Keanehan

1.6K 51 5
                                    

Saat Suster Irene menoleh ke arah orang misterius tersebut, Suster Irene pun ketakutan. Karena kecerdikannya Suster Irene pun memastikan jika itu bukan hantu, ia pun menyapanya.

"Helo?" Sapa Suster Irene.

Frenchie dan Bapa Burke pun terkejut saat menoleh ke arah orang misterius itu.

"Maaf jika kami masuk kesini tanpa izin" lanjut Suster Irene.

"Apa yang kalian mau?" Tanya orang misterius itu.

"Aku Bapa Anthony Burke dan dia Suster Irene. Apa kau Suster Kepala disini?" Ujar Bapa Burke.

"Ya, Bapa. Suster yang bersama mu itu belum mengambil sumpahnya kan?" Tanya sesosok misterius itu yang ternyata ia adalah Suster Kepala di biara itu.

"Ya, benar" Jawab Bapa Burke.

"Lalu, mengapa kau dan dia disini, Bapa?" Tanya Suster Kepala.

"Kami Di utus Vatikan untuk menyelidiki kematian salah satu biarawatimu" Ujar Bapa Burke.

"Kutemukan dia diluar dengan keadaan... tergantung" Potong Frenchie.

"Begitukah? Apakah kau berhak menguburnya tanpa seizin pihak disini?" Tanya Suster Kepala yang membuat mereka merinding.

Pasalnya, saat mereka mengubur biarawati itu tidak ada satupun orang yang tau selain mereka bertiga.

"Bisakah kau tinggalkan kami sebentar, Frenchie?" Pinta Bapa Burke.

Frenchie pun langsung pergi tanpa menjawab satu patah kata.

"Harusnya kau pergi bersamanya, Bapa" perintah Suster Kepala.

"Apakah kau tak tahu tentang kematian biarawatimu itu? Vatikan cemas dengan keamanan dan keselamatan para biarawati disini. Biarkan aku bicara pada para Suster disini agar bisa mendapat dijamin dari Vatikan" Ujar Bapa Burke.

"Aku bisa tawarkan sendiri pada mereka mengenai tawaranmu itu" Ucap Suster Kepala.

"Aku takut kau tak bisa. Vatikan akan kirimkan utusan lagi yang kurang diplomatis jika kau menolaknya" Ujar Bapa Burke.

"Baik, Bapa. Tapi gerbang akan ditutup karena kami akan berdoa, diikuti keheningan besar-besaran dan berakhir besok pagi. Kembali lah besok, maka kau akan mendapat suatu jawaban. Di biara ini juga ada penginapan, kalian boleh tinggal disana." Jelas Suster Kepala.

"Terima kasih" Ungkap Bapa Burke.

Saat mereka di penginapan, mereka ke tempat berdoa. Frenchie pun mulai mengoceh protes.

"Mengapa tidak bisa sekarang? Kenapa harus menunggu hingga esok pagi?" Dumel Frenchie.

"Para Suster akan berdoa dan menghening hingga pagi. Itu harus dihormati!" Ujar Suster Irene.

"Pulang lah, nak. Daripada kau akan tersesat pada malam hari nanti. Kudamu kan tidak bisa melihat saat malam. Pulang lah!" Suruh Bapa Burke pada Frenchie.

"Lebih baik tersesat malam hari daripada tinggal disini untuk beberapa hari" Ujar Frenchie membandingkan.

"Pulang lah, nak. Kami akan baik baik saja disini. Sudah cukup bantuanmu untuk kami. Sekali lagi terima kasih" Ungkap Bapa Burke.

"Baik, Bapa" Jawab Frenchie.

Frenchie pun pulang, ia pulang menyusuri hutan dan melewati kuburan kuburan disekitar biara. Dengan perasaan takut, ia berjalan agak cepat agar cepat cepat keluar dari wilayah terkutuk itu. Ia berharap agar sesuatu tidak terjadi, disisi lain ia juga berharap tidak melihat keanehan atau seorang hantu yang menakutinya. Saat sedang melihat sekeliling, ia melihat seorang biarawati sedang menatapinya. Lalu dengan cepat biarawati itu pergi meninggalkannya.

The NunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang