Air mata..

11 2 0
                                    


flasback on

Setetes bulir air kini jatuh kembali membasahi pipi gadis tersebut, kini dia sedang berada di balkon kamarnya. Setiap malam, ia hanya bisa menangis meratapi keadaan yang dialaminya saat ini. Waktu hampir malam, tetapi Rossa masih bergeming di tempatnya. Hembusan angin malamlah yang menemaninya saat ini,tapi ia massih tidak ingin beranjak dari posisisnya yang menurutnya sangat nyaman ketika dalam keadaan seperti ini.

Ia menengadahkan wajahnya untuk menatap bintang bersinar yang ada di tas langit sana. Senyuman kecut terlukis di wajahnya meski bulir air itu tak kunjung berhenti mengalir dipipi mulusnya. Isakan kecil kini keluar dari bibirnya. Sebisa mungkin dia meredam suaranya kuat – kuat. Tak ingin ada orang yang tahu akan deritanya saat ini. Dia duduk sambil memeluk kedua kakinya untuk menyamarkan isakan tangis yang keluar dari bibirnya serta menundukan kepalanya. Hatinya begitu sakit untuk meredam semuanya sendiri. Ingin rasanya ia berbagi kesedihannya pada orang lain, tapi apalah daya, dia sudah tidak memiliki orang yang dapat dipercayainya lagi.

Masa lalu yang kelam yang kini selalu membuat gadis tersebut tenggelam dalam keterpurukan yang mendalam. Kini dia tinggal bersama omanya, berusaha untuk melupakannya. Dia pergi meninggalkan kota kelahirannya yang penuh akan kenangan manis serta pahit. Dengan berat hati, dia melangkahkan kakinya pergi untuk menetap di rumah omanya. Keadaanlah yang mendorongnya untuk pergi meninggalkan semuanya. Kebahagiaannya kini hanya dalam angan, dan tak mungkin akan terulang lagi.

flashback off




hai..haii...maafkan..aku sibuk sekolah hueee...soalnya bentar lagi UN:")





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PENENTUANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang