Fight

730 118 14
                                    

'Dor!! Dor!! Dor!!!'

Serangan yang tiba-tiba dan tanpa aba-aba dilakukan oleh para kepolisian dengan melesatkan tiga peluru sekaligus dengan brutal, mengejar sebuah mobil hitam milik salahsatu anggota The Red Bullet. Salahsatu pelurunya tepat mengenai kaca belakang mobil itu dan membuatnya retak.

Tidak mau kalah, salah satu anggota The Red Bullet itu mengeluarkan kepalanya seraya ikut menodongkan pistol ke arah mobil polisi.

Suara gaduh senjata api yang ditembakkan saling berkejaran. Beruntung ini adalah jalanan yang jarang dilalui dan jauh dari pemukiman warga, polisi dan anggota The Red Bullet itu bisa leluasa saling tempur di sini.

"Sial! Ini semua gara-gara kau, Jun!" Ucap Bobby kesal di sela-sela kegiatan menyetirnya kepada June yang tengah fokus menembakkan semua isi pelurunya.

"Hey! Kenapa aku?" Protesnya tidak terima seraya sesekali menyembulkan kepalanya keluar jendela mobil dan menembakan pelurunya.

Perlu diketahui, selain melakukan kegiatan perampokan, anggota The Red Bullet juga memiliki 'pekerjaan sampingan' yaitu sebagai pengedar narkoba. Itulah yang membuat para polisi gencar memburu mereka. Selain meresahkan, mereka juga merusak negara ini.

Sial bagi June dan Bobby. Ketika ia sedang ditugaskan untuk mengirimkan 'barang' itu, tiba-tiba saja polisi langsung mengetahuinya untung 'barang' tersebut sudah mereka kirimkan.

Pantas Bobby menyalahkan June, karena saat mereka sedang melajukan kendaraannya di jalanan yang ramai menuju markas mereka, June meminta untuk menghentikannya sejenak. Ia bilang ia ingin membeli minuman dingin. Tanpa mereka ketahui, Song Minho atau yang biasa dipanggil Minoㅡ salahsatu anggota polisi sekaligus partner Seokjin yang juga ikut berpartisipasi dalam penangkapan anggota The Red Bullet saat di hotel Kwangdon land, sedang melakukan tugas untuk berpatroli di sekitar kota ini, Mino dapat langsung mengenali June yang tengah membeli minuman di salahsatu toko kecil di sana.

Mino segera menghubungi anggota lainnya. Bersama teman yang tengah bertugas dengannya,ia mencoba membuntuti mereka dari belakang sampai menemukan waktu dan lokasi yang pas untuk menyerang sekaligus menunggu partnernya.

'Dor!! Dor!!'

"Ah sial! Peluru kita habis." Desis June.

'Dorr!!'

Satu peluru melesat dari senjata api Mino mengenai ban belakang mobil yang dikemudikan Bobby dan membuat mobil itu kehilangan keseimbangannya.

"Kita keluar dari sini!" Ucap Bobby seraya mencoba membuka pintu mobil.

Tidak berbeda dengan Bobby, June pun melakukan hal yang sama. Melompat keluar dari mobil itu dengan satu pintu, pintu yang sudah dibuka Bobby. Membuat mereka berguling beberapa kali di tanah.

"Cepat!" Ujar Bobby sembari menarik tangan June berusaha melarikan diri dari kejaran dan peluru dari polisi-polisi di sana.

Mereka berdua berlari sekuat tenaga, mencari tempat yang pas untuk bersembunyi. Beruntung mereka berlari ke arah yang penuh dengan pepohonan dengan banyak semak-semak sehingga membuat mereka yakin polisi tidak akan mengejarnya dengan mobil itu.

"Kita ke markas! Hubungi orang-orang yang ada di markas!" Titah June pada Bobby.

"Batrai ponselku habis. Kau saja," ucap Bobby seraya terus berlari.

"Ponselku tertinggal di mobil."

"Aish!"

"Ya sudah, kita lari saja!"

##

"Apa? Kau akan cuti? Jangan gila Seokjin!"

Jinhwan merengut tak suka ketika mendengar pernyataan sang sahabat yang mengatakan ia akan mengambil cuti tanpa alasan yang jelas.

HOLDUP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang