17 Oktober

8 1 0
                                    

Pagi hari, kakiku rasanya mati. Kemarin jika ditotal aku berjalan hampir 7 km. Karena jarang dipakai olahraga ya begini deh.

Tapi demi melihat kota Singapura yang bersih ini, kupaksa kakiku bekerja sama sehari lagi.

Kami sarapan ke distrik bernama Kampung Arab. Tapi disana aku lebih banyak melihat makanan melayu daripada arab. Kami sarapan di sebuah kantin sebelah stasiun mrt, Eunos. Kantinnya bersih sekali, mulai dari lantai, kios-kios, tempat sampah, hingga taman disampingnya. Biasanya di Indonesia yang akan kalian jumpai di kolong meja kantin adalah kucing kelaparan. Beda dengan Singapura. Banyak sekali burung berkeliaran mencari makan disini, tidak takut sama sekali. Malah aku melihat kucing sedang tidur di taman dengan perut buncit. Tidak sedang mencari makan.

Selepas makan, kami duduk-duduk di taman sebelah kantin sambil dijelaskan materi writing lanjutan.

Selanjutnya kami pulang ke hostel untuk istirahat, yang siangnya akan dilanjutkan pergi ke perpustakaan Singapura.

Halaman Perpustakaan Singapura sangat luas. Saat aku kesana sedang ada pameran fotografi di dalam kontainer-kontainer besar, unik sekali. Saat aku masuk, ternyata pilihan lantai untuk dijelajahi banyak sekali. Karena waktu kami terbatas, maka aku dan temanku pergi ke basement dan melihat-lihat sekitar. sangat hening. Dan tentunya, bersih.

tujuan selanjutnya adalah kawasan bernama Clementi. Sebenarnya tujuan kesitu adalah melihat pasar tradisional di Singapura dan makan siang. Perjalanannya sekitar satu jam, jadi kami memilih bis bertingkat ahar bisa duduk melihat pemandangan dengan lebih Indah dari atas.

Sampai disana, demi melihat makanan India lagi, aku dan temanku langsung mencari macdonald terdekat. Bosan dengan makanan India. Disana aku memesag fish fillet yang biasa aku temui juga di Depok. Tai ternyata rasa makanan ini di Singapura tak seenak Indonesia, sedikit kecewa. Yasudalahlah, daripada makanan India lagi, pikirku.

Lanjut, tujuan terakhir kami sebelum ke bandara yaitu Bugis Street. Sebuah tempat perbelanjaan yang wajib dikunjungi kalau kalian merasa isi dompet kalian tidak memadai untuk ke Orchad road. 11/12 dengan tanah abang, beda disini lebih luas, dingin, dan tentunya, bersih.

Sebenarnya aku hendak sholat dulu ketika sampai sana, tapi aku dan temanku tertinggal rombongan ibu-ibu yang hendak ke masjid. Jadilah kami hanya berputar-putar di bugis street mencari peserta lain yang ingin ke masjid.

Sedihnya kami tidak menemukan peserta lain didalam, entah kenapa. Jadi kami memutuskan melihat-lihat saja baju disini. Kisaran harganya yang aku lihat yaitu 10-30an dollar. Ya lumayan murah daripada di mall-mall. Kalian wajib ke Bugis street saaat jalan-jalan ke Singapura.

Jam 18.00. Selesai sudah perjalanan 2 hari menguras tenaga kami di Singapura. Kami akan ke Changi untuk check in dan menunggu jadwal penerbangan kembali.

Yang kukira satu jam di Changi akan sangat membosankan, terbalik. Aku ingin sejam lagi. Lihat, disini fasilitasnya lengkap sekali. Free wifi, colokan beserta sofa dimana-mana, tempat perbelanjaan free duty, restoran 24 jam, komputer, sampai karpetnya pun sangat tebal dan empuk yang akan membuat kalian betah menunggu disana ber jam-jam pun.

Sayangnya setelah membeli satu barang disana, pesawat sudah memanggil. Jam 8 malam waktu setempat.

Singapura ternyata kota yang Indah. beragam sekali kebudayaannya. Kedisiplinan dan kebersihannya juga dijaga ketat disana. Aku akan kembali lagi Singapura.

Tapi disini, jangan harap menemukan toilet umum seperti di stasiun dan bandara dengan flusher. Jarang sekali. Aku sendiri nggak tau kenapa orang Singapura betah seperti ini. Kata budeku biasanya ada satu bilik disetiap toilet dengan flusher, yaitu di paling ujung dan biasanya jongkok.

Jam 10 malam WIB, kami mendarat di bandara Sukarno-Hatta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

short short getawayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang