Awal dari segalanya

4.5K 138 8
                                    

Semua terjadi pada tahun 1952

Biara St. Carta, Rumania

Dua orang biarawati berjalan di sebuah lorong yang gelap dan hanya bermodalkan satu lampu petromaks. Mereka berjalan di lorong yang dipenuhi ratusan salib terbuat dari kayu. Salib-salib itu digantung dan juga di letakkan di sekitar tembok, Salib-salib itu ada di sepanjang lorong. Mereka berjalan menuju tempat yang tidak suci. Bahkan, pintu dari tempat tidak suci tersebut bertuliskan "Finit hic ďeo (Tuhan pun berakhir disini)". Itu berarti Tuhan pun tidak akan bekerja disana. Salah seorang biarawati bernama Suster Jessica membawa kunci tua yang dipegangnya dengan amat berhati hati.

"Apa kita harus lakukan ini?" Tanya Suster Victoria ketakutan.

"Kita tak punya pilihan lain" Jawab Suster Jessica pasrah.

Suster Jessica pun berjalan sedikit ke arah pintu tersebut. Dengan kekuatan keberanian yang penuh, Suster Jessica membuka pintu tua tersebut. Saat pintu dibuka, terlihat sekali ruangan itu sangatlah gelap. Satu kunang-kunang pun tidak menerangi tempat itu. Dan lagi lagi Suster Victoria takut dan ragu akan hal yang dilakukan Suster Victoria.

"Apakah kau yakin benda itu akan menyelamatkan kita?" Tanya Suster Victoria.

"Yakinlah, Suster" Jawab Suster Jessica yang sudah amat amat berpasrah.

Suster jessica pun masuk dengan berhati-hati. Ia masuk dengan segala keberanian yang ada di dalam dirinya. Ia melakukan hal nekat ini agar terbebas dari segala masalah yang ada di biara ini. Saat Suster Jessica sudah masuk dan lenyap oleh kegelapan di tempat itu, Suster Victoria berlutut dan menggenggamkan kedua tangannya untuk berdoa.

"Bapa kami yang ada disurga, Dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami rezeki hari ini. Ampunilah kesalahan kami. Seperti kami mengampuni yang bersalah pada kami..."

Doa Suster Victoria terhenti saat mendengar suara teriakan dari dalam tempat itu. Suster Victoria semakin takut dan air matanya mulai berkucur. Suster Victoria terus menatap tempat gelap itu, berharap sesuatu yang buruk tidak akan terjadi pada Suster Jessica. Lalu sebuah tangan yang dipenuhi darah muncul dari kegelapan itu, sontak Suster Victoria berteriak terkejut. Ternyata itu tangan Suster Jessica. Suster Jessica keluar dengan menyeret badannya pada posisi tiduran. Sekujur tubuhnya seperti telah di cakar-cakar. Wajahnya dan tangannya juga berdarah darah. Lalu ia meletakkan kunci tua yang dipegangnya tadi ke lantai.

"Ambil ini! Iblis ini ingin kita pergi dari sini. Dia akan mengejarmu selanjutnya, jangan sampai itu terjadi! Kau tahu apa yang harus kau lakukan, suster!" perintah Suster Jessica yang terbata-bata karna kesakitan.

"Aku tidak bisa..." ujar Suster Victoria ketakutan.

"Maka tuhan pun tidak..." Suster Jessica tiba-tiba lenyap tertarik oleh sesuatu yang ada di tempat menyeramkan itu.

Mengingat akan perkataan Suster Jessica, Suster Victoria pun mengambil kunci tua itu dan lari dari lorong tersebut menuju ke kamarnya. Saat sampai dikamarnya, Suster Victoria mengunci pintu kamarnya rapat rapat. Suster Victoria berbalik badan dan mulai mengatur dengusan nafasnya yang tidak teratur karena tadi ia berlari sangat cepat.

Lalu Suster Victoria berjalan menuju tali tambang panjang yang sudah di ikat melingkar diujungnya dan ujung satu lagi sudah di ikatkan di sebuah peti. Suster Victoria berjalan menuju arah jendela sambil menggenggam tali tambang itu dan mendekap kunci tua tadi di dadanya.

Namun, sebuah pintu satunya lagi terbuka sendiri. Pintu itu adalah pintu dari sebuah lorong yang dipenuhi lilin yang saling berpasangan. Tanpa menggrubis keanehan yang terjadi, ia lalu jalan lagi ke arah pintu jendela kamarnya dan membukanya lebar-lebar. Terpampang jelas pemandangan hutan disekitar biara yang sangat gelap. Lalu ia melilitkan tali tambang itu dilehernya sambil berdoa...

The NunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang