CHIRA
Masih makek dress putih bercorak bunga hitam yang dibalut jas hitam Hyunjin, gue duduk dimobil dengan super kaku.
Pasalnya, gue bener-bener merasa canggung dan takut gitu ke Hyunjin, kayak, gatau harus bersikap gimana? Rasanya tuh kayak, ini tunangan gue loh yang nyetirin DWNJKANIUAKJ kek gimanasih???
"Biar kaki lu ga dingin," Hyunjin yang baru masuk mobil nyodorin selimut yang barusan dia ambil dari jok belakang. Gue nerima selimut itu sambil bilang makasih.
Gue kembali terduduk kaku setelah masang selimut untuk nutupin lutut kebawah. Atensi gue tertuju ke cincin emas putih dengan batu navy yang melingkar anteng di jari manis gue.
Cincin yang gue gak sadar disematkan Hyunjin di acara tunangan tadi. Dan, gugup dari adanya cincin ini baru kerasa sekarang—waktu otak gue udah bekerja lagi, hhh.
"Jin, ini cincinnya harus di pakek gak sih?" tanya gue secara nggak sadar waktu lagi merhatiin cincin itu.
"Ya kalo lu mau dikira udah nikah sama satu sekolah, pake aja."
"Banyak dong suami gue kalo nikah sama satu sekolah?" celetuk gue nggak kalah nyebelin dari respon Hyunjin barusan.
"Ga lucu lawakan lu." ANJIR SIAPA JUGA YANG NGELAWAK HHHH
"Jadi nggak usah dipakek?" tanya gue memastikan.
Hyunjin menghela nafas. "Mending lu tidur, kalo dah sampe gua bangunin."
Ehe, that's my style. Selalu tidur kalau di mobil Hyunjin, soalnya krik banget bikin ngantuk.
"Yaudah."
-
"Nanti ikut pertemuan ekskul basket?" Jisung menyamakan langkahnya dengan gue yang mau masuk ke kelas.
Gue berhenti, "pertemuan apa?"
"Lah, nggak tahu?"
Gue menggeleng lagi, ada apaan dah?
"Nanti pulang sekolah ada pertemuan, basket cewek sama cowok. Di hall basket indoor, mau pemilihan kapten sama manager baru buat tahun ajaran ini."
Gue membulatkan mulut, "terus gue harus dateng nggak?"
"Lo anak basket bukan?"
"Tapi ga enak soalnya ga diundang."
Jisung berdecak, "makanya sosial media tuh dinyalain notifnya, jangan notif gue sama notif nyokap lo doang yang lo nyalain."
Gue mendengus, "gue matiin nih notif lo!"
Jisung ketawa, "coba cek grup basket cewek."
Gue merogoh ponsel dan bergegas ngecek grup LINE basket yang nyaris gapernah gue buka—sama nasibnya kayak grup-grup lain.
Ternyata iya, semua anak basket disuruh dateng pertemuan itu.
"Dateng gak?"
"Iya dateng deh, sana sana!" usir gue ke Jisung karena udah nyampe depan kelas gue.
"Mau nganter kedalem," cengirnya, terus Jisung kebelakang gue dan naro kedua tangannya dideket leher belakang gue.
"Geli!" hardik gue kesal sambil membalikkan badan dan mendorong Jisung menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
loveless ; hwang hyunjin
Fanfictiondijodohin iya, tunangan juga iya, tapi nggak ada cinta sama sekali, hadeuh. [bahasa non baku]