Prolog

21 5 0
                                    

Setetes bulir air kini jatuh kembali membasahi pipi gadis terebut, kini dia sedang berada di balkon kamar nya. Setiap malam, dia hanya bisa menangis meratapi keadaan yang dialaminya saat ini. Waktu telah menunjukan pukul 23.30 WIB. Tetapi Rossa masih bergeming di tempat nya. Hembusan angin malamlah yang menemani nya saat ini, tapi ia masih tidak ingin beranjak dari  duduknya yang menurutnya sangat nyaman ketika dalam keadaan seperti ini.

Ia menengadahkan wajah nya untuk menatap bintang bersinar yang ada di atas langit sana. Senyuman kecut terlukis di wajahnya meski bulir air itu tak kunjung berhenti mengalir di pipinya. Hatinya kembali merasakan sakit ketika mengingat kepingan kenangan itu yang selalu menghantuinya hingga kini.

PENENTUANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang