Dia yang pandai
sekali memutar balikkan fakta
-Ardiona Widati-"Maksud Bapak apa?" tanya Diona, dia benar-benar terkejut mendengar ucapan Pak Chandra.
"Edo udah cerita semuanya. Dia cuma mau tanggung jawab, Di."
Diona menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. "Kayaknya anak Bapak ngarang cerita. Saya sama Edo nggak pernah ada hubungan apapun. Dia yang selama ini gangguin saya, Pak."
"Diona, saya tahu kamu kecewa sama dia. Tapi semua kan bisa kita bicarakan baik-baik, Edo sudah punya niat baik untuk menikahi kamu. Seperti yang Bapak bilang tadi, kalian mungkin pernah khilaf, Bapak nggak membenarkan itu, tapi setiap orang punya kesempatan kedua, Diona. Apalagi kamu sudah Bapak anggap seperti anak sendiri."
Diona benar-benar merasakan tubuhnya melemas, air mata sudah turun ke pipinya. Tega-teganya laki-laki mesum itu mengarang cerita dengan mengatakan kalau mereka pernah menjalin hubungan dan pernah melakukan sesuatu yang kelewatan, laki-laki itu benar-benar sudah tidak waras.
"Pak..." panggil Diona pelan. "Saya menghormati Bapak, sangat menghormati Bapak. Terima kasih karena Bapak sudah menganggap saya seperti anak. Tapi Pak, saya benar-benar merasa dilecehkan dengan perbuatan anak Bapak ini. Terlebih dia mengarang cerita seperti ini dan Bapak percaya. Saya pikir dengan menceritakan masalah ini kepada Bapak saya akan mendapat solusi, kalau ini yang saya dapat, jangan salahkan saya kalau saya melibatkan polisi kalau Edo masih menganggu saya."
"Diona..."
"Maaf Pak, saya tutup dulu." Diona langsung mengakhiri panggilan itu. Dia mengusap wajahnya kasar, kepalanya tiba-tiba terasa pusing. Edo bisa berbuat seperti ini, bagaimana kalau dia menceritakan hal yang tidak-tidak pada teman-temannya di kantor yang lama dulu? Diona mendesah frustrasi, laki-laki itu benar-benar tidak waras.
Diona tersentak kaget saat mendengar suara ponselnya. Dia melihat notifikasi di sana, pesan dari Arya, teman kuliahnya. Seketika itu juga Diona mendesah lega, dia seperti dihantui oleh ketakutan akan pesan-pesan mesum yang dikirimkan oleh Edo.
Arya : Di, temenin makan yuk sore ini. Mau curhat nih.
Diona langsung mengiakan ajakan Arya. Semoga setelah mendengarkan cerita Arya dia bisa melupakan sejanak masalah yang ditimbulkan oleh Edo ini.
*****
Diona tidak pernah menyangka, Edo Saputra, anak dari Pak Chandra atasannya adalah orang yang selama ini mengirimkan chat mesum dan juga penguntit. Dari awal mengenal laki-laki itu, Diona merasa biasa saja. Edo tampan, malah menurut Diona dia seperti personil boy band Korea, karena memang Pak Chandra berdarah Tionghoa. Usianya tiga tahun di bawah Diona. Selama ini mereka sering berbagi cerita, Diona yang memang sering menjadi tempat curhat teman-teman terdekatnya dan itu yang membuatnya mendengarkan keluh kesah Edo.
Dia anak satu-satunya dari istri kedua Pak Chandra. Lain halnya dengan anak-anaknya yang lain, hanya Edo yang bekerja di perusahaan Pak Chandra, namun tanpa keistimewaan, dia tetap sebagai pegawai biasa, Diona tahu Pak Chandra ingin Edo belajar dari bawah, hanya saja Edo merasa itu tidak adil, walaupun dia mendapat fasilitas mobil dan uang jajan, namun dia masih merasa dibedakan dengan anak-anak pertama ayahnya.
Tidak dimungkiri, Diona merasa kalau tindakan Pak Chandra itu ada hubungannya dengan istri pertamanya. Sang istri yang punya kuasa, yang membantu usaha Pak Chandra bisa berkembang seperti sekarang. Kasarnya, Pak Chandra bisa sukses ya karena bantuan uang dari istri pertamanya. Entah kenapa Pak Chandra memustuskan untuk beristri lagi, namun sepertinya istri pertamanya baik-baik saja dengan hal itu.
Diona tidak pernah bertemu dengan ibu Edo. Dia hanya mendengar cerita sekilas saja dari rekan kerjanya, atau bahkan dari Edo sendiri. Kedekatan Diona dan Edo tidak menunjukkan tanda-tanda ketertarikan yang melibatkan perasaan cinta, setidaknya itulah yang dirasakan oleh Diona. Hanya saja sepertinya Edo merasakan hal lain, laki-laki ituterobsesi pada Diona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Diona
ChickLitArdiona Widati, perempuan berusia 28 tahun yang berprofesi sebagai konsultan pajak. Masih betah melajang walau teman-temannya yang lain sudah memiliki pasangan masing-masing. Single itu pilihan, begitu katanya. Karena lebih baik sendiri tapi bahagia...