chapter 2

30 5 0
                                    

Vote dulu baru baca:*

Happy Reading:)

"Violin!! " Teriak Wanda dan Yossi bersama lalu berlari menuju mobil yusie yang sepertinya rusak total.

"Cepat keluarin dia! " Kata Yossi yang panik melihat violin pingsan bersimbah darah.

"Uhuk...uhuk... Ya bantuin ogeb, lo mah cuman bisa ngomong doang! " Kata Wanda kesal.

Lalu mengeluarkan tubuh violin dari mobil yang mau meledak.

Beberapa saat kemudian...

"DUAARR!!" mobil yusie pun meledak dan beberapa serpihan nya mengenai Wanda dan Yossi yang sedang memapah violin.

Sehingga mereka sedikit terluka.

"Sakit njir! " Kata Wanda kesal  "sama aja kali gua juga kena kali, dri pada lo ngomel mending lo nelpon ambulans luka violin parah banget nih" Kata Yossi sambil memangku violin.

"Nee arraseo Halmeoni, bawel amat lu" Kata Wanda lalu menelfon ambulans.

"Cepet!, ni anak mati lo mau tanggung jawab!!, nih tiga tuyul juga blm Bangun² kyanya benturan mereka keras Banget" Kata Yossi sambil melihat Lionitha, yusie dan Sophia yang masih pingsan dibawah pohon.

"Iya... Iya sabar napa lo bawel amat sih kotak nggak sabaran amat" Kata Wanda kesal.

"Halo rumah sakit **** cepat kirim ambulans ke jln **** darurat nih!! " Kata Wanda panik.

Resepsionis:......

"HAH?! tunggu 30 menit?! OI SETAN! NTAR KALAU TEMEN² GUE MATI LO MAU TANGGUNG JAWAB HAH?! " bentak Wanda yang mulai emosi.

Resepsionis:.......

"Eh setan! Gue nggak peduli mau lo dari RS terkenal kek nggak kek gue nggak peduli!! Kalau sampai 15 menit lo pada nggak bawa ambulans kesini, liat aja ntar RS kebanggan lo bakal gw bulldozer! Apa lagi kalau sampai kondisi temen² jdi makin parah lo yg bakal gue bulldozer! "Bentak Wanda kesal lalu mematikan ponselnya.

#SKIP

"aaa!! Sakit njing! Lo pada yang lembutan dikit kek sama pasien kasar amat! " Protes Wanda saat salah satu suster tidak sengaja menekankan luka Wanda.

"Maaf noona" Kata suster itu sambil menunduk takut.

"Iya gue maafin" Kata Wanda Dengan nada dinginnya.

"Yee setan! Lo berisik amat deh gak suka gue! " Kata yusie yang baru sadar dengan kepala diperban.

"Bodo amat"kata Wanda kesel.

" Uuughh... Wanda eonni jangan berisik! Ini rumah sakit bukan pasar! "Kata Lionitha kesel lalu menutup wajahnya dengan bantal.

" Tau nih jangan berisik deh Sophia masih pusing jadi jangan berisik! "Kata Sophia kesel.

" Bodo amat suka² gue lah mau ngapain! Mulut² gue! Badan² gue jdi gak usah sewot deh mzgbwac! " " Berisik amat lo nyet! "Kata yusie setelah menyumpal mulut Wanda menggunakan tissue.

" Hahaha....mampus lo! Makanya jangan berisik! "Kata Yossi sambil sedikit tertawa yang langsung mendapatkan tanda fuck dari Wanda.

" Btw  keadaan Olin gimana? "Tanya yusie kepada Yossi yang baru saja keluar untuk melihat keadaan violin.

" Gue gak tau tadi ada bonyok nya Olin+ bodyguard nya juga jadi gue takut hehehe.."Kata Yossi lalu nyengir gaje dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Ooh gitu ya emang lo gak bisa apa berani liat dikit aja?" Tanya Sophia dengan nada kecewanya yang diangguki oleh yusie ddk.

"Hmm bisa tadi gue ngintip dikit terus..." Kata Yossi lalu tersenyum misterius.

"Terus apaan nyet?!" Tanya Yossi sewot.

"Yee santai aja kali neng dasar tuyul! " Kata Yossi kesal.

"Mending gue tuyul bulat kaya manusia lah elo kotak! Kaya Alien! " Kata yusie dengan nada mengejeknya yang membuatnya dan Yossi bertengkar.

"Yusie! Yossi! Udah... Udah... Jangan berantem! Yossi lo tadi liat dikit kan? Menurut lo gimana keadaan Olin sekarang? " Tanya sophia sedikit kesal.

"Hmm... Menurut gue kaya kondisi Olin kurang baik soalnya ryan oppa marah² sama ortu+dokter dan suster yg ada disitu" Kata Yossi sedikit ragu.

"Ryan oppa udah pulang dari Perancis?! Kapan? " Tanya yusie yang mulai penasaran.

"Mana gue tau emang gua emaknya, kalo lo mau tau tanya aja sendiri" Kata Yossi tanpa menghiraukan tatapan tajam Yossi.

*VIOLIN SIDE

"Bagaimana keadaannya dokter? " Tanya jung Michael ayah angkat violin dengan nada datarnya.

"Keadaanya kurang baik pasien mengalami benturan yang keras lalu terjadi penggumpalan darah diotak pasien sehingga pasien perlu melakukan operasi tapi...." Kata dokter itu sedikit ragu.

"Tapi kenapa? " Tanya jung Michael masih dengan nada datarnya.

"Tapi kemungkinan pasien bisa selamat hanya 50% saja dan kalaupun pasien selamat mungkin ia akan mengalami amnesia sementara atau permanen" Kata dokter itu sedikit takut saat merasa aura membunuh dari ayah angkat violin.

"Amnesia yang dialami pasien mungkin hanya akan hilang sebagian" Lanjut dokter itu.

"Kita hanya akan tau jika pasien sudah dioperasi dan sadar" Kata dokter itu setelah menarik napas dalam-dalam.

"Selamatkan putriku! Saya tidak peduli jika dia kehilangan separuh ingatan atau keseluruhannya saya tidak peduli! Yang jelas ia harus selamat!" Kata ayah angkat violin dengan nada dingin dan aura membunuhnya.

"saya tidak peduli berapapun harganya kalian harus menyelamatkan putri ku dan kalian juga harus bisa memberikan perawatan terbaik untuk putriku! " Kata ayah angkat violin lalu pergi meninggalkan ruang tersebut.

TBC


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

born to be idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang