"Sayang... aku minta maaf," ucap pria di depannya ini. Mata itu berkaca-kaca. Ardiona tidak sanggup membalas tatapan itu, dia memejamkan mata. Pria itu menarik kedua tangannya, membawa tangan itu ke mulutnya, mencium lembut tangan Diona. "Sayang..."
Diona diam, air mata bergulir di pipinya. Dia memejamkan mata. Niat hati ingin mengakhiri semuanya, namun hatinya selalu berkata jangan. Dia tidak bisa meninggalkan pria ini.
"Sayang, kamu tahu kan kalau aku sayang banget sama kamu?" ucap pria itu. "Sayang... lihat aku..." Tangan pria itu mengusap lembut pipi Diona, dia mendekatkan wajahnya pada Diona, kening mereka menyatu. "Aku sayang sama kamu Di, sayang banget. Itu kenapa aku kayak gini. Maafin aku ya?"
Diona perlahan membuka mata dia melihat cairan bening yang ikut turun di wajah pria di depannya ini. Tangannya terangkat lalu mengusap air mata itu. "Jangan kayak gini lagi, please?" pintanya.
"Aku janji, aku nggak kayak gini lagi," janji pria itu.
Diona menyunggingkan senyum tipis, lalu memeluk erat pria di depannya ini.
*****
Cerita ini pernah aku publish dengan judul Labirin, tetapi karena satu dan lain hal, aku putuskan untuk mengubah ceritanya. Kisah Diona dan Naisha aku pisahkan, jadi nanti di sini hanya fokus ke cerita Diona aja.
Rahasia Diona aku publish sebagian di Wattpad, nanti kisah lengkapnya bisa temen-temen baca lewat bukunya yang akan terbit di bulan Juni bersama dengan The Pieces of Memories.
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Diona
ChickLitArdiona Widati, perempuan berusia 28 tahun yang berprofesi sebagai konsultan pajak. Masih betah melajang walau teman-temannya yang lain sudah memiliki pasangan masing-masing. Single itu pilihan, begitu katanya. Karena lebih baik sendiri tapi bahagia...