menarik. Park Chanyeol, murid baru tingkat satu yang mengaku sebagai penggemar berat si kapten tim bisbol, Byun Baekhyun. Park Chanyeol bahkan dengan nekat dan tak tahu malunya menyatakan perasaannya pada Baekhyun di hari terakhir masa orientasinya. Kebetulan bahwa Baekhyun juga adalah salah satu anggota OSIS yang ikut berpartisipasi menyelenggarakan masa orientasi bagi murid baru, dan ya, Park Chanyeol meminta Baekhyun berkencan dengannya, di depan semua orang, deretan guru, teman-temannya, juga seluruh murid baru atau bahkan seluruh murid sekolahnya?
Baekhyun murka, malu luar biasa namun tak mungkin ia meledak disana. Jangan salah, meski dengan paras semanis itu, Baekhyun cukup dingin dan terkenal galak. Ia tak tersentuh, memiliki puluhan pengagum tapi tak ada satupun yang berani mendekatinya. Hanya Sehun, Minseok juga beberapa anak anggota bisbol yang memang sudah berteman lama dengannya yang bisa berdekatan dan berinteraksi cukup bebas dengannya.
Baekhyun saat itu hanya menghela kecil, menatap datar Park Chanyeol yang berlutut di bawahnya dengan bunga mawar merah di tangan, pasang mata bulatnya yang kelam berbinar-binar membuat kening Baekhyun berkerut tak suka namun ia tak juga mengerti mengapa tangannya bergerak meraih mawar dari jemari besar Park Chanyeol yang menyebabkan lelaki itu memekik kecil juga seluruh orang yang menonton keduanya bersorak heboh.
"Jadi kau mengajakku berkencan?" desis Baekhyun, memerhatikan mawarnya yang berjumlah empat kuntum. Jumlah dan angka favoritnya. 'Anak ini' Baekhyun menyeringai geli, 'ia benar-benar penggemar garis depan rupanya'.
Park Chanyeol di bawahnya mengangguk semangat, "ya sunbae! Aku menyukaimu, jadilah kekasihku, sunbae!!".
Baekhyun tersenyum remeh, "kau pikir semudah itu?". Senyum Park Chanyeol memudar perlahan, juga dengan kerumunan yang berbisik-bisik, sibuk menerka apakah Park Chanyeol akan berakhir sama dengan deretan lelaki-lelaki nekat sebelumnya. Berakhir dengan penolakan dari si tak tersentuh Byun Baekhyun.
"Luluslah seleksi tim bisbol tahun ini, dengan begitu mungkin aku bisa sedikit mempertimbangkan tawaranmu." Sebagai anggota OSIS yang menangani murid baru, Baekhyun sedikit banyak membaca tentang biodata mereka. Termasuk Park Chanyeol tentu saja. Dan apa yang Baekhyun dapati adalah anak itu begitu pintar dalam bidang akademik namun begitu buruk dalam bidang olahraga. Dan Baekhyun pikir, hal itu cukup bagus ia gunakan untuk menjauhkan Park Chanyeol darinya secara halus. Park Chanyeol hanya terdiam disana, kerumunan juga perlahan bubar karena tontonan mereka yang usai, Baekhyun sendiri pun sudah berlalu dan menggamit Sehun yang ikut menonton sejak tadi, dengan tega membuang empat kuntum mawar merah dari Park Chanyeol saat dirinya melewati tempat sampah.
Namun siap sangka, Park Chanyeol yang Baekhyun kira akan mundur dan melupakannya itu malah melakukan sesuatu diluar dugaannya. Anak itu mengajukan diri bergabung dengan tim bisbol, mengamati para anggota tim bisbol yang sedang berlatih dari ujung lapangan setelah kelasnya usai dan tak jarang Baekhyun menemukan Park Chanyeol yang bahkan menunggu hingga latihan usai lalu setelahnya berlari menuju tengah lapangan, menuju Minseok yang adalah anggota inti dan tak kalah hebatnya seperti Baekhyun, lalu ia akan memohon-mohon pada lelaki pemilik mata kucing itu untuk mengajarinya bermain bisbol. Baekhyun hanya akan terkekeh melihatnya, juga saat Minseok mengeluh padanya tentang betapa berisik dan pemaksanya Park Chanyeol itu.
