Keluarga Part 1

25 4 0
                                    

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh ..
Sebelum membaca cerita ini.
Saya ingin memberitahukan kalau cerita ini Alurnya maju mundur yaa.. untuk pembaca semoga tidak bingung dalam membacanya hehhee....
Selamat Membaca:)

****

"Jangan pergi pa, jangan tinggalkan aku disini
Percayalah aku sangat menyayangi papa"

****

Sesampainya dirumah nenek, lalu aku segera masuk kedalam rumah nenek.
Aku melihat ada Nenek, kakek, Om dan tanteku yang sedang duduk diruang tamu.

"Assalamualaikum nenek?" Ucapku

"Wa'alaikumsalam, eh cucu nenek sudah datang rupanya" Ucap nenek padaku.

"Iyaa nek, nenek kok hanya didalam saja, tidak menungguku diluar?" Ucapku pada nenek sambil duduk dipangkuan nenek.

"Iyaa sayang, Maafkan nenek ya" Ucap nenekku.

Lalu Mama dan Papa masuk kedalam rumah nenek dan duduk dikursi yang ada diruang tamu.

Saat mama dan papa sudah kumpul bersama dengan kakek dan nenek, kakek menyuruhku masuk ke dalam kamar tanteku karena kata kakek ada yang ingin dibicarakan oleh mama dan papa pada kakek dan nenek.

"Fazia, kamu ke kamar tante risa dulu ya sayang, ada yang ingin dibicarakan oleh mama dan papa kamu kepada kakek dan nenek, jadi kamu ke kamar tante risa dulu ya?" Ucap kakek menyuruhku, Tante Risa adalah adik kandungnya mama. Saat ini tante risa masih kuliah semester 3 tante risa kuliah jurusan kedokteran karena cita-cita tante risa adalah menjadi dokter.

"Ayo fazia, kita main dikamar tante yuk" Ucap tante risa mengajakku.

"Yasudah ayo tante."
Lalu aku dan tante risa pergi ke kamar tante risa.

**

Dikamar tante risa aku bermain game di handphone tante risa, sedangkan tante risa hanya melihatku bermain saja.
Lalu aku pun mulai bosan.

"Tante, apakah mama sama papa akan berpisah?" Tanyaku pada tante risa.

"Tidak sayang, mengapa kamu berbicara seperti itu?" Ucap tante risa.

"Semalam aku melihat mama dan papa bertengkar tante, Saat itu aku menangis melihat mereka tidak seperti biasanya, aku gak tau kenapa mereka jadi seperti ini, tadi pagi juga mama dan papa tidak saling bertegur sapa, sebenarnya ada apa tante?" Ucapku pada tante risa dengan penuh isakan tangis, karena setiap aku mengingat kejadian semalam aku kembali meneteskan air mataku.

"Tidak ada apa-apa sayang, kamu tenang saja, semua akan baik-baik saja". Ucap tante risa

"Tante pasti bohong kan sama aku? Gak mungkin semuanya baik-baik aja tante?"

"Sudah fazia kamu jangan nangis. Kan udah sekolah SD Masa masih nangis" Ujar tante risa mencoba untuk menenangkanku.

"Aku mau keluar. Aku mau liat mama sama papa" Ucapku, lalu aku segera berlari pergi keluar kamar tante risa. Saat aku keluar kamar, aku melihat papa sedang berjalan ke arah pintu keluar.
Lalu aku pun berlari dan memanggil papa.

"Papaaa .... " Teriakku ..

Lalu papa pun menengok ke arahku.

"Papa mau kemana? Kenapa papa pergi? Papa jangan pergi" Ucapku pada papa. Lalu papa berjongkok sambil memeluk tubuhku.

"Maafkan papa sayang, papa harus pergi, kamu baik-baik ya disini sama mama dan nenek" Ucap papa padaku sambil membalas pelukan dariku

"Tapi fazia mau ikut papa, fazia mau main sama papa"

"Iya sayang, papa janji nanti papa akan sering main kesini lagi untuk temuin fazia" ucap papa sambil mengusap pipiku

"Tapi sekarang papa mau kemana? Kenapa papa tidak ajak fazia dan mama ikut bersama papa?" Ucapku sambil terus menangis.

"Tidak bisa sayang, sekarang fazia tinggal sama mama dulu ya sama nenek juga" Ucap papa sambil menghapus air mataku

"Tapi papa jangan pergi, papa ikut tinggal bersama fazia dan mama saja dirumah nenek, kan papa orang tua fazia" Ucapku sambil memegang tangan papa.

"Maafkan papa sayang, Papa harus pergi sekarang.. Fazia jangan nakal yaa, yang rajin sekolahnya, papa janji suatu saat nanti pasti papa bakal temuin fazia lagi" Ucap papa menyakinkanku sambil mencium keningku, lalu pergi...

"Pa, jangan pergi, jangan tinggalin fazia, fazia sayang papa... paa, paa, papaa" Teriakku sambil berlari mengejar papa yang sudah pergi dengan mobilnya.
Lalu nenek menahanku agar tidak terus-terusan mengejar papa yang sudah pergi.

****

Mamaku mencoba untuk menenangkanku yang sedari tadi tidak berhenti nangis.

Mungkin Mama merasa sedih melihat anaknya yang harus rela menerima kenyataan bahwa sekarang orang tuanya sudah berpisah.

Setelah lelah menangis, akhirnya Aku pun tertidur lalu Aku dibawa ke tempat tidur. Dikamar Mama dulu yang masih bersih hingga sekarang karna sering dirawat walaupun tidak ada orang yang menghuninya karena dulu setelah menikah Mama langsung pindah ke rumah barunya bersama Papa yang kini sudah menjadi mantan suaminya.

****

Author pov

Setelah membersihkan badannya Rita pergi ke ruang tamu. Dan kebetulan ia pun disuruh duduk oleh kedua orang tuanya.

"Bagaimana keadaan fazia, apakah sudah lebih tenang?" Tanya Ibunya Rita (Neneknya Fazia)

"Alhamdulillah sudah lebih tenang bu, sekarang fazia lagi tidur, sepertinya hari ini dia kelelahan" Ucap Rita ibunya fazia

"Oohh syukurlah kalo begitu, Kamu yang sabar ya ta, ini masih awal jadi fazia agak sedikit kaget melihat kamu sama fathir bertengkar, jangan sampai fazia jadi trauma atas kejadian ini" Ucap ibunya Rita

"Iyaa bu, Insyaallah aku kuat menerima semua ini, insyaallah aku bisa membahagiakan fazia"
Ucap Rita

"Yasudah, kamu kalo perlu apa-apa bilang saja sama ibu dan ayahmu, Insyaallah ibu sama ayahmu bisa membantu selama kami mampu" Ucap ibunya Rita.

"Iyaa bu, pasti Rita bakal bilang sama ibu, Makasih ya ibu udah menguatkan Rita" ucap Rita sambil memeluk ibunya.

"Iya ta, bagaimana pun juga kamu tetap anak ibu" Ucap ibunya Rita.

****

FAZIA

Awal-awal memang masih sedih karena ini masalah dikeluarga fazia. Makin penasaran gak nih sama kelanjutannya?
Jangan lupa komen dan votenya yaaa ...

Wassalammu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Fatimahibadurahman

FAZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang