Awal Mula

11 0 0
                                    

Hai! namaku Amara Putri, umurku 16 tahun, aku tinggal di Jakarta. Aku masih kelas 2 smk, aku memiliki dua sahabat yang selalu ada untukku disaat aku senang maupun susah, mereka bernama Cindy dan Renata. Oh iya, aku hampir lupa mengenalkan teman dekatku namanya Nathan, dari dulu kita sering main bareng, dia adalah teman masa kecilku.

Pada suatu pagi yang cerah disekolah, aku dan kedua sahabatku sedang mengobrol. Kami sedang membicarakan soal libur panjang sekolah nanti.

"Eh, Cindy kira-kira liburan nanti lo maunya kemana?"

"kalo gue sih terserah kalian aja", lalu kutanyakan lagi kepada Renata pertanyaan yang sama

"hm... kayaknya bagus tuh kalo kita kerestoran aja, kan enak disana kita bisa makan-makan"

"AHAHAHAHA"

"WKWKWK" aku sama Cindy tertawa terbahak-bahak

"ah, lo ini cuman mikirin makan aja, coba yang lain dong jangan makan terus nanti gendut lho"

"makanya itu hahaha"

"huh! biarin!" jawab renata dengan cemberut.

"Gimana kalo kita kemah aja di gunung, pasti seru deh, gimana kalian setuju nggak?"

mereka berdua setuju dengan apa yang aku usulkan, tapi tidak mungkin kita pergi kesana hanya bertiga. Kita setuju untuk mengajak 3 orang cowok, dan pastinya Cindy dan Renata bakal bawa pacar mereka.

"lah?!kalo kalian pada pacaran terus gue ngapain dong, masa gue main sendirian sama setan sih", terus kita mikir deh siapa lagi yang harus diajak. Disitu mereka nyranin buat ajak si Nathan dan jujur aja aku ogah banget ngajak dia, tapi mau gak mau aku harus terima, daripada harus nyari yg lain dan lagi pula Nathan itu sahabatnya Fero sama Arif.

KRIIING!!!

Bel masuk telah berbunyi, kamipun segera masuk kelas, dan kami belajar dengan nyaman dan tenang.

KRIIING!!!

Jam istirahatpun tiba, dan aku langsung mencari Nathan, ternyata dia ada dikantin bersama teman-temannya, langsung kutanyain dia, tapi dia memberi tantangan kepadaku. Pada saat malam hari, masing-masing orang harus menceritakan kisah horror, kata dia. Aku langsung mencari ke-dua sahabatku, dan langsung kuceritakan tentang tantangan yang diakasih oleh Nathan kepadaku

"Enak banget dia bilang kita takut!" jawab Renata dengan kesal, aku dan Cindy pun mendengus dengan kesalnya, kita semua setuju untuk menerima tantangan dari Nathan.

"Eh, jadi kapan kita kemahnya?" "ya pas libur panjang lah, masa gitu aja lupa" "lah, pan aku cuman nanya, emang nggak boleh?!", duh... mulai lagi deh mereka... selalu aja kelai mulu, gak bosen apa?!, batinku dengan kesal. Yup! inilah Renata Adellia dan Cindy Anastasya, kedua sahabatku ini emang selalu aja kelai. Aku pun melerai mereka untuk berbaikan, dan akhirnya mereka baikan meskipun masih kesal satu sama lain.

KRIIING!!!

Bel masuk pun berbunyi, padahal belum lama aku dan sahabatku keluar dari kelas udah bel aja. Aku langsung menarik kedua lengan sahabatku itu, aku gak mau kita telat masuk kelas dan kena omel bu Anggi. Sumpah deh, gak ada satupun murid di sekolah ini yang mau berurusan sama bu Anggi, kalau misalnya kalian telat sedikit aja masuk pas jam pelajaran dia, kalian bakal kena omel.

* * *

KRIIING!!!

Akhirnya bel bunyi juga, batinku gembira. Aku menunggu kak Andra didepan gerbang tapi ia tak kunjung datang, aku mulai khawatir aku takut terjadi sesuatu sama kak Andra, aku pun menggeleng dan membuang pikiran jahat itu.

Petualangan 6 SahabatWhere stories live. Discover now