Sejak dia pindah ke kelasku, masalah semakin datang. Seperti sekarang, saat aku berjalan di koridor menuju kantin semua siswa memandangiku sambil berbisik bisik satu sama lain. Aku ga kegeeran ,tapi bukannya itu terlalu jelas kalau mereka tengah menggosipkanku yang tidak tidak. Belum sampai kantin, kini aku sudah dihadang 3 wanita sok hits di sekolah . Ya, siapa lagi..
" Hello there !" Ucap Chaeyoung yang berjarak mungkin dua meter denganku.
Aku hanya mengabaikannya dan lanjut jalan melewati mereka. bosan juga harus melayani setiap ocehannya. malas.
" berani ya Lo nyuekin gua! " Chaeyoung menjegal tanganku.
" Lepasin! Aku cuman lapar. mau makan siang." Aku menarik paksa tanganku yang dia pegang sangat kuat, bahkan aku bisa melihat tanganku memerah karena kuku-kukunya sedikit menusuk kulitku.
" Oke, sampai ketemu di kantin, ugly !" Ucap Chaeyoung di depan wajahku. Dan mereka mendahuluiku ke kantin .
Sebenarnya aku sudah muak bersekolah disini. Tapi aku memikirkan halmoni dan oppa, mereka susah payah merawatku setelah appa dan omma meninggal. Aku harus bisa lulus dengan nilai bagus lalu mendapatkan beasiswa untuk kuliah kedokteran. Atau setidaknya lulus saja sudah cukup.
Bahkan saat sampai di kantin aku tidak selera makan, entah kenapa perutku agak sakit. Alhasil aku hanya duduk di kursi pojok kantin sambil menatap keluar jendela. Kantin sekolahku memang seperti ruang kelas, bahkan lebih nyaman kantin menurutku.
Plukk...
Baru saja aku memejamkan mata menikmati udara segar, sudah Ada seseorang yang melempariku dengan...sekotak susu. Tepat di kepalaku. Alhasil rambutku basah dan lengket. Dasar manusia zaman sekarang, kenapa sih suka sekali membuang makanan.
" Huhh... " aku berbalik lalu menghela nafas saat tau siapa yang mengerjai ku.
Kalian tau pasti.
Iya, mereka lagi. Lagi lagi dan lagi.
Plukk..
Plukk..
2 lemparan lagi yang kuterima, sampai kepalaku terasa pusing dan rambutku basah. Semua siswa di kantin melihatku seperti senang aku diperlakukan seperti ini.
Disinilah aku butuh kamu seulgi, aku butuh kamu menguatkan aku untuk ngelawan mereka. Aku lemah, aku ga bisa sendiri.
Tapi tidak, aku tidak boleh selalu mengandalkan seulgi untuk menjadi bentengku. Aku bisa melawan mereka sendiri. akhirnya Aku menghampiri Chaeyoung dan geng nya yang sedang asik menertawakan ku.
" Apa mau kamu?" Ucapku dingin. Rasanya aku ingin menampar wajah centilnya itu sekarang juga.
" Aku? Aku hanya ingin... Kamu menderita. Itu aja ko." Ucapnya menunjukan smirk khasnya . Dasar nenek lampir!.
" Sayangnya, semua caramu tidak akan mempan buatku. Lain kali, kalo mau ngasih minuman gausah dilempar gajelas kaya barusan. Simpan aja di mejaku. Thanks ya, buat susu gratisnya." Ucapku santai sambil mengangkat kotak susu tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend ; Lizkook Story
Short Story[privated some chapters] "He is mine, and forever Will be mine."