Prolog

8 0 0
                                    

hari ini tepat hampir 2 tahun aku menghabiskan waktu dengan bolak balik ke rumah sakit,  untuk menjalankan serangkaian pemeriksaan , operasi rekostruksi tubuh dan operasi plastik yang harus ku lalui secara bertahap, mungkin sebagian besar masyarakat di negara ku memandang rendah kepada wanita seperti ku, seorang gadis yang melakukan berbagai prosedur operasi plastik,  tapi apakah mereka tau bahwa akupun melakukan semua ini dengan terpaksa,  aku harus melakukannya demi hidup lebih baik, aku harus melakukannya untuk memperbaiki bagian-bagian tubuh yang rusak, karena jika aku tidak melakukannya maka aku akan di lihat sebagai monster dengan luka bakar hampir 80 % di tubuhku, ia luka bakar kenyataan pahit yang harus ku hadapi saat menjalani hidup sebagai seorang remaja yang menjadi korban bullying, aku memang tidak terlahir cantik dengan wajah mulus dan kulit putih bersih, tapi aku juga berusaha untuk merawatnya, aku pernah bertubuh gemuk tapi bukan berarti aku tak berhasil mendapatkan bentuk tubuh ideal dengan kerja keras,  tetapi bullying memang kejam sebesar apapun aku berusaha untuk hidup di hargai pelaku bullying hanya memandang ku sebelah mata, mereka tidak akan pernah berhenti membullymu, ntah apa salahku pada mereka sampai pada akhirnya aku harus mengalami kenyataan pahit ini, mereka mengunci ku didalam laboratorium sekolah dan tanpa sengaja mereka membakarku, ia membakar, aku tidak pernah bisa lupa bagaimana api itu berkobar mengelilingiku,  aku berusaha berteriak sekuat mungkin tapi tidak ada yang mendengarku aku hanya mendengar teriakan panik mereka dari luar lab, asap yang mengepul perlahan melumpuhkan pernapasanku, aku mulai merasa sesak,  aku tidak berdaya dan hampir tak sadarkan diri aku masih bisa merasakan bagaimana pedihnya api itu membakar kulitku, hingga akhirnya aku tak sadarkan diri hanya itu yang bisa kuingat, hari ini adalah hasil terakhir dari semua rangkaian operasi yang aku jalani,  dokter akan membuka perban di seluruh tubuhku,  aku berjalan menuju ruangan yang sudah tak asing bagiku beberapa perawat, dokter dan keluarga intiku tampak berada di ruangan untuk menyambut kelahiranku kembali,  aku bisa mendengar suara gunting yang mengiris perban di tubuhku,  perlahan lahan dokter mulai membuka balutan perban membalut wajahku, aku sedikit khawatir karena bisa saja operasi ini tidak memperbaiki bagian wajahku, aku merasa takut, jika ini tidak berhasil maka aku akan menjadi monster itu, jika ini tidak berhasil aku tidak akan pernah lepas dari tatapan aneh orang-orang yang melihatku,  tatapan merendahkan,  tatapan iba, dan tatapan jijik itu.

Lilitan perban itu terasa semakin sedikit dan tipis aku bisa merasakan sedikit terpaan angin segar berhembus ke wajahku,  oh Tuhan aku semakin gugup,  hingga akhirnya aku menyadari perban itu telah seluruhnya lepas dari wajahku iya lepas, sekarang aku benar bisa merasakan angin segar menerpa wajahku, perlahan aku membuka mataku sedikit demi sedikit, aku melihat dokter menatapku dengan tatapan asing itu,  beberapa perawat menatapku dengan mulut terbuka dan menutup mulutnya dengan tangan, kakak, ayah dan ibuku juga menatapku shock.

Apa mereka gagal, apa operasi ini gagal???

Aku segera meraba wajahku, aku merasakan kulit yang lembut dan kenyal.

"dokter kenapa melihat ku dengan tatapan seperti itu??,  apa operasi nya gagal?? Benarkah!??  Ayah??  Ibu?? Operasinya gagal lagi kah tolong jawab aku kenapa kalian diam saja?? "

"suster tolong segera ambilkan cermin" ucap dokter tersebut Membuat seorang perawat segera mendekatiku dengan membawa cermin.

Aku ragu menatap cermin itu,  aku takut.

Tapi aku putuskan untuk memberanikan diri menatapnya.

Seketika mataku membulat menatap cermin itu tidak percaya.

Apa ini wajahku sekarang???

Siapa ini??

Aku bahkan tidak mengenali diri ku sendiri, wajahku tampak asing, tak seperti diriku, ini bukan aku...

Aku...  Aku... Jadi Cantik...  Cantik??? Iya aku cantik...

Aku bahkan tidak mengenali diriku sendiri.

Aku menatap cermin dan mengelus wajahku dengan lembut.

Apa ini mimpi.

Aku menampar wajahku.

"sakit"

"ini bukan mimpi, ini nyata" ucapku menatap cermin masih tak percaya.

Aku terlahir kembali menjadi gadis yang lebih cantik.

Iya cantik setidaknya itu yang aku lihat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Birth Of BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang