Jawaban

1.2K 44 11
                                    

...Tiba-tiba ada hantu yang mendekap Bapa Burke. Hantu itu mencoba untuk membunuh Bapa Burke, untungnya Suster Irene sudah berhasil membelah peti itu dengan sekupnya.

"Suster Irene! terimakasih tuhan" Ungkap Bapa Burke.

"Bapa kau ini kenapa? Tanahnya tertutup! Bagaimana kau...?" Tanya Suster Irene yang kebingungan.

"Ada kehadiran iblis yang kuat disini" Jawab Bapa Burke.

"Bapa lihat!" Teriak Suster Irene sambil menunjuk peti sialan itu.

Peti itu tiba tiba dipenuhi oleh buku buku tua serta sebuah rangka tulang manusia dibawahnya.

"Mungkin buku buku ini adalah JAWABAN yang dimaksud Suster Kepala" Ujar Bapa Burke.

Keesokannya mereka mendatangi biara dan melihat darah yang ada di tangga biara semakin banyak.

"Darahnya semakin banyak. Bagaimana ini mungkin?" Tanya Suster Irene.

"Ini sangat mungkin terjadi!" Ujar Bapa Burke.

mereka masuk ke biara yang ternyata dibatasi pagar.

"Suster Kepala! Seperti permintaan kemarin, kami ingin bicara dengan para biarawati!" Teriak Bapa Burke.

Tiba-tiba pagarnya terbuka sendiri.

"Sepertinya kita tidak diterima disini" Ungkap Bapa Burke.

"Aku akan mencari Suster Kepala" Ujar Suster Irene.

"Baiklah, terima itu!" Suruh Bapa Burke sambil memberi kunci tua misterius kepada Suster Irene.

"Cari tahu tentang Kunci itu! Sepertinya ini sangat berpengaruh pada penelitian kita. Berhati hatilah, Suster!" Perintah Bapa Burke.

"Pasti, Bapa!" Jawab Suster Irene.

Suster Irene pun berjalan mengelilingi biara. Di lantai atas, Suster Irene melihat seorang biarawati.

"Halo?" Teriak Suster Irene.

Biarawati itu malah lari pergi dan menghilang dari pandangan Suster Irene.

"Hei tunggu!" Teriak Suster Irene.

Suster Irene mengejar biarawati itu. Ia pergi ke atas dan mulai mencari cari biarawati tadi. Tertangkaplah bayangan biarawati itu karna paparan sinar matahari.

"Tunggu!" Teriak Suster Irene.

Saat sedang mengikuti Biarawati itu, Suster Irene mendengar biarawati sedang berdoa ditempat ibadah. Akhirnya ia menelusuri biarawati yang sedang berdoa itu.

"Terpujilah engkau serta buah tubuhmu, Yesus. Doakanlah kami saat hidup dan mati. Amin.

Salam Maria, penuh rahmat, tuhan sertamu.

Terpujilah engkau serta buah tubuhmu, Yesus.

Santa Maria, Bunda Tuhan, doakanlah kami saat hidup dan mati. Amin.

Salam Maria, penuh rahmat..." Doa biarawti tersebut.

"Suster?" Panggil Suster Irene yang tidak digubris oleh biarawati itu.

Suster Irene mencoba untuk menepuk pundak biarawati itu, namun dari belakang ada seseorang yang menarik tangannya. Ia pun terkejut dan mencoba untuk tenang.

"Suster! Doa kami tidak boleh berhenti, walau sedetik! Kami berdoa selama berabad abad karena berdoa sudah menjadi ritual" Larang Suster itu.

"Maaf jika aku mengganggu" Ungkap Suster Irene.

"Aku Suster Oana, itu adalah Suster Ruth. Suster Ruth sering diganggu saat berdoa. Oh ya, kami diberitahu akan kedatanganmu. Ayo ikut aku!" Ajak Suster Oana sambil menarik Suster Irene pergi.

BLACK BEAR Bar

Frenchie meminum bir di bar itu, dengan salib yang dibawanya saat di hutan biara. Ia melihat cermin yang ada ditempat itu yang sedang ditutupi oleh kain.

"Kenapa cerminnya ditutup?" Tanya Frenchie pada pelayan bar tersebut.

"Sudah tradisi jika ada seseorang yang meninggal. Cermin ditutup supaya arwah yang mati tidak menjadi bayangan hantu di kaca" Jelas pelayan itu.

"Siapa yang mati?" Tanya Frenchie.

"Kau tidak tahu? Putrinya Luca bunuh diri. Tak bisa dipercaya, umurnya yang masih 12 tahun bisa gantung diri di lumbung" Ujar Pelayan itu.

"Gantung diri? Kenapa?" Tanya Frenchie curiga.

"Kau tahu kenapa hasil panen kita menjadi debu? Atau penyebab Stefan menjadi buta tiba tiba? Semua karna biara!" Jelas pelayan bar itu.

"Roh yang ada disana akan keluar dan meracuni kita. Kemarin kau membawa 2 orang ke biara kan? Siapa mereka?" Tanya Pelayan bar.

"Pendeta dan Biarawati" Jawab Frenchie.

"Mereka masih ada disana?" Tanya Pelayan Bar.

"Ya, rencananya besok akan kujemput" Jawab Frenchie.

"Kau akan menemukan jasad mereka besok..." Ucap Pelayan Bar yang membuat Frenchie tegang.

Sementara itu di biara, Bapa Burke sedang membaca baca buku yang ditemukannya semalam. Buku itu seperti menjelaskan tentang beberapa iblis yang dilihat oleh si penulis. Ia kemudian menemukan iblis bernama Valak.

"Valak... Sang Pengotor... Sang Pencemar... Pangeran Ular..." Baca Bapa Burke dengan lantang.

Tiba tiba gerbang biara tertutup dengan sendirinya. Bapa Burke berusaha mengejar namun terlambat.

Di Kapel Biara, Suster Irene sedang berbincang dengan Suster Oana.

"Kematian Suster Victoria merupakan tragedi paling mengerikan pada biara ini, tapi kami masih bisa merasakan kehadirannya. Dia yang paling berbakti diantara kami..." Ujar Suster Oana.

Tiba tiba pintu ruangan itu dibuka oleh salah satu Suster dari luar. Suster Irene pun ikut terkejut.

"Permisi, Suster" Izin Suster Oana pada Suster Irene untuk menutup kembali pintunya.

"Suster Vic..." Saat Suster Oana hendak melanjutkan ceritanya, pintu tersebut kembali dibuka.

"Maaf, Suster. Kami menjaga privasi. Kebanyakan para Suster tidak bicara denganmu" Ujar Suster Oana.

"Oh, Aku sangat menghargai ketersedianmu. Suster, Bisa jelaskan sejarah Biara ini?" Tanya Suster Irene.

Continued...

The NunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang