Vidha Berharap

89 3 1
                                    

6:30 wib

Keesokan harinya di sekolah dengan cuaca yang sedang hujan deras, yang membasahi semua sudut hingga tidak Ada tersisa buat beteduh, Vidha hanya diam di kelas. Vidha melamun sejenak dan mengingat Tentang Yang kemarin, dia mengingat riyan, karena telah membelanya dengan kata-kata yang sikit romantis.

Vidha tersenyum sendiri, sampai datangla temannya dan menegurnya, vidha pun sadar sambil tertawa malu. Dan Vidha ingin menemui riyan dikelasnya.

Kelas riyan yang begitu ribut entah ada apa itu, ternyata riyan sedang berkelahi dengan temannya didalam kelas.

Vidha berteriak memanggil nama riyan dari pintu luar kelas, tapi tetap saja riyan tidak akan mendengarnya.

Berapa jam kemudian Rian keluar dengan wajah yang memar beserta luka-luka ringan, vidha pun membawanya ke uks.

"Yan lu kenapa si kelai yang gak jelas gitu" tanya vidha sambil mengelap luka di pipi Riyan.

"Biasalah masalah cowok" jawab riyan sambil kesakitan.

"Kalau uda seperti ini kan lu nya juga yang sakit, dan gue lebih sakit lagi liat lu yang penuh dengan memar dan luka-luka" jawab vidha

"makanya, kalau sakit yah obatin dengan benar dong, biar rasa sakit gue hilang dan rasa sakit lu juga hilang hehe"jawab riyan

"iyaa yan ini gue kan lagi ngobatin lo,makanya jangan buat Ulah lagi" Bilang vidha.

"Kalau yang ngobatinnya itu elu si gue bakal kelai terus, karena gue nyaman di obatin sama elu hehe" Jawab riyan dengan wajah senyum

"Lu tu yah yan dari dulu gak pernah berubah, dan gombalan² lu juga gak pernah berubah" bilang Vidha dengan wajah senyum kesamping.

(Bel berbunyi)

Mereka kembali ke kelas masing-masing.

|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•

Jam kosong pun menghampiri kelas vidha, dimana vidha dikelas Tidak ada buat jadi dia berfikir untuk mempunyai hubungan istimewah dengan riyan. Hal itu membuatnya semangat buat ngedapatin hati riyan lagi.

Seperti biasa vidha pulang sekolah menunggu di halte bus, tapi kali ini vidha tidak menunggu bus tapi dia sedang menunggu Riyan dan berharap riyan menemuinya dan mengajaknya pulang bersamanya.

"Yannn..." panggil vidha dengan teriakan.

"Iyaa vid ada apa?" tanya riyan ke vidha.

"lu pulang sendiri nggak?" Tanya balik vidha ke riyan.

"yoi ni pulang sendiri emang kenapa, mau barengan?"

"Bolehhbolehhh"

Mereka pun pulang bersama, tetapi vidha mengajak riyan makan sebentar di toko es cream. Vidha mengajak tempat dimana dia dan riyan dulu pernah mengungkapkan rasanya di situ,jadi vidha berharap riyan mengulanginya lagi.

"Yan lu gak pesan apa-apa ni?" tanya vidha.

"Gak elu aja deh vid" sambil memandang toko itu.

"Semoga riyan mengingat semuanya disini, dan ngajakin gue balikan lagi" ucap vidha dalam hati.

"Tempat ini bagus yah, boleh ni gue buat video clip disini" bilang riyan

"Selain bagus, emang apa lagi yan?"
Tanya vidha

"Yahh gitu deh hehe" jawab riyan

"Yan gue mau bicara serius dengan lo"bilang vidha.

"Apaan tu bicarain aja keless" jawab riyan.

"Yan sebenarnya gue ini lu anggap apa sih, pasti lebih dari teman kan?" tanya vidha.

"Eitsss Maaf vid sepertinya lo ini salah paham yah sama gue?" jawab riyan.

"Salah paham gimana maksud lu? Jawab dulu, lu anggap gue bukan sebatas teman kan?" tanya vidha.

"kalau iya emang kenapa? Kita kan memang teman" Jawab riyan.

"Gue harap lu itu punya rasa lagi ke gue, ternyata sudah enggak jadi maaf yah selama ini gangguin elu maaf banget" Bilang Vidha sambil menangis.

Vidha langsung lari dari tempat itu, riyan kebingungan apa yang mau dia lakukan lagi. Emang kenyataan nya riyan itu enggak ada rasa lagi dengan vidha.

Menyimpan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang