Ia tengah duduk di sebuah taman
Dari jarak jauh matanya terfokus pada seseorang
Yang tengah duduk dan berkumpul bersama teman teman-nya. Apa lagi yang bisa ia lakukan selain melihat dari kejauhan, mencuri curi pandang, dan mencintai dalam diam.Alsa Feranza, laki laki yang mempunyai bola mata hitam pekat serta lesung pipi yang sangat indah di lihat ketika dia tersenyum. Serta Wajah yang bisa di bilang sangat tampan dan sikapnya yang cool itu sangat ampuh dalam memikat kaum hawa
'Rasa-nya sangat munafik jika selalu berbohong bahwa tidak menyukainya'
Perkataan yang selalu saja menggrogoti kepala gadis itu
Annisa Defanny namanya, gadis 15 tahun yang mempunyai rambut lurus hitam pekat di tambah lagi parasnya yang cantik dengan sikap ramah membuatnya di sukai banyak orang.Sekarang ia masih tetap duduk di sebuah taman sekolahnya, dengan mata yang masih tertuju kepada Alsa. Jika boleh jujur annisa menyukai alsa sudah lama sekitar 3 tahun. Dimulai dari saat ia memasuki sekolah menengah pertama Dan sekarang ia sudah duduk di kelas satu SMA. Saat masih duduk di SMP mereka berdua memang beda sekolah dan saat SMA mereka dipertemukan lagi tapi mereka sangat jarang bertemu dikarenakan Alsa mengambil jurusan IPS sedangkan Annisa lebih memilih IPA.
'Hey al, kapan sih lo bisa sadar sama keberadaan gue? Nggak bisa yah lo liat gue sebentar ajah?'
kata hatinya sangat ingin jujur dan mengugkapkan semuanya di depan Alsa, tapi apalah daya karena sangat tidak mungkin jika perempuan duluan yang menyatakan perasaan-nya kepada laki laki. Gengsi dong:v
Bertahun tahun memendam rasa, bertahun tahun memendam sakit, perasaan itu tidak bisa di jelaskan melalu kata kata, dan sekarang telah di ambil alih oleh air mata.'Heyy, jangan nangis di waktu yang nggak tepat dong malu tau kalau di liatin alsa'
Tegur Annisa dalam hati karena ia mulai menyadari sebuah air bening akan jatuh dari matanya, dan cepat cepat saja ia menghapusnya dan beranjak dari tempat yang ia duduki.
Menurutnya untuk apa dia berdiam diri di taman ini? Untuk melihat Alsa? Hah,,,, miris banget bahkan Alsa sendiri tak pernah melihat dia.01.00
Krringgggg.....
Bel sudah berbunyi menandakan jam terakhir akan dimulai. Hari ini Annisa sangat tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran, bukan karena apa apa tapi dia memang sangat tidak menyukai pelajaran kimia wali kelasnya itu karna bisa membuat kepalanya pening dalam sesaat.
3 jam terjebak dalam mata pelajaran yang sangat tidak ia sukai membuatnya bosan, dan tidak fokus selama jam pelajaran berlangsung.
Tiba tiba matanya tertujuh kepada seseorang yang baru saja lewat di depan kelasnya'Alsa'
Gumamnya dalam hati
Tetapi baru saja ia ingin melihat sosok itu dari balik jendela.
Krriingggggg..
Bunyi itu terdengar, yap sekarang sudah menunjukkan pukul 03.20 dan waktunya untuk pulang. Langsung saja Annisa membereskan semua buku buku-nya dan bergegas untuk segera pulang
Baru saja ia berada di ambang pintu kelas tiba tiba dari kejauhan ada yang memanggil namanya"Heyy nis...."
Sapa orang itu, yang tidak lain adalah sahabatnya dari kecil. Febika Arista
"Eh lo feb, ngapa?"
"Nissss...... baik dehhh..."
ucapnya dengan mengedipkan kedua kelopak matanya"Hah.... gue tau mah kalau yang kayak gini pasti ada maunya"
tebak Annisa yang memang sudah sangat hafal dengan sikap konyol sahabatnya itu.
"Hehee.. tau ajah lo, kita pulang bareng yaahh nissa"
"Iyaaaa febikaa-"
ucapan yang belum ia selesaikan namun dia sudah terlebih dahulu diam mematung di koridor sekolah. dikarena melihat kejadian yang teramat sangat langkah
Matanya mulai memanas melihat ini, tetapi masih tetap saja tertuju kepada dua orang yang sedang bergandeng mesra, dan berjalan melewati Annisa begitu saja.'Ah sial benda itu jatuh lagi'
Gumamnya dalam hati dengan menundukkan sedikit kepalanya untuk menghapus air mata agar tidak terlihat oleh orang orang di sekitarnya terutama febi.
Karna jika febi melihat Annisa menangis (lagi) untuk laki laki batu itu, ia akan memarahi Annisa habis habisan. Tapi.... bukan febi namanya jika tidak mengetahui perubahan sikap Annisa, menyadari semua itu, febi langsung menarik tangan Annisa untuk pergi dari tempat itu dan menjauh dari Alsa yang masih bermesraan dengan perempuan entah siapa itu Febi dan Annisa juga tidak mengenalnya.Sekarang mereka telah sampai di halte sekolah, masih hening, tidak ada dari Annisa ataupun febi yang membuka pembicaraan namun seketika keheningan itu terpecah...
"Heii.. Febi, Annisa"
Ucap seorang laki laki yang berada di seberang jalan etsss memang hanya satu orang yang bersuara tetapi mereka ada tiga orang yang sedang mendekat menuju tempat febi dan Annisa fahmi, kifly dan karin.
Mereka memang sengaja berkumpul hari ini, karna memang sudah lama mereka tidak berkumpul dan tujuan mereka kali ini dirumah nya karin.Mereka memang satu geng yang personilnya itu ada tujuh. Annisa defanya, febika arista, fahmi azzikra, zulkifly haikal, sakarin zellovia, si enjel,
(haha nggak lah namanya bukan enjel tapi anjas, enjel itu nama panggilan dari geng mereka buat anjas karna sikapnya yang nggak beda jauh dengan perempuan) dan Alsa feranza. Hey tunggu dulu 'alsa' yap memang alsa berada satu grup dengan mereka.
SEVENTM2K17 grup itu berdiri sejak setahun yang lalu saat mereka semua mulai dekat, dan lama kelamaan terbentuklah grup yang bernama seventm2k17 tersebut. Mengapa dinamakan seventm2k17? Karena mereka ada 7 orang dan di bentuk juga pada tahun 2017.oke back to topic!!.
"Eh.. nis bengong ajah lo"
ucap kifly yang melihah tingkah laku Annisa yang agak murung, beda dengan biasanya yang sangat ceria dan cerewet.
"......."
masih belum ada jawaban dari Annisa
"Annisaaa..."
ucap kifly kembali dengan melambaikan tangannya di depan muka Annisa.
"......"
masih tidak ada jawaban, Annisa masih terlelap dalam femikirannya tentang Alsa dan perempuan tadi
Sontak kifly langsung menoleh dan memberi isyarat mata kepada febi, febi pun yang mengerti apa yang di maksud dengan kifly langsung menarik kifly ke belakangnya dan menceritakan semuanya.**
okee gays. Sampe sini dulu yaahhh
Jangan lupa vote dan coment:)
Dan maaf kalau masih banyak yang kurang dari cerita saya. Maklumlah masih pemula hehe😁
KAMU SEDANG MEMBACA
forgetting effort
Teen Fictionsemua orang mempunyai cara sendiri untuk mencintai entah itu dalam diam, dalam terpisahnya jarak, atau hanya sekedar rajutan kata. Tapi DIAM adalah cara yang dipilih oleh seorang gadis yang bernama Annisa, sama sekali tidak berani mengungkapkan pera...