Dan disinilah mereka sekarang, hari terakhir tes seleksi masuk tim bisbol sekolah tahun ini. Total ada tiga kali seleksi dan Park Chanyeol sudah gagal dua kali. Ini adalah kesempatan terakhirnya.
"Apa kau pikir ia akan berhasil, Baek?" Sehun menyikut Baekhyun disampingnya, bergidik saat Park Chanyeol si bawah sana menyadari kehadiran mereka kala anak itu mendongak setelah gagal lagi melempar bolanya. Minseok memakinya namun Park Chanyeol tampaknya tak peduli. Ia malah sudah melonjak-lonjak di tempatnya, tangannya melambai tinggi-tinggi meminta perhatian Baekhyun di podium teratas.
"Baek!! Baekhyun sunbaee!!" Park Chanyeol berseru kuat hingga kini seluruh mata ikut tertuju padanya. "Baekhyun sunbae aku mencintaimuuu!!" soraknya makin keras dan tak tahu malu.
Sehun sudah bergidik ngeri, melirik Baekhyun namun ia malah makin menganga menemukan Baekhyun yang tersenyum kecil. Rona merah muda menghiasi belah pipi anak itu yang tembam. "Baek, apa-apaan?" Sehun bahkan berani bersumpah bahwa ia baru saja melihat Baekhyun balas melambai kecil pada Park Chanyeol hingga anak itu makin meloncat tak terlendali.
"Uhm, Sehun... sebenarnya aku, sudah menerima perasaan Park Chanyeol itu kemarin sore." akunya malu-malu.
Sehun mencungkil lubang telinganya, mendadak ragu akan pendengarannya sendiri. "Kau... apa?! Hah?!".
"Akuuu... berkencan dengan Park Chanyeol" Baekhyun mencicit. "Maksudku, Sehun, tidakkah Park Chanyeol menggemaskan? Ia begitu jujur dan polos dan penuh semangat. Kurasa ia sudah memenangkan hatiku, Sehun"
Sehun sudah membatu di tempatnya. Bolak-balik melihat antara Park Chanyeol yang tak berhenti bersorak, melompat, dan meneriakkan 'Baekhyun sunbae aku mencintaimu!' atau 'Baekhyun sunbae ayo kencan ke sungai Han malam ini!' di bawah sana lalu beralih pada Baekhyun di sampingnya yang sudah tak tergambarkan lagi semerah apa rona di pipinya itu.
"Astaga Sehun! Dia benar-benar menggemaskan!"
"Menggemaskan pantat vivi!" Sehun mengerang frustasi. "Woy Minseok hyung! Lupakan anak hiperaktif itu, Baekhyun sudah menerima dan mengencaninya!" Sehun berteriak pada Minseok yang tampak begitu tak mengerti apapun disana.
"Baekhyun sunbaeee!!! Aku mencintaimuuu!!" Park Chanyeol tak mau berhenti, membuat Baekhyun menyuruk pada ketiak Sehun, menyembunyikan wajah memalunya.
"Sehuunniee dia menggemaskan sekali, aku begitu maluu!"
"Ugh! Kalian berdua tampak konyol!" Sehun mendorong Baekhyun menjauh namun anak itu mengejarnya.
"Aku benci pasangan!!" erang Sehun.
"Dan kapan musim semi datang padaku ngomong-ngomong, huh?!"
"Baekhyun sunbaee!!"
"Sehunnieee!!"
"Uughh!! Diamlah kalian berdua!!"
Fin.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're The Chan For My Baek
Fiksi PenggemarOneshoot. Semua cerita adalah oneshoot dan tidak saling berkaitan satu dengan yang lainnya.