07 : Penggunaan Tanda Baca Titik Dua (:)

16 1 0
                                    

III.D.1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan.

Misalnya:

• Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
• Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.

III.D.2. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

Misalnya:
• Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
• Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi
a. persiapan,
b

. pengumpulan data,
c. pengolahan data, dan
d. pelaporan.

III.D.3. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.

Misalnya:
• Ketua : Ahmad Wijaya

  Sekretaris : Siti Aryani
  Bendahara : Aulia Arimbi
• Narasumber : Prof. Dr. Rahmat Effendi
 

Pemandu : Abdul Gani, M.Hum.
  Pencatat : Sri Astuti Amelia, S.Pd.

III.D.4. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.

Misalnya:
• Ibu : "Bawa koper ini, Nak!"
 

Amir : "Baik, Bu."

  Ibu : "Jangan lupa, letakkan baik-baik!"

III.D.5. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.

Misalnya:
Horison, XLIII, No. 8/2008: 8
• Surah Albaqarah: 2—5
• Matius 2: 1—3

Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara
Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa.

*) sumber: https://puebi.readthedocs.io/en/latest/tanda-baca/tanda-titik-dua/

[WA] Gideon : A Writing TipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang