part 7

1.8K 115 2
                                    

Hay autor kembali lagi gays baik aku udah janjikan untuk up jadi aku up ni yah,,,,,,

Putri kini masih sangat marah kepada sang bunda karna dia tdk pernah cerita kalau kakak yang ia sayang dan kakak yang selalu perhatian sama dia ternyata dibalik semua itu kakak yang paling ia sayang kini harus berjuang melawan penyakit yang dideritanya sekarang,,,, apa aku sanggup hidup tanpa kakak ku ya Allah batin putri,,,

Keheningan pun terjadi di ruang rawat lesty karna saat ini keadaan nya sudah membaik,,,,,, kini putri tak hentinya mengis melihat kakak yang begitu menyayangi nya lebih dirinya sendiri kini belum menampakkan keceriannya,,,,

Putri: kakak,,hiks,, hiks,, bangun dong kak. Kakak enggak kasian apa sama putri nangis nungguin kakak,,,

Bunda eri pun sekarang mencoba mendekati putri,,,,
Bunda eri : put. Udah dong sayang jangan nangis kakak cuma tidur karna obat sayang,,,,, dengan mata yang sembab karna sedari tadi mereka menangis,,,
Putri pun langsung memeluk sang bunda dan meminta maaf karna telah marah kepadanya,,,

Maafin putri bunda seharusnya adek lebih paham perasaan bunda,,, bunda juga pasti merasa sakit karna kakak yang sakit ditambah lagi putri marah sama bunda,,, putri dalam pelukan sang bunda..

Ia sayang bunda juga minta maaf kalau udah nyembunyiin penyakit kakak kamu,,, entah apa yang akan bunda katakan kepada kakak kalau dia bertanya kepada bunda,,,,  karna saat ini lesty sudah tau penyakitnya karna ayah tak sengaja melihat laporan tentang kesehatan lesty yang dibawa saat pulang dari kampus

Ayah reza pun sedih bagaimana bisa ia membuat putri yang begitu ia sayang kini terbaring lemah karna beberapa hari ini tdk pernah bertemu dengan nya,,,,

Ayah reza POV
Ya Allah kuatkan lah keluargaku anak serta istri hamba ya Allah semoga mereka selalu dalam lindunganmu,,, jangan pernah pisah kan kami YaAllah,,, 

Bunda putri mendingan kita shalat isya ya,,, kan tadi kita lupa shalat magrib nya karna nungguin kakak,,,
Ayo kita kemesjid rumah sakit dulu,,,

Seketika putri bungsu ku pun menolak dia tdk mau jika berpisah dengan sang kakak untuk beberapa saat saja dia pun meminta agar shalatnya di kamar rawat kakaknya saja,,,

Ayah putri enggak mau tinggalin kakak kita shalat disini saja ya yah,,  katanya,,, akupun tak mau membuat nya tambah sedih lagi,,, kami pun shalat isya,, setelah menunaikan shalat isya betapa bahagia nya kami terdengar suara seseorang yang memanggil nama ku setelah aku mengetahui bahwa putri sulung telah sadar,,,,

Kembali ke autor
Lesty kini sadar dan orang yang pertama ia cari adalah sang ayah karna dia sangat merindukan ayah yah itu...

Lesty pun memanggil nama ayahnya dengan mata yang masih terpejam,,  ayah,,,  ayah,, lesty kangen ayah,,  katanya langsung membuka matanya seketika karna ayah reza sudah memang tangannya,,,,

Ayah reza : ia nak ayah disini sayang,,  hmmm apa yang sakit nak.
Lesty pun tak menjawab dia langsung memeluk sang ayah,,, ayah reza pun membalas pelukan sang putri..
Ayah reza : anak ayah ini knp kok nagis sayang karna sedari tadi lesty tak hentinya menangis,,,  hingga ayah reza pun mengelus kepalanya dan membuat lesty sedikit tenang,,,,
Lesty: ayah,, jangan ninggalin kakak ayah marah yah sama lesty,,
Kini lesty menatap sang ayah,,,
Ayah reza: enggak sayang ayah enggak akan kemana mana lagi dan ayah enggak bisa marah sama putri ayah ini,,,  udah sayang yah istirahat dulu ya sayang,,
Ayah reza pun kini membarinkan lesty,,,

Kini putri dan bunda pun mulai bersuara karna sedari tadi lesty tdk memperhatikan mereka yang sedari tadi menagis menunggu nya,,,

Bunda adek kok ngerasa cuma patung ya disini orang yang kita tunggu dari tadi sampai bengkak ini mata cuma peluk ayah doang kata putri dengan menyilangkan kedua tangan nya didadanya,, bunda eri pun langsung me iakan kata putri iya dek bunda juga ngerasa begitu sayang kita pulang aja yah kan udah ada kesayangannya kakak di sini,,,  bunda eri pun kini langsung menarik tangan putri dan bergegas ingin pergi tapi baru satu kali melangkah lesty audah membuka suaranya,,,

Cinta Seorang Kakak Kepada Sang AdikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang