Irene menjadi Biarawati sepenuhnya

1.4K 91 9
                                    

Di ruang utama biara, Bapa Burke masih berusaha untuk mencari jalan keluar. Ia tak menyerah dan terus berusaha agar keluar dari ruangan itu.

"Berapa lama lagi kau akan disini, Bapa? Berapa lama?" Tiba-tiba terdengar suara yang menggema diseluruh ruangan.

Bapa Burke menoleh kebelakang untuk mencari sumber suara itu. Saat dilihat, terpampang tubuh daniel diujung ruangan.

"Daniel, aku minta maaf" Ungkap Bapa Burke.

"Kenapa kau tidak menolongku?!" Teriak Daniel yang tiba tiba muncul disamping Bapa Burke.

Bapa Burke terkejut dan tersungkur. Tiba-tiba saja ruangan itu bergetar hebat, seperti terkena gempa bumi. Patung-patung yang ada diruangan itu mulai pecah dan mulai muncul tangan-tangan iblis menjulur dan mencoba meraih sesuatu.

Bapa Burke hanya berlindung dengan tangannya. Ia berjalan mundur untuk menghindari kepala-kepala patung yang pecah dan berjatuhan. Lalu dari belakang, Daniel melompat dan bertumpu di pundak Bapa Burke. Ia mencoba mengirim ular dari mulutnya ke Bapa Burke. Dengan segala tenaga, Bapa Burke berhasil melepas genggaman Daniel dari pundaknya. Bapa Burke lari tanpa arah, ia menaiki tangga yang entah mengarah kemana.

Saat sampai dipuncak ternyata tangga ini mengarah ke sebuah pintu, lalu ia memasuki pintu itu dan menutupnya rapat-rapat. Didepannya terdapat pintu bertuliskan "Deliveries". Ia teringat perkataan Frenchie saat ia meletakkan jasad Suster Victoria beberapa hari yang lalu

"..Para biarawati mengambil persediaan lewat pintu 'Deliveries' itu, agar tidak perlu keluar biara.."

Lalu ia membuka pintu itu dan masuk keruangannya. Ruangan itu adalah ruangan pendingin, tempat dimana ia meletakkan jasad Suster Victoria. Pintu Deliveries ternyata berada didalam ruangan pendingin, sehingga orang-orang harus pergi ke ruangan pendingin dahulu, baru mereka bisa ke ruang Deliveries.

Saat Bapa Burke turun tangga dan ingin membuka pintu Deliveries, sebuah bel kuburan terlempar ke kaki Bapa Burke. Bel itu perlahan ditarik, sehingga Bapa Burke penasaran dan ingin menelusuri bel itu. Bel itu berakhir di genangan air yang sudah membeku menjadi es. Burke bersihkan debu es yang ada di genangan air beku itu. Tiba-tiba dari bawah muncul mayat hidup mencoba untuk keluar. Ia mencoba menghancurkan es genangan air itu dan tangannya berhasil lolos keluar. Dengan cepat mayat hidup itu naik dan berdiri dihadapan Bapa Burke. Bapa Burke hanya bisa bergerak mundur dan pasrah. Mayat hidup itu berteriak dengan lantang. Kemudian kepala mayat itu putus dipukul gagang senapan. Dan ternyata yang memukul adalah frenchie.

"Ya tuhan! Frenchie?!" Kaget Bapa Burke.

"Tampaknya kau butuh bantuan, Bapa" gurau Frenchie.

"Terima kasih! Tapi tolong, jaga peluru senapan itu" Suruh Bapa Burke.

"Tentu, kugunakan senapan ini saat keadaan darurat" Jawab Frenchie.

Sedangkan di aula biara, Suster Irene masih belum percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Ia masih shock melihat mayat Suster Oana. Lalu dari luar, rombongan biarawati masuk dengan cepat dan mengunci pintu aula. Suster Irene terkejut sekaligus ketakutan.

"Kita harus berdoa, sekarang!" Suruh Suster Ruth, salah satu suster yang ada dirombongan tersebut.

Semuanya bertekuk lutut dan bersikap berdoa.

"Apapun yang kau lihat atau yang kau dengar, tetap buka matamu dan jangan berhenti berdoa!" Lanjut Suster Ruth.

Mendengar perkataan Suster Ruth, Suster Irene semakin ketakutan. Suster Irene sesak nafas dan mulai melihat keadaan sekitar yang tegang, ia melihat patung maria yang sudah menangis darah. Lalu Suster Irene mengikuti semua perkataan Suster Ruth, ia mulai bertekuk lutut dan menggenggam tangannya. Lalu ruangan itu diterpa angin yang lumayan kencang, kertas-kertas dan Alkitab-Alkitab berterbangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The NunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang