Pʀᴏʟᴏɢᴜᴇ

3.8K 260 1
                                    

Satu hari di tiap akhir pekannya hampir menyerupai jarum jam sebab; setiap Jumat pukul 07:35 PM, terdengar suara langkah yang berderap di depan pintu. Diikuti oleh dua ketukan pendek, lalu sebuah bel pintu yang berdering.

Setiap hari Jumat, Sanhee yang berusia enam tahun itu akan berlari menghampiri pintu dengan tapak kaki yang melonjak senang di atas karpet hingga si kecil membukakan pintu. Setiap hari Jumat, di sana selalu ada Jungkook berbalut kemeja dan celana panjangnya, juga jaket yang menggantung di sebelah lengannya.

"Hei Jungkook," Taehyung tertawa kecil seiring bersama kedua tungkai kakinya berjalan mendekati figur lelaki bersurai kelam itu. Kebetulan dia tengah mengenakan kaos putih—sesuatu terlihat di atas pakaiannya—juga celana pendek.

Jungkook tersenyum, seringkali ia melihat sosok Kim Taehyung yang menyambutnya ketika ia datang berkunjung. "Hei Tae, apakah itu saus di baju-mu?" Jungkook menunjuk sebuah noda merah yang berceceran di atas kaos milik Taehyung sembari menahan tawanya.

Ketika Taehyung melirik pakaian atasnya, ia berjengit kecil mengetahui kecerobohannya. "Oh, astaga. Ini sudah kedua kalinya hari ini," mengoceh lucu kemudian menatap Jungkook yang masih di tempatnya, "Uh, apakah kau keberatan untuk menemani Sanhee sebentar? Dia sedang menonton sesuatu di tv—aku akan segera kembali setelah mengganti baju lalu aku—"

Tiba-tiba Jungkook menempatkan kedua tangannya pada bahu tegang Taehyung, "Tenanglah, hyung. Aku bisa berurusan dengan anak kecil. Sanhee adalah anak yang manis, iya 'kan?" Jungkook menoleh ke arah Sanhee yang berada dibalik sofa.

Anggukan antusias terlihat dari si kecil usai Jungkook berkata seperti itu. "Hyung!" Kaki-kaki kecilnya beranjak dari sofa untuk menghampiri Jungkook seiring dengan kedua lenganya yang diangkat ke atas, "Gendong! Gendong!"

Taehyung mencebik pelan lalu berujar, "Sanhee-ie, kau tahu bukan harus selalu bersikap sopan." Ia mengingatkan, bocah kecil itu reflek menunduk dan meminta maaf. "Um, maaf appa." gumamnya dengan bibir yang mengerucut ke depan.

Jungkook hanya tertawa melihat keduanya, tanpa peringatan ia mengangkat kedua sisi tubuh Sanhee sebelum membawanya dalam pangkuan hangat. Seruan Sanhee ketika Jungkook menggendongnya terdengar memekik senang.

Saat mereka hendak berjalan ke arah ruang tengah, Jungkook dengan santai mengedipkan sebelah matanya pada Taehyung. "Biarkan saja dia dan jangan khawatir tentang itu-kau tahu, i love this kid." Usai mengatakan kalimat tersebut dia berbalik dan melanjutkan kegiatannya untuk menemani Sanhee di ruang tengah—serta senantiasa menjawab macam-macam pertanyaan darinya.

Sanhee duduk di pangkuan Jungkook yang kini tengah duduk bersila di atas karpet. "Hyung, gimana hari ini?"

"Berjalan baik seperti biasanya, sayang."

"Hyung, sudah makan malam? Katanya appa sedang memasak bulgogi!"

"Oh, kalau begitu aku belum makan 'deh jadinya."

"Hyung! Lihat itu! Mereka lucu ya?" Sanhee mengarahkan jari telunjuknya ke depan tv.

"Iya, lucu sekali. Eh—jangan bilang kamu mikir hyung mirip para kelinci itu?"

Di sisi lain, dari tempat Taehyung berdiri, melihat Jungkook yang selalu mampir kesini setelah bekerja dengan mata lelahnya, namun senyumannya nampak cerah setiap kali dia kemari. Perlahan Taehyung merasakan kehangatan yang tumbuh di dalam dadanya, berdebar-debar dari balik sangkarnya seperti bunga yang bermekaran penuh di musim semi. Apa ini yang sering dialami oleh anak muda sekarang?






Dia jatuh cinta?

✧ ✧ ; prologue end.

Mencoba membangkitkan mood menulis-ku, jadinya ya buat fic ringan begini deh, ehehe. See ya in the chapter one! Untuk Dissemble akan segera update, kuusahakan. Thanks! ^^

Ciao!

( Visualisasi untuk Kim Sanhee! Gemash uwu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Visualisasi untuk Kim Sanhee! Gemash uwu. ♡ )

Erstwhile. ✧ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang